06 Mei 2005
Politik Sejuk dari Yogya
Zaim Uchrowi

Apa arti kematian seorang ibu yang tengah melahirkan? Di negeri ini,
saban hari ada ibu yang meninggal saat menjalani tugas suci itu. Seolah
peristiwa itu hanya bagian dari mekanisme alam belaka: Setiap hari ada
yang lahir, setiap hari ada yang mati.

Begitu terbiasa kita dengan fenomena alam itu, hingga kita pun tak
merasa terganggu dengan sebutan yang tersandang di pundak. Yakni,
sebagai bangsa dengan tingkat kematian ibu dan balita tertinggi di Asia
Tenggara. Maka, satu kematian tambahan jelas tidak berarti buat kita.
Tidak begitu bagi Heri Zudianto. Wali Kota Yogya itu begitu sensitif
dengan kabar kematian seorang ibu, warganya. Maret lalu, untuk pertama
kalinya di Yogya pada 2005 ini, seorang ibu meninggal saat melahirkan.
Hal seperti itu adalah peristiwa biasa di daerah lain, bahkan juga di
Jakarta.

Namun, bagi Heri, peristiwa seperti itu sudah sangat menggelisahkannya.
Ia tidak diam. Ia langsung memanggil semua pejabat yang menangani
masalah kesehatan walaupun peristiwa itu tidak akan pernah menjadi
berita menggemparkan karena yang meninggal bukanlah 'siapa-siapa'. Sejak
awal menjadi wali kota, Heri memang tampak begitu peduli pada kesehatan
masyarakat. Masalah kematian ibu yang tengah melahirkan menjadi salah
satu hal yang sangat ia perhatikan. Dari waktu ke waktu ia terus memberi
perhatian soal itu.

Setahun silam ada tujuh orang ibu yang meninggal. Angka yang sudah
sedemikian rendah dibanding rata-rata Indonesia atau bahkan dunia
sekalipun. Tetapi Heri tidak puas. Ia masih meminta angka itu ditekan
hingga tak lebih dari lima kematian dalam setahun. Maka, satu kematian
pun cukup untuk membuatnya terhenyak.Kesungguhan Heri dalam menangani
kesehatan masyarakat terlihat pula dari kinerja puskesmas di Yogya. Di
kota itu kini terdapat 18 puskesmas. Setiap puskesmas ditangani oleh
lima dokter yang bekerja full-time.

Warga bisa berobat ke puskesmas dengan hanya membayar Rp 600.
Dengan biaya administrasi sekecil itu, mereka sudah akan mendapatkan
penanganan yang baik, termasuk menerima obat. Untuk biaya persalinan
biasa, warga cukup membayar Rp 100 ribu. Tak ada biaya persalinan
yang ditangani oleh dokter senilai itu kecuali di puskesmas-puskesmas
Yogya.

Untuk menangani demam berdarah, Pemda Kota Yogya mengangkat pengawas
jentik di setiap RW. Mereka secara rutin mengambil sampel air di
lingkungannya. Mereka mencegah sejak dini kemungkinan terjadinya ledakan
demam berdarah. Langkah itu lebih aman dan juga lebih murah. Bagi para
siswa SD, pemda juga memberi kudapan secara rutin dengan kualitas yang
terukur. Terbukti kudapan itu telah membantu daya belajar para siswa
dari keluarga yang kurang mampu.Heri Zudianto adalah salah satu dari
sedikit kepala daerah yang sungguh peduli pada nasib masyarakatnya. Ia
melakukan hal itu sama sekali bukan untuk publisitas pribadi, meskipun
ia juga seorang politisi. Ia adalah seorang aktivis PAN sebagaimana
Rustriningsih, bupati Kebumen, Jawa Tengah, yang juga dikenal sangat
peduli pada warganya, aktivis PDI Perjuangan.

Mereka adalah wakil dari sebuah kecenderungan dalam politik.
Yakni, kecenderungan politik yang lebih peduli pada masyarakat.
Di tengah beragam kabar tentang bangsa yang tak mengenakkan,
mereka hadir secara menyejukkan.
Dengan langkahnya, Heri berhasil meneguhkan Kota Yogya sebagai
salah satu wilayah dengan Human Development Index (HDI) tertinggi
di Indonesia. Bila kita memiliki lebih banyak sosok seperti Heri,
peringkat HDI Indonesia tentulah akan segera melejit dari posisi 112 dunia
menjadi kurang dari 100 dunia. Semua itu berawal dari kepedulian:
Masih adakah ibu yang meninggal saat melahirkan?
_____

Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id
Berita bisa dilihat di :
http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=196599&kat_id=19




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to