http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/25/13014383/menkeu.rupiah.cari.equilibrium.baru
*Menkeu: Rupiah Cari Equilibrium Baru* JAKARTA, SELASA - *Plt Menko Perekonomian/Menkeu Sri Mulyani Indrawati*mengatakan, saat ini nilai tukar rupiah tengah mencari titik equilibrium baru. "Kurs saat ini cari equilibirum baru, akan lebih cepat jika dibantu anda sekalian," kata Sri Mulyani dalam forum "Investor summit and capital market expo 2008" di Jakarta, Selasa (25/11). Dengan kurs saat ini yang mencapai tingkat di atas Rp 12.000 per dollar AS memang akan menyebabkan imported inflation."Dengan nilai tukar yang melemah, Indonesia harus membayar impor yang lebih mahal," sebutnya. Namun menurut Sri Mulyani, imported inflation akan sedikit terkompensasi oleh penurunan harga minyak dunia yang terjadi saat ini. "Harga komoditas turun termasuk harga minyak dunia yang diikuti dengan penurunan BBM, ini akan mendorong adanya slowing down pada inflasi," katanya. Menurut dia, mata uang di seluruh dunia mengalami depresiasi terhadap dolar AS sehingga seluruh dunia sebenarnya sedang mencari equilibrium. "Kondisi saat ini menunjukkan seakan-akan dollar AS menguat tetapi kalau dilihat dari kondisi perekonomian AS tidak mencerminkan kondisi yang menggembirakan," katanya. Sri Mulyani menyebutkan, dollar AS saat ini sebenarnya juga tengah mencari equilibrium baru, perekonomian AS sedang menuju ke bentuk yang baru tetapi belum diketahui seperti apa bentuk barunya. Menurut Menkeu, dalam kondisi perekonomian yang sampai saat ini masih diwarnai keringnya likuiditas, pemerintah berupaya menggelontorkan dana-dana dalam APBN untuk mendukung likuiditas di pasar. "Likuiditas itu untuk menggerakkan perekonomian, jangan sampai untuk spekulasi atau membeli valas yang tidak perlu," katanya. EDJ Sumber : Ant [Non-text portions of this message have been removed]