23.05.2005 Koizumi membenarkan kunjungannya ke kuil Yasukuni
Oleh: Martin Fritz (PM Koizumi telah berdoa dengan khusu di Kuil Yasukuni, April 2002) Rencana kunjungan PM Jepang Junichiro Koizumi ke kuil Yasukuni untuk menghormati para korban perang dunia II, yang sebagian juga dianggap sebagai penjahat perang, tetap dipermasalahkan terutama oleh tetangga-tetangganya di Asia. Secara singkat Ritual di kuil Yasukuni: Tiga belas pendeta Agama Shinto yang mengenakan jubah putih secara pelahan-lahan menaiki tangga kayu yang lebar mengikuti irama pukulan genderang. Kemudian mereka menghilang di balik bendera-bendera ungu dengan gambar bunga krisantem-sebagai lambang Kaisar Jepang, memasuki ruang dalam kuil suci tsb. Ritual itu dilakukan tiap tahun pada musim semi di kuil Yasukuni-Jinja, yang menyimpan roh dari sekitar 2,5 juta juta orang yang gugur di medan perang dalam 150 tahun terakhir. Pada upacara itu juga dimainkan lagu kuil Yasukuni. Yasukuni yang artinya negeri yang damai, melambangkan zaman militerisme Jepang, ketika pasukan Kaisar menduduki separuh benua Asia dan melakukan kejahatan, seperti pembantaian massal dan penyiksaan terhadap para tawanan perang. Meski sejarah gelap itu, para perdana menteri yang berhaluan nasionalistis, seperti Nakasone, Ryutaro Hashimoto dan PM sekarang Koizumi, secara teratur berziarah ke kuil Yasukuni. Dengan kunjungan itu mereka hendak menarik suara pemilih dari kalangan konservatif. Sebaliknya, di luar negeri, terutama di Korea dan China, ziarah ke Yasukuni mengundang kritik keras. Sebab kuil itu juga menghormati 14 tokoh militer dan politisi Jepang, yang oleh pengadilan di Tokyo dinyatakan sebagai penjahat perang. Dengan kunjungan para perdana menteri ke kuil tsb, mereka mengecilkan lagi permintaan maaf resmi Jepang untuk PD II. Ketika PM Koizumi beberapa pekan lalu di Jakarta meminta maaf secara terbuka atas kejahatan perang Jepang di Asia guna menenangkan China, di Tokyo 80 anggota parlemen dari partai demokrat liberal pimpinan Koizumi, secara demonstrativ berziarah ke kuil. Menurut sejarawan Jerman Sven Saaler: "Masalahnya bukan hanya soal ritual mengenang para korban perang, melainkan juga soal penulisan sejarah yang menyimpang dari realitas". Dewasa ini Kuil Yasukuni merupakan lembaga keagamaan negara yang independen. Meski di Jepang ada pemisahan ketat antara agama dan negara, kuil itu tetap merupakan tempat ziarah politik para politisi dan pejabat tinggi Jepang, meski di Jepang sendiri kunjungan ke kuil tsb terkadang menuai kritik pedas. Banyak yang beranggapan kunjungan perdana menteri ke kuil melanggar konstitusi. Namun pengadilan Jepang yang cenderung konservatif, selama ini menolak gugutan seperti itu. PM Koizumi menekankan, ia mengunjungi kuil sebagai pribadi dan bukan sebagai tokoh politik. Dan meski adanya protes dari China dan Korea Selatan, Koizumi baru-baru ini di parlemen menandaskan, setiap bangsa mempunyai cara untuk mengenang dan menghormati orang yang meninggal. Hendaknya negara lain jangan ikut campur. Koizumi membenarkan kunjungannya ke kuil dengan mengutip sebuah kalimat dari filsuf China Konghucu yang berbunyi: "Kutuklah perbuatannya, tetapi kasihanilah para pelakunya. Harian liberal Jepang Asahi Shimbun, menganggap pernyataan Koizumi itu merusak citra dan kepentingan Jepang, dan menjawabnya juga dengan kalimat dari ajaran Konghucu: "Orang yang membuat kesalahan dan tidak mengoreksinya, membuat kesalahan untuk kedua kalinya". Layaknya perang ajaran filsuf Konghucu. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Has someone you know been affected by illness or disease? Network for Good is THE place to support health awareness efforts! http://us.click.yahoo.com/OCfFmA/UOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/