http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=203096&kat_id=23 Minggu, 26 Juni 2005 21:06:00
Keluarga TKW di Kediri Minta Pemerintah Pulangkan Anaknya dari AS Kediri-RoL-- Pihak keluarga Siti Zulaikah (23), tenaga kerja wanita (TKW) yang kini bekerja di Amerika Serikat, meminta pemerintah Indonesia mengupayakan kepulangan anaknya ke kampung halamannya di Desa Dawung Beduk, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. "Saya melihat pemerintah serius dalam mengatasi persoalan anak saya dan berharap anak saya bisa pulang ke kampung halaman dengan selamat," ujar Warsito Alip (48), ayah Zulaikah yang ditemui wartawan di Kediri, Ahad. Ia menceritakan pada bulan Juli 1999 lalu melalui jasa pengerah tenaga kerja PT Citra Karya Semesta Jakarta, Zulaikah berangkat ke Arab Saudi dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada keluarga Homaidan al Turki yang tinggal di Riyadh. Namun beberapa tahun kemudian oleh keluarga majikannya itu, Zulaikah diboyong ke Amerika Serikat untuk menempati rumah barunya di wilayah Aurora AS. "Setelah lima tahun bekerja di Amerika, anak saya dikabarkan diperlakukan tidak manusiawi bahkan tidak digaji sama sekali oleh majikannya," timpal Rusmini, ibu Zulaikah. Menurut wanita yang sehari-hari bekerja sebagai buruh linting di perusahaan rokok PT Gudang Garam itu, terakhir kali menerima surat dari anaknya pada bulan Desember 2002 lalu. Dalam suratnya, Zulaikah mengabarkan kondisinya dalam keadaan baik selama berada di AS. "Setelah itu kami tidak pernah menerima kabar lagi, baik melalui surat maupun telepon dari anak saya. Padahal selama tahun 2003 lalu, setidaknya saya telah empat kali mengirimkan surat ke Amerika," tuturnya. Sejak saat itu, perasaan Warsito dan Rusmini serta anggota kerabat lainnya di Kediri menjadi tidak menentu, apalagi PJTKI yang memberangkatkan anaknya ke Riyadh itu kini bangkrut dan tidak diketahui lagi rimbanya. Beberapa hari yang lalu, Warsito mendapatkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di AS bahwa Zulaikah diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya. Saat informasi KBRI itu sampaikan kepada pihak keluarga, Zulaikah tengah dalam upaya perlindungan aparat kepolisian AS. Zulaikah melalui fasilitas telepon di KBRI sempat menghubungi keluarganya di Kediri dan mengabarkan kondisinya baik-baik saja. "Pada saat itu saya berpesan agar dia tetap berada di KBRI sampai menunggu dipulangkan ke tanah air," terang Rusmini. Dengan peristiwa yang dialami Zulaikah, pihak keluarga tidak lagi mengharapkan kiriman uang karena yang terpenting adalah keselamatan jiwa anaknya. ant/pur [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/