29.06.2004 Mencari terapi baru AIDS
Sejauh ini penyakit AIDS tetap belum dapat disembuhkan. Setiap harinya terinfeksi 14.000 penderita HIV baru. Para peneliti kedokteran kini berusaha mencari titik lemah HIV untuk memerangi virus maut tsb. Sejak 20 tahun terakhir, tidak ada bibit penyakit yang diteliti seintensif virus HIV. Akan tetapi hingga kini virus pembunuh tsb tetap belum dapat dikalahkan oleh kecerdsan manusia. Menurut taksiran organisasi kesehatan dunia-WHO, setiap harinya 14.000 orang terinfeksi virus yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh tsb. Sedikitnya di seluruh dunia, 40 juta orang terinfeksi HIV atau AIDS. Dan dalam waktu seperempat abad ini, sudah 25 juta orang tewas akibat AIDS. Sekarang ini, rata-rata 8.500 orang meninggal setiap harinya akibat AIDS. Dengan begitu, AIDS merupakan penyakit yang menyebabkan angka kematian tertinggi. Tahun 1987 muncul setitik harapan, dengan diizinkannya pengobatan menggunakan obat AIDS pertama, Azido-desoxy-Thymidin disingkat AZT. Sukses pertama ternyata hanya harapan kosong belaka. Virus HIV tetap berjaya, AIDS terus menyebar secara cepat di seluruh dunia terutama di negara-negara miskin di Afrika dan negara berkembang di Asia, penyebaran AIDS seolah tidak terbendung. Tahun 1990 para ahli memperkenalkan terapi dengan cocktail obat-obatan, yang tetap digunakan hingga kini. Namun virus HIV ternyata memiliki seribu wajah, dan amat mudah melakukan mutasi. Dengan terus mengubah lapisan pelindung terluarnya, virus HIV meloloskan diri dari serangan sistem kekebalan tubuh. Artinya, obat anti virus tetap menjadi andalan para dokter namun tentu saja harus mengikuti perkembangan mutasi virus HIV bersangkutan. Perlombaan antara dunia medis dengan HIV, ibaratnya seperti dongeng anak-anak lomba lari antara kelinci dengan keong. Strategi apapun yang dikembangkan para dokter akan dijawab oleh virus HIV dengan memunculkan varian baru yang kebal obat. Kini para peneliti mengembangkan terapi baru untuk menyerang virus HIV dari sisi lain. Selama ini, berbagai obat HIV yang dikembangkan, terutama bertujuan untuk menghambat siklus perkembang biakan virus. Obat-obatan yang ada di pasaran, terutama hanya berfungsi mencegah pembacaan enzym yang mendukung perkembang biakan virus. Kelemahan obat semacam ini, antara lain tidak mampu mencegah serangan virus terhadap sel-sel lain. Karena itu, biasanya para dokter memberikan cocktail obat yang juga mencegah serangan baru serta obat yang mencegah munculnya partikel virus baru yang amat berbahaya. Coctail obat tidak menyembuhkan Dengan cocktail obat-obatan semacam itu, seringkali jumlah virus HIV dalam darah dapat ditekan drastis. Bahkan dalam penelitian, seringkali juga tidak ditemukan partikel baru virus dalam darah. Kondisi kesehatan pasien, biasanya membaik dengan cepat. Akan tetapi obat-obatan itu tidak menyembuhkan dan fungsinya hanya menekan perkembang biakan virus. Sebab, sekali saja kode RNA virus HIV tertanan di dalam sel genom manusia maka untuk selamanya kode itu akan ada di sana. Artinya penderita yang terinfeksi HIV, harus seumur hidup menelan obat-obatan penekan perkembang biakan virusnya. Seseorang disebut sembuh dari infeksi HIV, jika tidak ada lagi sel dalam tubuhnya yang mengandung kode virus HIV di dalam genomnya. Pengobatan baru yang hendak dikembangkan para ahli antara lain, membiarkan sel-sel yang terinfeksi virus HIV, mati secara alami dalam waktu beberapa tahun. Kesulitannya virus HIV sudah berada dalam genom sel, artinya jika sel membelah, tetap saja partikel virusnya akan ikut terbagi di dalam sel baru. Selain itu, partikel virus HIV dapat melakukan mutasi dengan amat cepat yang polanya samasekali tidak dapat diramalkan. Jika sebuah potongan virus HIV memiliki 10.000 pasangan basa penyusunnya, maka bisa muncul pula 10.000 mutasi baru virusnya. Setiap mutasi baru akan mengembangkan kekebalan terhadap obat-obatan yang sudah ada. Sejumlah virus HIV mungkin kalah oleh obat yang diberikan tetapi sebagian lagi tetap hidup. Pengalaman menunjukan, beberapa tahun lalu obat AIDS pertama AZT sudah dinyatakan kurang ampuh. Tetapi belakangan, muncul lagi varian virus yang dapat diperangi dengan AZT tetapi kebal terhadap obat ampuh paling modern. Para ahli pengobatan juga menyadari, pemberian obat-obatan cocktail dalam jangka panjang sangat merugikan para pasien. Banyak pasien mengeluh dampak samping obat-obatan tsb, seperti rasa mual, sakit kepala sampai pada gangguan fungsi ginjal dan sistem saraf pusat. Akan tetapi, sejauh ini tidak ada alternatif pengobatan lainnya. Para penderita HIV/AIDS, ibaratnya disandera obat seumur hidupnya. Tetapi juga harus diingat, penderita HIV/AIDS di negara maju yang masih mendapat pengobatan, situasinya jauh lebih baik ketimbang penderita di Asia dan Afrika, yang pelan-pelan mati digerogoti AIDS. Mencari titik lemah HIV Para peneliti AIDS memang terus berusaha memotong penularan atau perkembang biakan virus HIV dalam tubuh atau kalau bisa, menumpasnya hingga ke akar-akarnya. Sebuah impian yang entah kapan dapat tercapai. Dengan tekun, para peneliti terus mencoba meneliti titik lemah virus HIV. Menyerangnya dari titik lemah itu dan terus menggempurnya untuk mengalahkannya. Misalnya saja, belum lama ini para peneliti virus HIV mencoba memblokir fase awal penularan virus. Seperti diketahui, virus HIV ibaratnya mengaitkan diri dan meleburkan kode RNA-nya ke dalam kode genom sel. Caranya, mula-mula dengan mengkaitkan selubung protein virus ke reseptor tertentu di permukaan sel. Setelah itu virus HIV mendaratkan dirinya kepada apa yang disebut co-reseptor, yang ibaratnya pintu untuk masuk ke dalam inti sel. Setelah itu virus HIV masuk dan memposisikan dirinya sebagai bagian dari sel, dan menutup kembali pintu co-reseptornya. Dengan aman, partikel virus HIV ikut menumpang dalam sel dan terus memperbanyak diri. Para peneliti mula-mula mencoba mencegah dari fase paling awal, yakni pada saat selubung protein virus mengkaitkan di ke permukaan sel. Untuk tujuan itu digunakan peptida atau potongan protein, yang memblokir proses fusi virus dengan permukaan sel. Mula-mula diamati, bahwa taktik ini berhasil mencegah menenmpelnya virus ke permukaan sel. Akan tetapi, virus dengan cepat mengenali hambatan ini dan melakukan mutasi selubung protein selnya. Hanya dalam waktu singkat, virus HIV dapat kembali mengkaitkan diri ke permukaan sel. Karena taktik tsb kurang berhasil maka digunakan taktik lain, yakni mencegah masuknya virus ke dalam inti sel, caranya dengan merekayasa co-reseptor pada sel. Pada sel manusia diketahui ada dua co-reseptor virus HIV, yakni yang diberi nama CCR-5 dan CXCR-4. Gagasannya muncul dari kenyataan, sekitar satu persen manusia mengalami mutasi dimana di dalam selnya tidak lagi mengandung co-reseptor CCR-5. Mereka ini ibaratnya kebal dari AIDS. Percobaan menunjukan sukses memuaskan. Namun, virus HIV langsung menyerang co-reseptor yang masih ada yakni CXCR-4. Di sinilah kelemahannya, karena obat blokade CXCR-4 ternyata memicu sakit jantung. Karena itulah, para peneliti masih terus menyarankan pengobatan cocktail dan dari semua sisi untuk menggempur virus HIV yang amat sulit ditaklukan itu. __________________________________ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages! http://promotions.yahoo.com/new_mail ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.arsip.da.ru *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/