Baik menurut Al-Qur'an ataupun menurut Hadits pengertian jihad begitu luasnya
dan tidak hanya terbatas kepada "perang fisik". Dan perang fisikpun hanya
dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dalam rangka usaha pembelaan diri bukan semacam
offensif untuk menyebarkan Islam. Berlainan sekali dengan pendapat yang dianut
oleh sebahagian besar Ulama-Ulama Islam belakangan yang memfokuskan pengertian
jihad itu kepada semacam "perang" atau diartikan dengan "qital" untuk menegakkan
syi'ar Islam serta untuk penyebaran Islam kepada kaum kafir.

Pada umumnya dikalangan ulama ahli fikih kata "jihad" telah kehilangan makna
aslinya yang berpengertian luas itu. Mereka telah mempergunakan arti jihad dalam
makna yang begitu sempit yaitu "qital" (perang). Tatkala ulama fikih ini
membahas soal "qital" , mereka mengunakan kata "jihad" sebagai sinonimnya kata
"qital" itu , sehingga lama-kelamaan arti kata jihad yang luas itu tidak mereka
pakai lagi, kendatipun sebahagian mufassirin menafsiri QS. 25:52 mereka memakai
arti yang luas itu. Kekeliruan pemakaian kata "jihad" bukan hanya terhenti
ketika itu saja tetapi berlanjut terus kegenerasi berikutnya dan dikalangan kaum
Muslimin belakangan berkembang pengertian "jihad" yang sempit dan keliru itu.
Tidaklah mengherankan dikalangan ulama-ulama Islam kontemporer dan sebahagian
ummat Islam sekarang ini kata-kata "jihad" diartikan dengan bertempur melawan
bangsa atau negara kafir, baik mereka diserang atau tidak, yang mana pengertian
ini tidak ditunjang oleh Al-Qur'an dan juga Sunnah dari Rasulullah SAW.

Adalah suatu yang tak disangsikan lagi bahwa dakwah Islam ialah suatu kewajiban
yang dibebankan kepada setiap orang Islam sejati, yang mengikuti Sunnah Nabi dan
meneladani Rasulullah SAW. Akan tetapi dakwah dan "penyiaran Islam dengan
senjata" adalah suatu hal yang tak dapat ditemukan dalilnya dalam Al-Qur'an Suci
dan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Malahan Al-Qur'an mengetengahkan ajaran yang
bertentangan sekali dengan pendapat yang cenderung memaksakan Islam kepada orang

lain. Al-Qur'an menjelaskan hal ini dalam ayat berikut: "Tak ada paksaan dalam
agama" dan ini dilanjutkan dengan alasannya......"Jalan yang benar nampak jelas
bedanya dari jalan yang salah".....(QS. 2:256). Ayat ini diturunkan setelah
turunnya ayat yang "mengizinkan perang untuk membela diri" dan karenanya jelas
sekali bahwa izin menjalankan perang itu tak ada hubungannya dengan penyiaran
agama Islam. Bahwa Qur'an Suci tak pernah mengajarkan penyiaran Islam dengan
kekuatan senjata dan bahwa Nabi Muhammad SAW tak pernah mempunyai pikiran
semacam itu , adalah suatu kenyataan yang belakangan ini secara berangsur-angsur
disadari juga oleh kaum Terpelajar Barat dan sebahagian orang-orang Islam
terdidik.

Suatu pendapat yang keliru jika dikatakan bahwa pada zaman Makkah kaum Muslimin
diajarkan supaya mereka "sabar" bila diserang , karena mereka tak mempunyai
pilihan lain. Demikian juga keliru sekali jika dikatakan bahwa hak untuk
menghalau serangan baru ada setelah mereka ada di Medinah. Memang terjadi
perubahan sikap dari Rasulullah SAW, tetapi perubahan sikap itu disebabkan
karena berubahnya situasi, kondisi dan keadaan yang dialami oleh kaum Muslimin
itu. Di Mekkah fitnah dan serangan itu dilancarkan oleh orang-seorang, maka
diajarkan untuk bersabar menghadapinya. Seandainya keadaan semacam itu tetap
terjadi di Medinah, niscaya sikap kaum Muslimin tetap sama saja yakni tetap
untuk "bersabar". Tetapi apa yang kita lihat di Medinah sehabis Hijrah itu
adalah bahwa serangan dan fitnah itu tidak lagi dilancarkan secara perseorangan
melainkan secara terorganisasi dimana kaum Quraish Mekkah telah merencanakan
semacam perang terbuka untuk menumpas habis  kaum Muslimin di Medinah yang
berada diluar jangkauan mereka. Orang-orang Quraish telah mengangkat senjata
untuk memerangi kaum Muslimin dan memaksa mereka kembali sebagai orang kafir.

Ini adalah tantangan yang dilancarkan terhadap kaum Muslimin, dan Nabi Muhammad
SAW terpaksa harus menghadapi tantangan itu. Kitab Suci Al-Qur'an membuktikan
seterang-terangnya peristiwa ini. Ayat permulaan yang memberi izin kepada kaum
Muslimin untuk menghalau serangan lawan diungkapkan dalam kata-kata yang
menunjukkan bahwa musuh telah mengangkat senjata atau memutuskan untuk
mengangkat senjata. Al-Qur'an menjelaskan sebagai berikut:

 "Izin perang diberikan kepada orang-orang yang diperangi , karena mereka
dianiaya. Dan sesungguhnya Allah Mahakuasa untuk menolong mereka. Yaitu
orang-orang yang diusir dari tempat kediaman mereka tanpa lasan yang benar,
selain mereka berkata: 'Tuhan kami adalah Allah. Dan sekiranya Allah tak
menghalau serangan sebahagian orang terhadap sebahagian yang lain, niscaya akan
ditumbangkan sebahagian biara-biara, dan gereja-gereja, dan kanisah-kanisah, dan
masjid-masjid, yang didalamnya diingat sebanyak-banyaknya nama Allah. Dan Allah
pasti akan menolong orang-orang yang menolong perkara-Nya......(QS. 22:39-40)

Kata-kata yang tercantum dalam ayat-ayat itu menunjukkan bahwa ayat itu adalah
yang mula-mula sekali membicarakan hal perang , karena ayat itu baru memberi
izin sekarang, yang hingga saat itu izin perang belum pernah diberikan.  Izin
itu hanya diberikan kepada orang-orang yang "diperangi oleh musuh" (yuqataluna),
dan bukan izin perang terhadap "sembarang musuh" , melainkan untuk terhadap
musuh yang yang melancarkan serangan terhadap mereka. Adapun alasanya
ialah..."karena mereka dianiaya" dan "diusir dari tempat tinggal mereka tanpa
alasan yang benar". Ini benar-benar serangan yang dilancarkan oleh pihak musuh
yang berniat untuk menghancurkan kaum Muslimin atau memaksa mereka meninggalkan
agama mereka.

Allah Ta'ala berfirman lagi dalam ayat berikut: "Dan mereka tak henti-hentinya
memerangi kamu, sampai mereka dapat membalikkan kamu dari agama kamu jika mereka
dapat"......(QS. 2:217). Inilah yang merupakan "perang suci" dalam arti yang
sesungguhnya , karena sebagaimana diuraikan dalam ayat selanjutnya , jika perang
tak diizinkan dalam keadaan itu, niscaya dimuka bumi ini tak ada perdamaian, tak
ada kebebasan agama, dan semua tempat suci untuk memuja Allah akan dihancurkan.
Sungguh tak ada perang yang lebih suci selain dari "perang untuk kebebasan
agama" bagi ummat Islam dan ummat-ummat yang lain, baik untuk menyelamatkan
masjid, biara, gereja, maupun kanisah ummat Yahudi. Jika didunia ini pernah
terjadi perang suci untuk membela kebenaran, maka tiada lain ialah perang yang
diizinkan kepada kaum Muslimin. Dan tak disangsikan lagi bahwa perang dengan
alasan suci semacam itu adalah "jihad", suatu "perang fisik" dalam pertempuran
yang dilakukan satu-satunya tujuan agar kebenaran dapat berkembang dan agar
kebebasan jiwa tetap terpelihara......


Wassalamualaikum wr.wb.
H. Nadri Saaduddin
Kelompok Studi Islam  Ahmadina
Jalan Imam Bonjol 12 A
Balaikandi Koto Nan Ompek
Telp. +62-0752-92367
Mobile:081363259195
Payakumbuh 26225
Sumatera Barat

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke