Bayazid,"Saya ingin agar tidak berkeinginan" ****************************************************** Itulah kemerdekaan puncak, yang oleh Islam dan juga agama-agama wahyu lainnya ditempatkan sebagai inti dari seluruh ajarannya. Itulah alasannya mengapa kitab-kitab suci, SEBENARnya tidak pernah berbicara mengenai kemerdekaan secara kuantitatif dan duniawiyah [Jadi, kalau ada kitab suci yang berbicara mengenai kemerdekaan dan penjajahan secara kuantitatif duniawiyah perlu dipertanyakan keuniversalan & kebenaran kitab suci tersebut], tetapi berusaha membuat orang melepaskan ketidaksabaran, yang membuat jiwa abadi orang mengikuti atau tunduk kepada keinginan2 nafsu jahat. Dan itu pulalah alasannya mengapa tasawuf, dimensi batiniyah agama Islam, memberikan perhatian pada peltihan spiritual bagi jiwa, dan begitu sering berbicara mengenai kemerdekaan, tetapi s elalu kemerdekaan dari diri dan bukan kemerdekaan bagi diri. Dalam makna paling dalam, bahkan kecintaan luar kita pada kemerdekaan, sebenarnya adalah kerinduan akan kemerdekaan dalam Kemahaluasan Tak Berbatas dari Kekaisaran Tuhan. Bagaimanapun, terdapat suatu perbedaan penting yang harus dijelaskan. Bagi orang yang beriman, mencitai Tuhan dan mematuhi perintah-Nya TIDAK dipandang sebagai penghilangan kebebasan. Sebaliknya, bagi mereka yang telah hilang keimanannya, ketundukan tersebut adalah kehilangan kebebasan. Dalam Revolusi Amerika, pendiri negara tersebut telah menjelaskan bahwa kebebasan beragama adalah asas atau dasar dari HAM, tetapi dalam waktu lebih dari dua abad berikutnya, bagi banyak orang HAM menjadi bermakna bebas dari kekuasaan agama, bukan kemerdekaan beragama. Perang-perang budaya yang terjadi di sekolah sekolah doa di Amerika serta isu-isu lain tentang pemisahan gereja dan negara memperlihatkan perbedaan ini dengan jelas. Jadi, jelas sekali pengalaman sekularisasi Barat dalam abad-abad lalu tidak dikenal oleh Dunia Islam, dan hampir seluruh Muslim hidup dalam alam agama, dimana ketundukan kepada Tuhan tidak dilihat sebagai pengurangan kebebasan orang seperti halnya pergi kegereja atau mematuhi ajaran Yesus tidak akan dilihat sebagai pembatasan kebebasan bagi pemeluk Kristen yang taat. Dalam kedua contoh ini, penerimaan otoritas Tuhan dilihat sebagai gerbang untuk mendapatkan kebebasan yang sesungguhnya. Akan sia-sia bagi intelektual Barat sekuler, yang lari dari agama demi meraih "kebebasan", untuk mencoba mengaplikasikan keadaan mereka sekarang kepada kaum Muslim yang masih hidup dalam alam agama. Kecintaan kepada Tuhan dan ketundukan kepada Kehendak-Nya tidak berarti sedikitpun bahwa kaum Muslim, dengan demikian, tidak peduli kepada kebebasan sosial dan politik. Hasrat manusia akan kebebasan menurut siapa dan apa nilai budaya orang tersebut adalah suatu kecenderungan universal, dan sepanjang sejarah, umat Islam sudah menunjukkan hasrat kebebasan bagi diri dan masyarakat mereka yang sama kuat dengan keinginan siapapun, seperti perang meraih kemerdekaan melawan Inggris, Perancis, dan Rusia (termasuk Checnya) dll. Yang menjadi unik adalah setelah melalui perjuangan ini, kebanyakan masyarakat Muslim malah menjadi terbebani dengan pemerintahan baru, yang memberikan lebih sedikit kemerdekaan kepada mereka daripada pemerintahan sebelumnya. Tidak hanya disebabkan oleh tekhnologi modern, yang menjadikan negara jauh lebih berkuasa daripada sebelumnya, namun juga disebabkan oleh hilangnya sebagian besar besar institusi tradisional - beberapa wilayah Dunia Islam modern dewasa ini merasa kurang merdeka dibanding dengan sebelum periode modern [Mungkin negara semacam Turki, bisa menjadi contoh]. Perbedaan kontras antara kemerdekaan yang digembar-gemborkan oleh Barat dan pencarian kepentingan pribadi mereka (yang biasanya bersifat ekonomi dan membawa mereka mendukung rezim penindas disebagian negara Islam) tentu saja belum lenyap pada masyarakat Islam umumnya.** <bersambung>
--------------------------------- New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/