http://www.tribun-timur.com/view.php?id=33020&jenis=Front Selasa, 12-09-2006
Jampidsus Dilempar Telur Busuk di DPR * Pelakunya Mahasiswa yang Demo * Tuding Hendarman Bebaskan Koruptor * Komisi III Minta Maaf * Pelaku Masih Diperiksa di Polda * Mengaku Siapkan Tiga Kilogram Telur Jakarta, Tribun -- Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Hendarman Supandji menjadi sasaran pelemparan telur di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/9). Insiden itu terjadi saat istirahat rapat kerja (raker) jajaran Kejaksaan Agung RI dengan Komisi III DPR sekitar pukul 13.30. Jaksa Agung Abd Rahman Saleh juga hadir dalam raker tersebut. Namun dia tak menyaksikan kejadian tersebut. Pelaku pelemparan adalah seorang mahasiswa yang belakangan diketahui bernama Fariz Rama Putra dari Universitas Jayabaya. Faiz sempat dipukul ajudan Hendarman sebelum diserahkan kepada petugas kepolisian. Hendarman tidak berkomentar terkait pelemparan telur tersebut.Ketua Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tintastipikor) ini hanya menanyakan kalimat yang diteriakkan si pelempar telur. Menurut Ketua Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtastipikor) ini, pelemparan telur tersebut adalah bagian dari risiko yang harus dia terima saat menjalankan tugas. Dia juga menegaskan tidak akan mundur sedikitpun dalam memberantas korupsi. "Itu risiko dari pekerjaan. Dari setiap keputusan yang kita keluarkan, pasti ada yang suka dan ada yang tidak," ujar Hendarman. Sedangkan Komisi III DPR menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. " Kami minta maaf atas insiden pelemparan telur yang menimpa Pak Hendarman. Kita tidak tahu ini telur busuk atau bukan. Ke depan, penjagaan harus lebih ketat," ujar Ketua Komisi DPR RI, Trimedya Panjaitan. Sejumlah anggota komisi juga menilai petugas pengamanan dalam (pamdal) DPR RI tidak becus menjalankan tugasnya sehingga insiden tersebut terjadi di depan ruangan komisi. Mereka mendesak sekretariat jenderal DPR memperbaiki kinerja satuan pengamanan untuk menghindari kejadian serupa. "Seharusnya kejadian ini tidak terjadi kalau pamdal bekerja dengan baik," kata anggota komisi III dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Arbab Pabroeka. Hingga tadi malam, Fariz dan seorang rekannya, Rama Dipta, masih menjalani pemeriksaan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya. Sebelum dibawa ke polda, Fariz sempat diperiksa di pos polisi DPR. Kepala Satuan (Kasat) Lembaga Negara Polda Metro Jaya, AKBP Sapoewanto mengatakan, kedua mahasiswa tersebut sedang dalam penyidikan. "Kami hanya mengantarkan saja dan kasusnya sudah di BAP (berita acara pemeriksaan)," ujar Sapoewanto di mapolda. Fariz dan belasan teman lainnya mengaku dari kelompok mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Pembasmi Koruptor (Geram BUMN). Kelompok ini kerap menggelar aksi di depan gedung Kejaksaan Agung RI. "Pasal yang akan dikenakan yaitu 316 KUHP mengenai penghinaan kepada pejabat negara," ujar seorang petugas penyidik kasus ini. Kronologis Aksi pelemparan terjadi ketika Hendarman meninggalkan kamar mandi menuju musalah. Fariz yang mengenakan baju warna putih tiba-tiba melemparkan telur mentah sembali berteriak,"pembebas koruptor musuh rakyat". Dengan posisi setengah merendah, dia melemparkan telur yang mengenai lengan kiri dan dada kiri Hendarman. Akibatnya, kemeja lengan panjang Hendarman terkena cairan telur yang berbau amis. Cipratan telur juga mengenai celana panjang ajudan Jaksa Agung Muda (Jamintel) Muchtar Arifin. Fariz sempat dihajar dan ditendang pengawal Hendarman yang dibalut sepatu dinas. Tendangan pria bertubuh kekar itu tepat mengenai wajah dan dada Fariz. Beruntung dua petugas kepolisian berhasil menyelamatkan demonstran tersebut. Sedangkan teman-teman Fariz berusaha melarikan kawannya itu meninggalkan gedung DPR. Sejumlah anggota Komisi III DPR RI yang melihat Hendarman dipermalukan tampak tersipu malu. Langit-langit gedung Nusantara II yang masih tampak baru dicat juga terkena cipratan telur. Kotor Kepada wartawan, Hendarman yang bajunya dibersihkan oleh pengawalnya dengan tisu, malah bertanya soal ucapan yang dilontarkan oleh demonstran tersebut sesaat sebelum melemparkan telur. "Waduh, baju saya kotor ini. Tidak bawa ganti pula. O iya, ngomong apa orang tadi?" ujar Hendarman. Kendati dilempari telur, Hendarman tetap bersemangat menjelaskan berbagai macam kasus korupsi yang di bongkar kejaksaan agung maupun Timtas Tipikor, termasuk kasus PLN dengan tersangka Edie Widiono yang selama ini dipersoallkan oleh Geram BUMN. Hendarman menjelaskan, dikembalikannya berkas Edie Widiono karena 10 jaksa pengkaji dan peneliti Berita Acara Penyidikan (BAP) yang dibuat Mabes Polri belum menemukan indikasi korupsi. Karena itu, kejaksaan meminta Mabes Polri untuk melengkapi pemeriksaan saksi. Telur Busuk Sementara itu aktivis Geram BUM yang sebelumnya melakukan aksi hearing di DPR memberikan dukungan kepada dua kawan mereka yang sedang diperiksa. "Kami disini ingin mengetahui keberadaan rekan kami. Kami sangat menyesalkan tindakan ajudan-ajudan yang berpakaian safari dari kejaksaan agung. Mereka telah menginjak-injak teman kami dan masih menunggu hasil pemeriksaan ," ujar Akbar, koordinator aksi. Akbar mengakui kalau teman-temannya senagaja membawa telur busuk seberat tiga kilogram yang dibeli di pasar. "Telur busuk itu sebagai simbol kebusukan yang dilakukan oleh aparat kejaksaan. Kami membawa tiga kilo telur busuk sebagai simbol kebusukan aparat kejaksaan dan itu dibawa dua rekan kami, sebab dia sebagai eksekutornya," jelas Akbar. Lapor Balik Sementara itu, Fariz melaporkan balik kasus pemukulan terhadapnya yang dilakukan oleh ajudan jampidsus yang disebut-sebut berasal dari salah satu kesatuan TNI. Fariz menjalani pemeriksaan sekitar 2,5 jam sejak pukul 14.00 WIB. Menurut kuasa hukumnya dari LBH Jakarta, Nurcholis Hidyat, kliennya mengalami luka lebam di bagian wajah akibat pemukulan. "Kami melakukan laporan balik mengenai pemukulan ini dan korban sudah divisum. Kami menunggu penyelidikan polisi," ujarnya. Sedangkan Hendarman belum melaporkan kasus pelemparan terhadap dirinya. Polisi juga menunggu pengaduan resmi dari Hendarman dan ajudan jamintel. Raker kejaksaan dengan komisi III berlangsung hingga tadi malam. Berbagai hal dibahas dalam raker tersebut, termasuk soal pencopotan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta, Rusdi Taher. pejabat dipermalukan * Roy BB Janis, anggota FPDIP DPR RI: 21 September 1999, mobilnya dirusak saat didemo ratusan simpatisan PDIP karena diduga ikut andil dalam kekalahan Tarmidi Suharjo pada pemilihan Ketua DPRD DKI Jakarta * Farid Faqih, Koordinator Government Watch (Gowa): Rabu 26 Januari 2006, Farid ditahan setelah dipukul aparat karena diduga menyelewengkan bantuan korban tsunami Aceh * Ade Daud Nasution, anggota FPBR DPR RI: 2 Februari 2006, dipukul tiga anggota Pemuda Panca Marga * Eddie Widiono, Direktur Utama PT PLN: 1 Februari 2006, dilempari telur busuk oleh massa usai menjalani pemeriksaan atas kasus korupsi di tubuh PLN senilai Rp 122 miliar. telur busuk buat hendarman Senin (11/9) * Jampidsus Hendarman Supandji menghadiri rapat kerja di DPR RI. Saat istirahat, seorang pria berbaju putih melemparkan telur ke arah Hendarman * Si pelempar sempat berteriak, "pembebas koruptor musuh rakyat" * Telur mengenai lengan kiri dan dada kiri Hendarman. Pakaian Hendarman terkena cairan telur berbau amis. Lemparan itu juga mengenai celana panjang ajudan Jamintel Muchtar Arifin * Si pelempar telur ditangkap pengawal Hendarman, bahkan sempat dipukul. Setelah itu, dia dibawa polisi ke pos polisi DPR RI kemudian dibawa ke Mapolda Metro Jaya. (JBP/yls/yon) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/