Kebebasan   
   
Mengingat kata "kebebasan" menimbulkan kebahagiaan di pikiran dan hati orang, 
dan tidak seorangpun-laki2 atau perempuan, di Timur atau di Barat, yang tidak 
mengharapkan kebebasan. Namun, apakah Kebebasan itu? Kita perlu menjawab 
pertanyaan itu secara mendasar, terutama karena kata kebebasan sekarang ini 
menjadi semboyan di Barat, terutama di Amerika, yang kemudian diajukan ke 
seluruh dunia sebagai suatu nilai paling tinggi. Untuk menjawab pertanyaan ini 
dalam konteks Islam, pertama sekali kita perlu mengingat kembali bagaimana 
agama secara umum memandang masalah kebebasan ini.  
   
Kata "religion" dalam bahasa Inggris (artinya agama) berasal dari kata Latin 
"religare", artinya "mengikat", yang nampaknya merupakan lawan dari 
"membebaskan". Ajaran Ten Commandments, yang membentuk fondasi moralitas Yahudi 
dan Kristen, terdiri dari sejumlah pernyataan "Janganlah kamu", yang berarti 
memberi batas bukan memberi kebebasan. Waktu Yohannes 8:32 berbicara tentang 
Kebenaran yang akan membebaskan kita, tetapi hanya apabila orang menerima 
persyaratan2 yang ditetapkan Yesus,"Jika siapapun datang mengejarku, biarkan ia 
menolak dirinya sendiri, mengencangkan salibnya, dan ikuti aku" (Matius 8:34). 
Dalam agama-agama di India, kebebasan juga didefinisikan dengan pelepasan dari 
ikatan semua keterbatasan, atau yang disebut umat Hindu sebagai MOKSA, dan dari 
perputaran roda kesusahan yang berulang, atau dari mata rantai kelahiran dan 
kematian di dunia yang berubah, yang ditekankan dalam agama Budha. Dalam 
kebanyakan kitab suci, kebebasan diidentifikasikan dengan pelepasan diri dari
 keterbatasan eksistensi kita sendiri dan bukan kebebasan individu, yaitu ego. 
Seperti yang telah banyak dikatakan oleh orang suci Muslim, agama adalah untuk 
membuat kita mampu meraih   
kemerdekaan dari kekuasaan diri dan bukan untuk menimbulkan kebebasan diri.  
   
Secara metafisik, Tuhan sendiri adalah Zat yang Tidak Berbatas. Jadi, Tuhan 
sendiri merupakan Kebebasan Mutlak- -- (bukan bebas mengartikan  Tuhan...:-)--. 
Segala bentuk keterpisahan adalah pembatasan dan pada tingkat tertentu 
merupakan penghambaan. Hanya dalam Tuhan kita benar-benar bebas, dan Tuhan 
telah memberikan kepada kita kebebasan berkehendak agar kita dapat secara bebas 
menyerahkan kebebasan kehendak ini kepada Kehendak Tuhan dalam rangka meraih 
kemerdekaan murni, yaitu kemerdekaan dari penjara ego kita yang terbatas dan 
dari penjara nafsu kita yang tak bertepi, yang melahirkan gelombang keinginan 
dan hasrat maya yang tidak ada cukupnya, yang pada akhirnya akan menjadi suatu 
kebutuhan dan ketergantungan bagi manusia. Suatu kali dipertanyakan kepada 
pemimpin sufi Khurasan Bayazid,"Apa yang kau inginkan?" Beliau menjawab, "Saya 
ingin agar tidak berkeinginan"  
   
(bersambung)...
                
---------------------------------
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to