Refleksi : Bukan main hebatnya k.., di istana pun dibahas. .

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=9f4a44a16dec1a082e77acf25f2a5992&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c


Istana Bahas ''SBY Kerbau'' 
Selasa, 2 Februari 2010 | 13:10 WIB 


BOGOR - Caci maki sering dilontarkan demonstran kepada Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) dan para pembantunya. Mulai ''Boediono Maling'', ''Sri Muyani 
Maling'', ''SBY Maling", hingga SBY diidentikkan dengan kerbau. Selasa (2/2) 
hari ini, Presiden SBY membahas semua itu di Istana Kepresidenan, Cipanas, 
Bogor, Jawa Barat.

Pembahasan dilakukan dalam rapat kerja, satu paket dengan pembahasan pencapaian 
program 100 hari pemerintahan SBY-Boediono yang terdiri atas enam isu. 
Agendanya sangat serius karena diikuti seluruh gubernur, semua staf 
kepresidenan, bahkan semua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 
juga diundang mendadak.

Salah satu isu yang dibahas menyangkut reformasi birokrasi, penegakan hukum, 
dan keamanan. Dalam hal ini, SBY menerima banyak masukan. Contohnya soal unjuk 
rasa pada 28 Januari 2010 lalu. Rapat akan berlangsung sampai Rabu (3/2) siang 
besok.

SBY mengaku tak mempersoalkan aksi tersebut. Tanpa menganggu kebebasan 
demokrasi, SBY mengingatkan perlunya dijaga pranata sosial, hokum, dan perilaku 
dalam aksi demo. ''Contohnya, banyak orang yang beri masukan, Pak SBY apa cocok 
dengan speaker keras sekali dikatakan 'SBY maling', 'Boediono maling', 'menteri 
maling','' kata dia.

Tidak hanya itu, bahkan ada yang membawa kerbau dalam aksinya. ''SBY badannya 
seperti kerbau, foto diinjak-injak di berbagai daerah. Mari kita bahas dengan 
pikiran jernih karena dunia melihat,'' kata SBY dalam sambutan pembukaan acara 
itu.

SBY menandaskan, demokrasi adalah cita-cita Indonesia. Maka, lanjutnya, 
bikinlah demokrasi itu lebih bermartabat, tertib, dan aman agar demokrasi yang 
diimpikan itu berjalan dengan baik.

Tentang pemanggilan anggota Wantimpres yang mendadak, SBY mengatakan itu salah 
dirinya. Karena pemanggilan mendadak itulah, dari sembilan personel Wantimpres 
hanya Emil Salim yang terlihat hadir sejak awal rapat dibuka.

Saat menyampaikan pidato kata pengantar sebelum membuka rapat kerja, SBY 
tiba-tiba bertanya. ''Mohon maaf, untuk anggota Wantimpres. Saya pikir ada 
baiknya kalau Wantimpres ikut hadir dalam rapat ini,'' ujarnya.

Di posisi lain, anggota Wantimpres Emil Salim menjawab. ''Kami juga mohon maaf, 
karena Pak Widodo AS dan rekan-rekan lainnya sedang on the way (dalam 
perjalanan).''

SBY tidak mempermasalahkan keterlambatan kedatangan hingga menunggu kompletnya 
sembilan anggota Wantimpres. Sebab, informasi yang diterima Widodo AS yang juga 
mantan Menko Polhukam sedang sakit. ''Saya juga baru kasih kabar tadi pagi 
sekitar pukul 5. Itu salah saya, bukan salah Wantimpres. Tidak apa-apa,'' kata 
SBY yang didampingi Wakil Presiden Boediono.

Namun tampaknya tidak semua anggota Wantimpres bisa datang. Menurut Emil Salim 
yang mantan Menteri Lingkungan Hidup itu, Ginanjar Kartasasmita sedang berada 
di Jepang. Sembilan Wantimpres yang dilantik pada 25 Januari 2010 selain Emil, 
Widodo AS, dan Ginanjar adalah KH Maruf Amin, Meutia Hatta, Hassan Wirajuda, 
Jimly Assihiddique, Ryas Rasyid, dan Siti Fadilah Supari.

Rapat kerja di Istana Cipanas ini tidak seperti biasanya. SBY pun menjelaskan 
alasannya mengapa memilih Istana Cipnas. Dikatakan, suasana di lokasi ini 
sangat baik dan sejuk. SBY berharap, banyak ide muncul dari lokasi yang nyaman 
ini. 

''Masing-masing pokja (kelompok kerja) melakukan retreat (rapat simultan per 
kelompok) tempatnya ada di belakang saya. Suasananya baik, teduh, mudah-mudahan 
ada inspirasi mengalir dan solusinya ces pleng,'' kata SBY disambut hangat 
petinggi negara lain yang hadir.

Menurut SBY, usai rapat yang besok, sekitar pukul 14.00 siang akan ada 
presentasi dari masing-masing pokja. Apa saja yang dirumuskan, opsi, dan 
bagaimana solusi langkah ke depan. ''Itu besok yang terakhir saya simpulkan dan 
saya berikan direktif untuk kita semua agar jalankan bersama,'' ujar SBY.

Pemerintahan SBY memang mengagendakan evaluasi program 100 hari pemerintahannya 
pada 2 Februari hari ini. Survei IndoBarometer dan Lembaga Survei Indonesia 
telah menyatakan, program SBY ''tenggelam'' oleh kasus bailout Century dan 
kasus-kasus hukum lainnya. Selain itu, popularitas SBY mengalami penurunan. 
Jika saat Pilpres Juli 2009 mencapai 90 persen, setelah 100 hari menjabat versi 
IndoBarometer turun menjadi 75 persen, sedangkan menurutu LSI turun menjadi 70 
persen.

Para pembantu SBY di kabinet mengklaim program 100 hari tercapai. Menaker dan 
Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, program 100 hari telah tercapai 100 
persen. Menurut dia, program 100 hari menjadi fondasi kerja selama 5 tahun ke 
depan. ''Seratus persen berjalan, target terpenuhi,'' ujarnya usai salawat 
bersama yang diselenggarakan PKB di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, hari Minggu 
lalu.

Sedangkan Menkeu Sri Mulyani di Jakarta akhir pekan lalu mengatakan, 
Kementerian Keuangan semestinya mendapat nilai 75 selama 100 hari bekerja. Sri 
Mulyani mengklaim perolehan rapor biru pada program 100 harinya. 

Kata Sri Mulyani, Kementerian Keuangan berhasil mengubah pelayanan empat 
pelabuhan menjadi 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu. Seiring dengan itu, 
pihaknya menciptakan kebijakan national single windows (NSW) sebagai online 
untuk impor barang ke dalam negeri. Pengimpor barang tidak perlu bertemu 15 
lembaga, seperti instansi pemerintah, bea cukai, karantina, maupun kepolisian.

Pihaknya juga telah mengambil kebijakan yang lebih inovatif, seperti 
menghasilkan energi yang sesuai dengan isu iklim global dan ketahanan pangan. 
Selain itu, kebijakan terkait pendanaan infrastruktur dan kestabilan harga.


JK: SBY Aman
Sementara itu, meski terus digoyang isu pemakzulan dari skandal Rp 6,7 triliun 
Bank Century, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai SBY-Boediono dinilai 
akan aman-aman saja. ''Aman, aman. Kan beliau (SBY) dilindungi ada konstitusi. 
Amanlah,'' kata JK usai menghadiri peresmian organisasi Nasional Demokrat yang 
dimotori Surya Paloh di Istora Senayan, Jakarta, Senin (1/2) kemarin.

Menurut JK, semua pihak tidak perlu membicarakan sosok siapa atau subjek dalam 
kasus ini. Selama pemerintahan dinilai baik, pemerintahan itu akan aman. 
''Undang-undang banyak menjaga pemerintahan yang baik. Mudah-mudahan pemerintah 
sekarang, kita harapkan begitu. Ya baiklah,'' tegas JK.

Sebelumnya, Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyatakan Panitia 
Khusus Angket Kasus Bank Century harus sampai pada tujuan pemakzulan Presiden 
SBY. SBY, menurut Gerindra, adalah penanggung jawab bail out Bank Century.

''Pemakzulan kenapa tidak,'' ujar anggota Fraksi Gerindra, Rindoko, dalam jumpa 
pers atas nama fraksi di Gedung DPR, kemarin. ''Memang seharusnya dilakukan.'' 

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Patrialis Akbar mengungkapkan 
dalam sistem presidensil ini, presiden yang dipilih langsung oleh rakyat tidak 
dapat dijatuhkan. Menurutnya, ada ciri-ciri dalam sistem presidensil ini di 
antaranya putusan politik harus tunduk pada hukum, di mana hukum sebagai 
primadona tidak bisa diganggu gugat, bahkan putusan politik dibatalkan putusan 
hukum.

''Sehingga pemakzulan tidak bisa serta merta, harus diikuti proses satu per 
satu, diuji kebenarannya, harus dibuktikan apakah mengkhianati hukum, negara 
atau melakukan korupsi,'' ujar Patrialis Akbar kepada wartawan di Gedung DPR 
kemarin



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke