MEMAHAMI "SASTRA"

Oleh Tangkisan Letug

Mengapa ada "sastra"? Sebab, menurut para filsuf,
manusia adalah "animal simbolorum" (mahluk yang
membutuhkan simbol-simbol). Dan simbol menjadi
gumpalan ekspresi atau ungkapan yang tercetuskan untuk
kebutuhan ada bersama dengan yang lain, atau sekedar
memenuhi kelahiran cita-rasa jiwa manusia. Simbol
itulah bahasa. 

Tetapi itu pun belum menjawab pertanyaan di atas.
Penulisa mencoba bertanya lagi, mulai dengan menukik
pada apa itu hakekat "sastra". 

Sastra adalah ungkapan jiwa dalam wujud bahasa, entah
lisan entah tertulis. Dalam wujudnya yang paling kasar
adalah kata-kata. Dalam wujudnya yang lebih tertata
adalah cerita sebagai rangkaian kata-kata. Lalu, dalam
wujudnya yang lebih terkhususkan lagi adalah karya
sastra dengan ukuran-ukuran estetikanya. Sebab tidak
semua kata dan cerita adalah sastra. Sastra sebagai
sebuah karya tulis dan olah bahasa mengandung daya
kreatif dan daya pelahir imajinasi yang
multidimensional. Ketika seorang ibu mengatakan kepada
anaknya, "Tangkap tikus-tikus itu!", tentu saja itu
hanya memiliki satu kandungan arti tentang perintah
untuk menangkap binatang yang disebutnya tikus. Akan
tetapi, bila seorang penyair mengatakan yang sama,
"Tangkap tikus-tikus itu!", artinya akan lebih kaya
daripada sekedar sebuah referensi pada binatang tikus.
Dan juga kata "tangkap" pun bisa jauh lebih mengundang
multi-interpretasi.

Jadi, mengapanya sebuah kelahiran sastra itu
melibatkan seluruh kekuatan yang ada diri pelahirnya.
Itulah kekuatan daya imajinasi. Imajinasi sebagai
sebuah daya itu bagaikan lingkaran yang bergasing
menciptakan sebuah cermin kebenaran (mungkin lebih
baik disebut "kasunyatan"). Mengapa lahir "sastra"
lalu dapat ditemukan jawabannya dalam kekuatan daya
jiwa manusia menyampaikan laku-gulatnya dengan
"sunyata". Dalam pergulatan jiwa manusia dengan
realitas (sunyata) adanya di dunia itulah rahim sastra
berada.

Lalu, jika demikian, memahami sastra itu tak lain
adalah memahami suatu pergulatan manusia dengan
sunyata. Dalam filsafat bahasa kita bisa belajar bahwa
apa yang dimaksudkan dengan "memahami" itu adalah
"bertemunya dua pengalaman yang serupa". Atau dalam
bahasa klasiknya sering dikatakan "yang sama mengenal
yang sama". 

Tidaklah mengherankan apabila sastra belum tentu bisa
dipahami oleh seseorang, karena pergulatan dalam
dirinya sendiri tentang kasunyatan belumlah setara.
Seorang anak akan memahami kisah Mahabarata dalam
kacamata dunia anak-anak. Mungkin yang ditangkap
hanyalah "baik dan buruk" saja. Namun, makin orang
menjadi dewasa sebagai manusia yang bergulat dengan
realitas hidupnya sehari-hari, makin kaya pula ia
memahami sebuah sastra. Tetapi, tidak jarang,
orang-orang dewasa pun masih berjalan di tempat dalam
memahami sastra. Kiranya, sebabnya adalah jauhnya
kesadaran akan pergulatan dirinya sendiri. Kesadaran
sebagai sebuah "laku" sering dirasa berat. Sehingga
banyak orang cenderung "membunuh" kesadaran dalam
kesibukan. Atau, kesadaran sebagai laku dianggap hanya
membuang energi dan waktu saja. Lalu orang enggan
melakukan refleksi, menjaga jarak barang sejenak,
untuk melihat hidup dan kerjanya sehari-hari. Orang
enggan melihat realitas.

Memahami "sastra" adalah sebuah olah kesadaran, di
mana kita bercermin pada kisah yang tertulis di sana,
dan menemukan pengalaman kita sendiri. Memahami
"sastra" itu membutuhkan kebesaran jiwa. Dan, pada
gilirannya, memahami "sastra" itu sekaligus memacu
manusia untuk memiliki kebesaran dan keluasan jiwa
atau kesadaran (magnanimity). Membaca dan menikmati
sastra lalu bisa disebut juga sebagai laku-olah
kesadaran, yang pada gilirannya memacu jiwa bergulat
sendiri dengan kenyataan.

Bergaul dengan sastra itu lalu bisa berarti mendidik
kebesaran jiwa. Dalam sejarah, telah banyak terbukti
bahwa para pemimpin-pemimpin besar dunia memiliki
kebesaran jiwa lewat sastra. Tak kalah pula, para
mistikus dari berbagai agama, mampu mencapai kehidupan
mulia meski kadang tragedi ditemuinya, karena mampu
ber-olah sastra. Sastra telah menjadi pengasah jiwa
mereka.

28 September 2004








                
__________________________________
Do you Yahoo!?
New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages!
http://promotions.yahoo.com/new_mail 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to