Kecerdasan Emosi: Potensi Unik & Panggilan Jiwa (1) 

Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekali gus. 
Kajian tentang manusia oleh manusia terus berlanjut sepanjang masa. 
Pertanyaan abadi tentang manusia ada tiga, yaitu dari mana asal 
manusia, akan kemana nantinya, dan untuk apa manusia hadir dalam 
kehidupan. Pertanyaan pertama dan kedua relatip sudah terjawab meski 
jawabannya berbeda-beda, tetapi pertanyaan ketiga sering menggelitik 
kita, terutama ketika kita berhadapan dengan situasi yang tidak kita 
inginkan.

Ketika seorang tokoh "terhormat" tiba-tiba menjadi penghuni penjara, 
ketika kejahatan yang selama ini disembunyikan rapi tiba-tiba 
terbongkar, ketika kita tersadar oleh perbuatan bodoh yang telah kita 
lakukan, ketika itu kita bertanya : siapa sebenarnya saya ? dan untuk 
apa aku hidup, jika begini ?. Pertanyaan yang muncul dalam keadaan 
terpepet itu menunjukkan bahwa orang itu selama ini tidak mengenal 
dirinya, atau tidak tahu diri.

Sedangkan orang yang tahu diri maka ia mengenal dirinya dalam segala 
keadaan, diwaktu suka dan diwaktu duka, ketika di "atas angin" dan 
ketika di"bawah angin".Karena tahu diri maka ketika di "atas" ia 
bersyukur dan ketika di "bawah" ia bersabar, sedangkan orang yang 
tidak tahu diri, ketika di "atas" lupa daratan, ketika di "bawah" ia 
lupa ingatan. Begitu tingginya makna tahu diri sampai muncul ungkapan 
universal bahwa barang siapa yang mengenal siapa dirinya maka ia 
pasti mengenal siapa Tuhannya (man `arafa nafsahu `arafa robbahu).

Meski permenungan tentang manusia telah berlanggsung sepanjang 
sejarah manusia, tetapi pembicaraan tentang manusia hingga kini (dan 
masa mendatang) tetap menarik.. Daya tarik pembicaraan tentang 
manusia antara lain seperti yang dikatakan oleh Dr. Alexis Careel 
dalam bukunya Man The Unknown, adalah karena pengetahuan tentang 
makhluk hidup dan terutama tentang manusia belum mencapai kemajuan 
seperti yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya. 
Pertanyaan tentang manusia, kata Careel, pada hakikatnya hinga kini 
masih tetap tanpa jawaban. 

Wassalam,
agussyafii
http://mubarok-institute.blogspot.com

Kirim email ke