- To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 27, 2007 2:28:20 PM Subject: [kisunda] Ngamumule bangsa
Ieu sakedik tutulisan, ngiring nambihan persepsi sareng wacana nyanggakeun KAJIAN POLITIK DUNIA TERHADAP BANGSA INDONESIA PENGANTAR Perjalanan bangsa Indonesia terhadap percaturan politik dunia adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh ujian dan cobaan tidak terlepas dari interaksi turun-menurun dari pergolakan kebudayaan yang penuh dengan persaingan antara kekuatan kemanusiaan manusia utama untuk membangun dunia yang aman, dengan kekuatan kekuasaan yang terjebak kemapanan, lupa dan dilupakan dengan realita kekuasaan dan kekuatan yang dikuasai telah menyinggung dan merusak keharmonisan alam beserta isinya. Para pemimpin kemanusiaan telah mewarisan pola hubungan ketuhanan ,manusia dan kemanusiaan yang harmonis serta penuh keindahan dan ditutup kesempurnaan risalah dan pesan oleh baginda Nabi Muhammad SAW, dengan membentuk DARI KELAHIRAN SAMPAI KESEMPURNAAN suatu tatanan Negara SEPERTI SATU TUBUH MANUSIA UTAMA, sebagai contoh yang dikehendaki dan harmonis dengan keseimbangan alam beserta isinya. Keterkejutan dan kekhawatiran tidak menjadi suatu yang aneh dari kekuatan kekuasaan di Dunia dari bentuk Negara (kerajaan) , keagamaan, kesukuan dan interaksi kemanusiaan yang masih mengganggu keseimbangan alam, yang pada akhirnya menjadi intrik persaingan dan perselisihan yang cukup memberatkan dari tujuan utama memunculkan contoh penataan tatanan kemanusiaan yang dapat membangun kemanusiaan keposisi yang lebih baik dan makin baik Intrik perselisihan dan berujung bentrok ini telah mengakibatkan tragedy kemanusiaan yang sangat-sangat dahsat dan sangat memprihatinkan kita semua dari penghancuran tatanan dari dalam dengan fitnah licik memanfaatkan celah lemah dari kebanggaan berlebih unsure tatanan contoh, sehingga dengan mudah masuk melemahkan dari dalam yang akhirnya dikudeta dan tatanan dijadikan suatu sistem yang tidak berpihak lagi kepada kemanusiaan dan keseimbangan alam akan tetapi menjadi kerajaan dan keturunan yang mengaibatkan kerusakan kemanusiaan makin besar dan global Bentrokan dan intrik masih belum berakhir bahkan makin menjadi dengan memunculkan penjajahan didunia yang terjadi beratus-ratus tahun yang penuh pembunuhan, pemusnahan generasi, penghinaan, makian, dan pemaksaan menjadi hal yang biasa antara manusia-dengan manusia bahkan menjadikan persaingan dan bentrok berkembang antara Negara dengan Negara. Sudah dapat dibayangkan dahsatnya persaingan dan bentrok antar Negara kehancuran jauh lebih parah sebagai akibat perang dunia I , perang dunia ke II, dan menuju perang dunia ke III. Alat pembunuhan masal berkembang pesat dari senjata tradisional, mesin, bom ,rudal bahkan rudal nuklir yang bisa menghancurkan alam dari inti atomnya. Ketakutan dan kehawatiran dirasakan juga oleh penguasa tatanan melihat efek yang sangat besar dari perang dunia dan trend senjata penghancur masal, akhirnya secara bertahap berubahlah pola hubungan dengan dibentuknya abritasi internasional yaitu PBB, dan pola persaingan tidak dalam bentrokan fisik akan tetapi persaingan politik, intrik dan sejauh mungkin dihindari bentrok antar Negara secara masal. Trend Penghancuran suatu tatanan Negara dari dalam telah menjadi suatu hal utama untuk mempertahankan kekuatan dan kekuasaan, baik dari sisi budaya social, ekonomi dan distribusi perdagangannya, serta politik, sehingga pengelola suatu Negara dan masyarakatnya bingung tidak pernah ada titik temu baik dari segi idiologi politik social maupun budaya. Pada akhirnya banyak Negara secara tidak sadar bagaikan robot yang dikendalikan oleh remote control dari jarak jauh oleh Negara penguasa yang merasa sukses mempengaruhi dan mengerakan seluruh kekuatan gerak hidup suatu Negara. PERJALANAN SINGKAT BANGSA INDONESIA Bangsa Indonesia muncul dari kesadaran ketuhanan yang tinggi yang mampu membangun tatanan yang sangat tinggi, terbukti setiap daerah diIndonesia menghormati dan mampu membangun kebudayaan manusia tinggi serta mampu memelihara dan menata alam (tanah dan air) secara harmonis Didorong keprihatinan bersama bahwa penjajahan demikian angkuh tanpa jelas keberpihakan baik kepada manusia maupun alam, merebut dan menjajah bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi, dan akhirnya dengan sejalan kesadaran akan terbukanya hubungan dunia, dan paham akan inti permasalahannya, membangun solusi untuk mendamaikan dunia dengan membentuk Negara sebagai kekuatan yang seimbang untuk menghadapi dengan belajar sambil mengajar pola hubungan antar Negara untuk menyelamatkan kemanusiaan dan alam. Semua unsure keagamaan dan kebudayaan yang masuk ke dalam bangsa Indonesia sejak jaman dahulu sanggup diserap dan diimplementasikan secara sempurna dan menjadi energi untuk membangun individu manusia, budaya manusia maupun alam, sehingga tidak terjadi bentrok bahkan menambah kekuatan budaya dalam menghadapi tantangan internasionalisme. Dengan bermodalkan ilmu dan budaya yang demikian besar, cukup dipahami para pendahulu segala unsur bangsa berani dan sanggup membentuk Bangsa Indonesia yang diakui keberadaannya di dunia ini. Terlepas dari ekses kelahiran suatu Negara, seperti halnya kelahiran manusia demikian banyak hambatan, pengorbanan, pendarahan, trauma dari mulai kelahiran sampai menyongsong kedewasaannya yang memerlukan waktu beberapa generasi. Modal besar dan perjalanan bangsa ini perlu dikawal oleh semua unsure bangsa ini, dengan kesadaran tinggi sehingga segala permasalahan tidak menjadi hambatan bahkan traumatic akan tetapi menjadi proses belajar yang terwariskan secara mulus sebagai ujicoba dan pembuktian luhurnya keilmuan dan budaya bangsa Indonesia. HAMBATAN-HAMBATAN MASA KINI INTERNATIONAL Modernisasi penjajahan dan penguasaan Negara terhadap Negara mejadi trend yang dapat ditonton semua pihak diseluruh dunia termasuk Indonesia, dengan pola Negara robot yang dikendalikan jarak jauh, yang sebenarnya memakai pola lama yaitu cara yang telah terbukti sukses menghacurkan tatanan manusia utama yaitu memecah belah dari dalam Proses penguasaan dapat mudah diketahui kalau bisa melihat bukan dari sisi individu dan kehawatiran individu akan tetapi harus dilihat dari kemajuan kemanusiaan serta keseimbangan alam. Antara lain: PBB dengan hak vetonya. Hukum international, telah memecah belah dari aturan international dengan alasan standarisasi yang mengakibatkan unsure suatu Negara tidak bisa harmonis karena memakai acuan kerja yang berbeda. Pasar uang antar bank secara internasional, sehingga uang bukan mendorong kerja akan tetapi menjadi pasar uang dan valas, secara bertahap dapat menyedot uang suatu Negara, kalau didata dengan benar berapa triliun uang suatu Negara mengalir karena kalah dalam perhitungan jual beli uang yang sebenarnya telah dikondisikan. Hak azasi manusia dengan pola pemaksaan, bukan diciptaan dari kesadaran mendalam individu, mengakibatkan perpecahan sosial suatu negara. Persaingan pengembangan senjata dan penjualan senjata mengakhiri kelemahan denga kehancuran suatu Negara akibat konplik berdarah yang berujung dendam yang tidak terselesaikan. POOL distribusi (konsolidasi barang) secara internasional menjadi penghancur utama kekuatan distribusi suatu Negara, sehingga produksi dan kekayaan alam tidak pernah terjual bahkan memperlancar barang masuk yang mengakibatkan kehancuran ekonomi suatu Negara. Pola pendidikan International yang tidak jelas menyentuh dan membangun manusia utama, telah mempegaruhi persepsi dan mendidik secara bertahap menjadi individu yang terlepas dari negaranya bahkan kesadaran individunya sehingga mudah dijadikan agen suatu Negara lain. Dengan pola yang demikian sistematis telah mengakibatkan Negara berkembang hampir hancur, akan tetapi persaingan antar Negara penguasapun semakin tajam yang dihawatirkan ada tragedy global lagi. BANGSA INDONESIA Bangsa Indonesia yang masih sangat muda dan dikatakan masih kanak-kanak dalam bernegara sangat rentan terhadap pengaruh negative Negara lain, didukung sejarah konplik bebuntut trauma dan dikuasai logika individu (bukan logika satu Negara) telah membuka dan meningkatan kelemahan bernegara antara lain: Masih bangga memakai dan bersekolah pendidikan asing (baik formal maupun keagamaan) belum mengakui bahwa ilmu dan budaya bangsa Indonesia sangat luhur dan ampuh. Banyak yang tidak menyadari sebagai salah satu kekuatan unsure Negara, selalu berpijak dari kepentingan dan kehawatiran individu, yang pada akhirnya tidak pernah mensinergikan menjadi kekuatan Negara. Keberanian tidak menjadi keberanian satu Negara akan tetapi kelompok atau individu yang akhirnya melemahkan kekuatan Negara. Tidak menyadari adanya persaingan dan rekayasa penjajahan Negara lain berkehendak menjadikan Indonesaia menjadi Negara robot. Menganggap lembaga resmi Negara bukan merupakan asset, dengan alasan kesalahan individu, organ negara secara tidak sadar dihancurkan. Lembaga Negara belum dimaksimalkan menjadi fasilitas kekuatan kreatifitas dan gerak hidup masyarakat. Kelemahan fisik individu secara tidak sadar terbentuk sehingga manja dan cepat emosi atau lepas kontrol. Belum menyadari secara cukup menjadi kolektif negara dalam memisahkan energi positip dan energi negatif dan cara menyikapinya pengaruh International. Masih malu dan lupa mengakui bahwa bangsa ini adalah pusaka dan amanah. Penjualan aset dan lembaga negara tanpa atas tanggung jawab terhadap negara akan tetapi hanya perhitungan uang padahal sudah dikondisikan oleh pihak pembeli. Swastanisasi dalam menyadarkan tanggungjawab pengelaan lembaga negara dibelokkan tujuannya menjadi pintu masuk kekuatan asing melalui investasi, padahal uang sebenarnya ada pada perdagangan dari lancarnya dan meningatnya ekspor, sehingga bukan latah setiap lembaga mencari uang (pendidikan, pemda) tanpa berujung perdagangan. Malu ikut mempertahankan negara dalam persaingan global yang makin ketat, dan saling lempar tanggungjawab. SARAN DAN HARAPAN Dorong secara gotong royong semangat berbangsa dengan segera sepakat terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAMRATA Segala unsur individu dan kelompok pasrahkan dan ikhlaskan untuk menjadi kekuatan negara secara bertanggungjawab, untuk gotong royong dalam menghadapi tantangan dan intrik asing baik yang menyusup dari dalam maupun dari luar yang akan melemahkan bangsa Indonesia. Perankan, silaturahmikan dan kerjasamakan organ penting negara sebagai alat masyarakat untuk bersinergi satu negara. Wariskan pusaka dan amanah Bangsa Indonesia ini secara bertanggung jawab dan menuju kearah yang lebih baik. Tinggalkan kehawatiran dan dendam yang sebenarnya akibat kesalahan diri sendiri dan rekayasa secara global dalam persaingan antar negara. Lembaga negara dan BUMN adalah alat negara dan fasilitas untuk menyalurkan kreatifitas dan gerak hidup masyarakat secara menyeluruh dan berkesempatan yang makin seimbang Perkuat dan sterilkan kekuatan distribusi dan networking untuk melibatkan seluruh masyarakat sampai pelosok baik distribusi informasi, uang dan barang dalam membangun sinergi segala unsur bangsa sampai pelosok bangsa yang demikian kaya. Amankan pool-pool dalam negeri secara profesional (bandara, pelabuhan dan terminal) sehingga kekuatan dalam negeri tetap utuh kuat dan lestari. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]