Komite Pimpinan Pusat - Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD)
Jl. Tebet Barat Dalam VIII L No. 2 , Jakarta Selatan – 12820 Telp.021-8309061, e-mail : [EMAIL PROTECTED] website: www.prd-online.or.id No : D/KPP-PRD/X/04/016 Hal : Pernyataan Sikap Kabinet Indonesia Bersatu SBY-Kalla adalah Kabinet Dagang Sapi yang Merugikan Rakyat Harapan rakyat untuk mendapatkan perubahan dari SBY-JK, tentu saja bukan hanya sekadar perubahan orang-orang dalam komposisi kabinet, namun juga perubahan dari program-program ekonomi politik yang selama ini sudah terbukti menyengsarakan rakyat—ekonomi neoliberal sesuai resep IMF--menjadi program yang mengeluarkan rakyat dari krisis. Kabinet Indonesia Bersatu Bukan Kabinet Kerakyatan Pertanyaan kritis yang harus diajukan adalah perubahan seperti apa yang akan diwujudkan dari kabinet yang tim-tim ekonominya—Mari Pangestu, Sri Mulyani, Aburizal Bakri--adalah orang-orang yang diataranya terindikasi bermasalah dan ekonom yang menggunakan mazhab ekonomi imperialis neoliberal? Apa yang berbeda dari pemerintahan Megawati yang juga menggunakan mazhab ekonomi yang sama, sesuai pesanan IMF, WB, WTO, CGI? Sementara makna pilihan rakyat terhadap SBY-JK adalah kesadaran rakyat akan kegagalan pemerintahan Mega dan keinginan untuk terwujudnya perubahan yang signifikan terhadap tingkat kesejahteraan dan perbaikan kualitas demokrasi. Tidak mungkin kita mengharapakan moratorium pembayaran hutang luar negeri yang setiap tahun pembayaran cicilan dan bunganya membebani hampir 30% APBN. Tidak mungkin rakyat akan menikmati pendidikan yang murah bahkan harusnya bisa gratis jika program subsidi pendidikan dicabut dan kampus dijadikan layaknya prusahaan melalui program otonomisasi kampus. Peyehatan ekonomi ala IMF yang salah satunya melalui program privatisasi sesungguhnya adalah siasat politik imperialis untuk merampas aset-aset ekonomi strategis rakyat dengan menjual murah BUMN-BUMN, dan Kementerian BUMN tidak mungkin mampu menghentikan privatisasi karena sudah tertuang dalam perjanjian LoI untuk dituntaskan tahun ini. Liberalisasi perdagangan yang selama ini berjalan dan sudah terbukti telah menyengsarakan para petani dan menghancurkan industri nasional pasti akan tetap dilanjutkan, dan Menteri pertanian sama sekali tidak menyentuh persoalan mendasar ini—hanya mengulang-ulang jargon ketahanan pangan tanpa teknologisasi massal dan murah bagi petani. PHK-PHK masal akan terus terjadi sepanjang industrialisasi nasional tidak menjadi prioritas, dan privatisasi dihentikan sama sekali. Harapan 11 juta para penganggur terbuka untuk mendapatkan lapangan kerja akan sulit terwujud sebagai konsekuensi ekonomi pasar bebas yang hanya mengandalkan investasi asing untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada angka 7%. Kabinet Indonesia Bersatu Tak Menjamin Kemerdekaan Nasional Seluruh program penyesuaian struktural tersebut sangat membebani anggaran negara sehingga kemampuan negara untuk mengatasi krisis kesejahteraan rakyat menjadi hilang. Kemampuan anggaran Negara untuk meletakan dasar-dasar bagi industrialisasi nasional sebagai jalan keluar pemulihan krisis ekonomi juga menjadi terbelenggu oleh kehendak-kehendak IMF. Kepatuhan pemerintahan kita untuk melaksanakan seluruh program-program ekonomi yang didiktekan oleh IMF sesungguhnya secara esensi telah membuat bangsa dan rakyat kita kehilangan kemerdekaan nasionalnya. Kabinet Indonesia Bersatu Tak Menjamin Pemerintahan Bersih Sementara itu penyelesaian korupsi tidak tercermin dalam pemerintahan dan kabinet, karena tokoh-tokoh yang terindikasi tidak bersih—Yusuf Kalla sendiri, Aburizal Bakri—masih saja direkrut. Pembersihan birokrasi secara menyeluruh, tidak cukup diselesaikan oleh program karitatif Jaksa Agung dalam bentuk menagkap dan mengadili beberapa koruptor saja sebagai bentuk sogokan pada rakyat—yang ironisnya dimulai dengan memberikan SP3 pada Ginanjar Kartasasmita. Kabinet Indonesia Bersatu Tak Menjamin Pemerintahan Demokratis Harapan rakyat yang menjadi korban kejahatan kemanusiaan dan dambaan akan tegaknya penghargaan terhadap hak asasi manusia pasti akan terabaikan. Karena bukan hanya bergantung pada Abdulrahman Saleh untuk berani mengusut tuntas kasus kejahatan kemanusiaan, akan tetapi persolan penyelesaian kasus-kasusa pelanggaran HAM memang tidak masuk dalam agenda prioritas pemerintahan SBY-JK. Dengan bercokolnya figur-figur kaki-tangan IMF dalam kabinet Pemerintahan baru sudah pasti akan menghambat kebutuhan untuk mengatasi krisis kesejahteraan rakyat. Program untuk: penentangan terhadap politik kenaikan harga akibat pemotongan–pemotongan subsidi, penyelesaian terhadap PHK-PHK massal dan buruh kontrak, perumahan murah untuk rakyat, dan kebutuhan akan tanah-modal-teknologi modern murah bagi kaum tani, sudah pasti akan dihambat oleh kaki tangan IMF di Kabinet. Demikian juga program yang menjadi dasar-dasar bagi industrialisasi nasional: Penghentikan pembayaran hutang sebelum Rakyat Sejahtera (moratorium hutang), penentangan terhadap privatisasi dan liberalisasi perdagangan, pendidikan dan kesehatan murah hingga gratis untuk rakyat, sudah pasti juga akan dihambat oleh kak-itangan IMF tersebut. Perubahan watak kekuasaan dengan memperhatikan kegagalan penyelesaian krisis ekonomi dari pemerintahan sebelumnya, adalah dengan menciptakan karakter Pemerintahan yang benar-benar KERAKYATAN dan MERDEKA dari kepentingan dan eksploitasi kaum imperialis neoliberal melalui IMF. Berjayanya kebijakan-kebijakan ala IMF juga berdampak tidak kondusifnya proses demokrasi. Kebijakan ala IMF yang terbukti telah menyebabkan perlawanan-perlawanan Rakyat dimana-mana itu pasti membutuhkan syarat-syarat kebijakan politik yang represif. Dilihat dari konfigurasinya yang terdiri dari pensiunanan militer, pengusaha hitam, politisi oportunis dan ekonom pro IMF, sesungguhnya kabinet SBY-JK samadengan sebelumnya yaitu kabinet dagang sapi yang akan kembali meyerahkan negeri ini beserta rakyat dan kekayaan alamnya pada cengkraman imperialisame neoliberal. Hal ini juga sekaligus menelanjangi ilusi harapan perubahan yang berlebihan pada pemerintahan SBY-JK. Untuk itu,kami menyerukan: Jikalau PKS konsisten dengan pembelaan pada rakyat miskin yang telah disengsarakan oleh program-program ekonomi alaI MF, sudah seharusnya semenjak kabinet ini diumumkan PKS semestinya mencabut dukungan politiknya pada SBY dan bergabung bersama barisan oposisi kerakyatan. Seluruh kekuatan demokratik agar mengawasi perubahan yang dijanjikan pemerintah—yang sudah teridentifikasi merugikan rakyat—dengan persatuan yang meluas di mana-mana. Bangun Pemerintahan Bersih, Demokratik, Merdeka, dan Kerakyatan! Bangun Persatuan Rakyat Menuju Pemerintahan Persatuan Rakyat! Jakarta, 11 Oktober 2004 KOMITE PIMPINAN PUSAT – PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK (KPP – PRD) Yusuf Lakaseng Zely Ariane Ketua Umum Sekretaris Jenderal Gulingkan Pemerintahan Boneka Penjajah Asing dan Militerisme! Bangun Persatuan Rakyat-Bentuk Pemerintahan Rakyat Miskin! Komite Pimpinan Pusat - Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD) Jl. Tebet Barat Dalam VIII L No. 2 Kec. Tebet Barat Jakarta Selatan 12810 Telp. 021-8309061 Hp. 0816-1922626 (Ketua Umum) 0815-8126673 (Sekjend) 0815-6867741 (Ketua I) 0816-1675291 (Ketua II) 0815-8946404 (Ketua III) --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Mail – CNET Editors' Choice 2004. Tell them what you think. a [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/