Indahnya Mendongeng

By: agussyafii

Malam itu anak-anak Amalia berkumpul. Tiap malam rabu ada program Muhasabah, 
menanamkan nilai-nilai dengan melalui mendongeng. Malam itu Istri saya 
mendongeng didepan anak-anak Amalia.

"Pada suatu malam, Umar Bin Khattab berkeliling negeri...." nampak anak-anak 
menyimak cerita secara saksama, ada yang mulutnya menganga. Adi matanya 
berbinar-binar. Cerita itu membuat anak-anak menjadi takjub.

Ditengah jalan cerita, suasana nampak serius mengikuti jalan cerita. terdengar 
suara, "Kak, kenapa Umar berkeliling kampung sendiri? Bukankah Umar Khalifah? 
punya tentara?" tanya Ari. Gerr..terdengar tertawa teman2nya. istri saya 
menjelaskan bahwa Umar pada saat itu keliling negeri tidak membawa tentara 
karena Umar keliling negerinya dengan sembunyi-sembunyi.

Mendongeng itu begitu indah, buat anak-anak Amalia mendongeng adalah bagian 
menanamkan nilai. Anak-anak lebih mudah mencerna nilai dengan dongeng daripada 
dengan ceramah. mendongeng bagi orang tua sangatlah penting. Ada beberapa hal 
yang patut diperhatikan dalam mendongeng, yaitu:

* Mendongenglah dengan ucapan yang jelas dan tidak terburu-buru. Makin balita 
putra anda, sebaiknya makin pelan agar ia dapat menyerap dalam memahami cerita.

* Usahakan anda bercerita dengan suara senyaman mungkin.

* Ungkapkan ekspresi anda pada saat sang tokoh sedang menangis atau sedang 
tertawa. Namun hindarkanlah eskpresi berlebihan. Variasikan kecepatan, irama 
suara anda.

* Gunakan suara anda mengikuti karakter dalam tokoh cerita, apakah anak-anak 
atau binatang. 

* Gunakan Alat peraga atau alat bantu. Misalnya, boneka tangan, kotak pensil 
atau yang lainnya. Penggunaan alat peraga ini Penggunaan alat peraga ini 
biasanya sangat efektif untuk anak-anak yang lebih kecil. 

* dan yang paling penting dipenutup cerita berikanlah kesimpulan yang jelas, 
setiap nilai-nilai kebaikan yang dilakukan dalam tokoh tersebut.

--
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang 
yang mempunyai akal. Al-qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan 
tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala 
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (QS. Yusuf: 
111).


Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dibuat dalam rangka program "Anak-anak Insan Mulia Peduli" (Amalia 
Peduli) silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau 
http://agussyafii.blogspot.com


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke