http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0905/11/0302.htm



Sebagian Besar Penderita dari Keluarga tidak Mampu
Kebutaan di Indonesia Tertinggi di Dunia 


TASIKMALAYA, (PR).-
Angka kebutaan di Indonesia merupakan kategori tertinggi di dunia, mencapai 
1,5% dari jumlah penduduk atau sekira 3,5 juta orang. Sementara pertambahan 
angka kebutaan di Indonesia, setiap tahunnya mencapai 210.000 orang. 

Dari jumlah tersebut yang dapat ditolong baru sekira 1/3 atau 70.000 
orang/tahun. Lima Puluh persen (35.000) dari mereka itu, tertolong melalui 
kegiatan bakti sosial. Salah satu penyebab terjadinya kebutaan, yaitu karena 
penyakit katarak.

Hal tersebut terungkap dalam laporan penyelenggara kegiatan bakti sosial 
operasi katarak nasional di Rumah Sakit Islam Tasikmalaya, Sabtu (10/9). 
Kegiatan yang digelar kerja sama antara PT PLN dan Perdami (Persatuan Doktor 
Mata Seluruh Indonesia) itu merupakan rangkaian Peringatan Hari Listrik 
Nasional ke-60.

Manajer Area Pelayanan Jaringan (APJ) Tasikmalaya, Zaenal Abidin mengatakan, 
Tasikmalaya terpilih menjadi salah satu dari 11 lokasi di Indonesia, 
pelaksanaan operasi katarak dalam rangka kegiatan bakti sosial PLN. Untuk 
wilayah Jabar, pelaksanaan kegiatan dipusatkan di Tasikmalaya. Dari 11 lokasi 
yang telah ditetapkan, sembilan tempat pelaksanaannya serentak, Sabtu (10/9), 
di antaranya Jakarta, Palembang, Malang, Ponorogo dan Semarang. Sementara 
sisanya tiga tempat lagi, yaitu Bali, Sulsel dan Sulut menyusul, seminggu 
kemudian.

"Peserta operasi katarak pada kegiatan bakti sosial PLN ini, di seluruh 
Indonesia jumlahnya ditargetkan bisa mencapai 400 orang. Untuk wilayah Jabar, 
pelaksanaannya berlangsung di Tasikmalaya, jumlahnya 50 orang," katanya. 

Ke-50 orang itu, lanjut Zaenal, merupakan masyarakat penderita gangguan mata 
karena katarak, berasal dari keluarga tidak mampu. Selain itu, mereka juga 
merupakan penderita katarak yang masuk daftar tunggu dari puskesmas atau rumah 
sakit.

Dia menjelaskan, penderita yang mengikuti operasi diseleksi dulu, berdasarkan 
skala prioritas, mengacu pada data yang ada di Perdami. Penderita katarak yang 
berasal dari keluarga tidak mampu dari sisi ekonomi, menjadi prioritas.

"Di Tasik, jumlah yang daftar sebenarnya ada 89 orang. Setelah melalui seleksi, 
hanya 50 orang berasal dari kota dan kabupaten yang diambil, mereka memenuhi 
syarat dan skala prioritas," ungkapnya.

Sementara Dr. H. M. Kadarhartono, Sp. selaku wakil ketua Perdami mengatakan, 
banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kebutaan. Salah satunya yaitu 
penyakit katarak. Hasil survei statistik tahun 1983, jumlah penderita katarak 
di Indonesia mencapai 1,2 juta orang. Sementara survei pada tahun 1993 
mengalami kenaikan menjadi 1,5 juta orang. 
Penyebab naiknya jumlah penderita, diperkirakan karena usia kemungkinan hidup 
di Indonesia bertambah panjang. Mayoritas penderita katarak itu dialami orang 
tua. Hal itulah yang diperkirakan menjadi penyebab naiknya jumlah penderita. 
(A-116/A-113)***


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke