kekerasan yg terjadi lebih disebabkan krn lambatnya respon pemerintah
dlm menangani masalah ini. Analoginya mirip kasus pencopetan,
masyarakt yg kesal sering melakukan tindakan anarkis thd pencopet,
maen hakim sendiri adalah sebuah kesalahan tp 'membiarkan' masalah
adalah kesalahan yg fatal, terlebih mendukung sebuah pencopetan adalah
kebodohan yg luar biasa, ahmadiyah = copet!

MUI tdk pernah menyuruh umat berbuat anarkis, hanya orang bodoh saja
yg menuduh MUI spt itu.


MUI: SKB Ahmadiyah Mesti Sesuai Hukum     
Selasa, 20 Mei 2008
Ketua Komisi Kerukunan MUI Slamet Effendi Yusuf mengatakan SKB tentang
Ahmadiyah tetap harus sesuai dengan hukum yang berlaku

Hidayatullah.com--Ketua Komisi Kerukunan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Slamet Effendi Yusuf mengatakan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang
jemaah Ahmadiyah yang saat ini tengah disusun tetap harus sesuai
dengan hukum yang berlaku.

"SKB harus berdasarkan hukum, jadi kalaupun muncul tidak akan
melanggar batas pemenuhan hak untuk berkeyakinan supaya tidak ada
friksi internal umat beragama," katanya di Jakarta, Jumat (16/05),
usai memberikan penjelasan tentang rencana pertemuan besar umat enam
agama di Indonesia.

Dia juga memperkirakan, SKB yang akan keluar lebih menitikberatkan
pada upaya untuk memberikan bimbingan kepada jemaah yang bersangkutan
supaya mereka meninggalkan ajaran-ajaran yang dinilai menyimpang.

MUI sendiri, katanya, berharap anggota jemaah Ahmadiyah kembali
menjalankan ajaran Islam yang murni dan tidak mencampurnya dengan
hal-hal lain di luar ajaran Islam.

"Harapan kami, pengikut Ahmadiyah bisa menjadi muslim yang
sesungguhnya.  Saya sendiri lebih senang kalau Ahmadiyah mensejatikan
diri sebagai muslim, termasuk tentang kenabian," katanya.

Ia juga menambahkan, meski menilai sebagian ajaran Ahmadiyah
bertentangan dengan ajaran Islam MUI tidak pernah menganjurkan dan
menyeru umat untuk melakukan kekerasan dan penyerbuan.
"Kami justru menyeru supaya jangan sampai terjadi anarki.  Perbuatan
itu, termasuk penyerbuan ke masjid-masjid adalah perbuatan zalim,"
demikian Slamet Effendi Yusuf. [ant/www.hidayatullah.com]

Reply via email to