*http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=132813*<http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=132813>
** <[EMAIL PROTECTED],ppiindia@yahoogroups.com>
*Kapal Perang Buatan Korsel Perkuat TNI AL*

*JAKARTA--MIOL*: Satu kapal perang jenis landing platform dock (LPD)
produksi Daesun Shipbuildings & Engineering CO. Ltd. Korea Selatan (Korsel)
akan memperkuat armada *Tentara Nasional Indonesia* (TNI) mulai Mei 2007.

"Kapal jenis LPD itu kami namai *'KRI Makassar'* dengan nomor lambung 590
dan akan diberangkatkan ke Indonesia pada Mei 2007," kata *Kepala Dinas
Penerangan Mabes TNI AL* (Kadispenal) Kolonel Laut Sugeng Darmawan di
Jakarta, Kamis.

Berbicara dalam acara 'pisah sambut Kadispen' ia mengatakan, kapal LPD itu
merupakan kapal pertama dari dua kapal yang dibangun di Korsel dan dirancang
sebagai kapal rumah sakit (hospital ship).

Kesepakatan kontrak kapal ini dilakukan Desember 2004, tentang pengadaan
satu Kapal Komando dan empat kapal LPD (dua dibuat di Korea dan dua lainnya
dibangun di PT PAL).

Kapal dengan panjang 122 meter itu dapat mengangkut sekitar 500 personel dan
sejumlah peralatan militer lainnya. Kapal berbobot 7.800 ton itu, juga
dilengkapi dengan dua landasan pendaratan helikopter (helipad).

Tentang pembangunan LPD 3 dan 4 yang akan dibangun* PT PAL*, Sugeng
mengatakan, sudah memasuki tahap pembangunan yang ditandai dengan pemotongan
baja pertama (first steel cutting) dan peletakan lunas pertama (keel
laying), pada beberapa bulan silam.

Serupa dengan dua kapal sejenis yang dibangun di Korsel, LPD 3 dan 4
dirancang khusus untuk mampu dipasang meriam 100 mm, dilengkapi ruang CIC
untuk sistem kendali senjata (fire control system), sebagai alat komunikasi
dengan kapal-kapal jenis combatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan
kendaraan tempur serta pengendalian pendaratan helikopter.

Tidak itu saja, kapal itu juga memiliki kemampuan mengangkut 507 personel,
13 ranpur, lima helikopter yang menggunakan teknologi khusus stealth design.

"Kedua kapal LPD buatan dalam negeri tersebut juga dapat digunakan untuk
operasi militer selain perang, yakni operasi kemanusiaan serta
penanggulangan bencana alam," kata Sugeng. (Ant/OL-06)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke