Republika Kamis, 23 Desember 2004 7:44:00 Kepuasan Terhadap SBY Menurun
Laporan: run JAKARTA --Publik tak sabar menunggu perubahan. Sebuah survey menunjukkan bahwa masyarakat mulai tidak puas terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla. Lembaga Survey Indonesia (LSI) merekam penurunan itu dalam survey November dan Desember 2004. Beruntung masyarakat masih menilai SBY lebih baik dibandingkan Megawati. Pada November lalu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pasangan yang dilantik 20 Oktober itu masih mencapai 79,7 persen. Namun pada Desember, tingkat kepuasan jadi 66,4 persen. ''Kepuasan masyarakat merosot 13 persen dalam satu bulan,'' kata Direktur Eksekutif LSI, Denny JA, di Jakarta, Rabu (22/12). Survey LSI dilakukan pada 7-8 Desember lalu dengan metodologi multistage random sampling. Survey melibatkan 1.200 responden di 150 desa dan kota. Menurut Denny, ada empat penyebab penurunan itu. Pertama, karena ekspektasi atau harapan publik terhadap pasangan SBY-JK terlalu tinggi. ''Semua yakin bahwa semua persoalan seperti pengangguran, kemiskinan, dan lain-lain bisa diselesaikan. Dalam hukum publik, makin banyak orang berharap, makin besar peluang untuk kecewa.'' Kedua, katanya, publik menginginkan perubahan yang segera. Berdasarkan survey, hanya sedikit masyarakat yang sabar menunggu perubahan 3-5 tahun untuk perbaikan masalah ekonomi, politik, dan hukum. ''Kebanyakan masyarakat berharap SBY-JK menjadi superman,'' kata Denny yang didampingi Direktur Riset LSI, Muhammad Qodari, dan peneliti senior LSI, Saiful Mujani. Penyebab ketiga, ungkap Denny, sinisme publik atas para menteri yang dipilih SBY-JK. Citra menteri ternyata tidak sesuai dengan gambaran perubahan karena masih ada yang disinyalir bermasalah. ''Ketidakyakinan publik atas 33 menteri mengenai kemungkinan tidak menyalahgunakan jabatan mencapai 70 persen,'' jelas Denny. Keempat, katanya, kelemahan public relation dan komunikasi politik. Padahal, menurut Denny, 40 sampai 50 hari setelah SBY-JK terpilih, terjadi berbagai peristiwa, seperti kecelakaan pesawat Lion Air, kecelakaan di tol Jagorawi, gempa Alor (NTT) dan Nabire (Papua), serta temuan bahwa pejuang HAM, Munir, meninggal karena diracun. LSI juga membandingkan keyakinan masyarakat, sebelum SBY-JK terpilih, September lalu, dengan Desember ini, dua bulan setelah terpilih. Dari delapan isu, terjadi penurunan keyakinan terhadap tujuh isu, kecuali isu pemberantasan korupsi yang mengalami kenaikan 1,4 persen. ''Mungkin karena gencarnya kampanye korupsi, dan ada yang ditangkap,'' kata Denny. Untuk isu peningkatan penghasilan, keyakinan masyarakat turun 21,4 persen; pengurangan pengangguran 20,3 persen; perlindungan TKI (9,6 persen); menjaga tidak terjadi kerusuhan sosial (11,6 persen); pemberantasan narkoba (10,7 persen); mengadili pelanggar HAM (8,2 persen); dan membersihkan pengadilan (5,5 persen). Walaupun terjadi penurunan keyakinan, kata Denny, masyarakat masih tetap puas, karena tingkat keyakinan rata-rata masih sekitar 50 persen. Dibanding pemerintahan Megawati, masyarakat juga menilai pemerintahan SBY lebih baik. ''Masyarakat yang menilai SBY lebih baik (dibanding Megawati) mencapai 52,5 persen,'' ujar Denny. Apalagi, kata Denny, SBY masih mempunyai kekuatan darsi sisi kepemimpinan. Masyarakat yang menilai SBY sebagai presiden yang tegas mencapai 83,5 persen; SBY punya program (85,9 persen); SBY mampu mengendalikan para menterinya (79,8 persen); dan SBY mampu menjalin hubungan baik dengan DPR (67,8 persen). Sementara itu, Saiful Mujani mengatakan setelah terpilihnya sebagai ketua umum Partai Golkar, popularitas Jusuf Kalla (JK) sudah setara dengan SBY. Karena itu, dia menilai akan muncul 'matahari kembar', yang bila tidak saling mengisi, bisa berdampak saling menghancurkan. ''Misalnya bila kebijakan keduanya bertolak belakang.'' Penguasaan Partai Golkar, kata Saiful Mujani, membuat pemerintahan menguat, sehingga bisa menjalankan program-programnya, karena peluang gangguan dari parlemen telah diperkecil. Tapi menurutnya, akan timbul kekuatan oposisi baru dari tokoh-tokoh di luar parlemen, seperti Gus Dur, Amien Rais, dan Megawati, disingkat GAM. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/