Kalau mengaku-ngaku sebagai Nabi, penting itu, orang
tesb harus memperlihatkan mu`jizat. Nabi Muhammad SAW
dulu juga pernah ditantang oleh penduduk Mekkah utk
memperlihatkan mu`jizatnya. Kalau tidak begitu, setiap
orang bisa saja ngaku-ngaku seenaknya. Setahu saya,
Nabi Muhammad pernah membelah bul
On 8/9/05, fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Danardono HADINOTO
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Orang Jawa kebanyakan, biar Islam tiga turunan, tetap percaya
> muzizat. Tetapi bagi edisi resmi Islam, kan tak boleh. Atau saya khilaf?
> >
>
> CMIIW,
>
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Danardono HADINOTO
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ya mas, belum pernah saya sepusying setelah nonton pilem "Biola Tak
Berdawai", walau apa yang mau disampaikan sih OK.
>
Yaaa Pak Danar, namanya juga Biola Tak Berdawai... mana bisa digesek
keluar nadanya? Pasang dul
Ya mas, belum pernah saya sepusying setelah nonton pilem "Biola Tak Berdawai",
walau apa yang mau disampaikan sih OK.
Mengenai ramal meramal ini, pakai lidi panjang atau pendek, mas, pangeran
Sidharta telah mengajarkan, bahwa apa yang terjadi adalah buah yang kita
perbuat (Kausalitatsprinsip),
1. Justru orang baragama kudu percaya pada hal yang ghoib.
2. Ada tuntunan khusus tentang hal yang ghoib ini dalam
setiap agama, mana batas yang bisa kita terima, dan mana
batasan yang diluar jangkauan manusia. Nah, cuma tiap
aliran / madzhab tuh batas tafsirannya emang sendiri sendiri. :P
Belum
Kok orang beragama percaya muzizat muzizatan?
Sandy Dwiyono <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
Kalau Mirza Ghulam Ahmad (MGA) seorang muslim, kok ya
berani banget ya dia ngaku-ngaku seorang Nabi. Kalau
saya ngaku-ngaku sebagai ustadz `aja tidak berani,
apalagi ngaku sebagai seorang Wali. Lha ini
ngaku-
Kalau Mirza Ghulam Ahmad (MGA) seorang muslim, kok ya
berani banget ya dia ngaku-ngaku seorang Nabi. Kalau
saya ngaku-ngaku sebagai ustadz `aja tidak berani,
apalagi ngaku sebagai seorang Wali. Lha ini
ngaku-ngaku Nabi. Kalau Wali saja punya semacam
mu`jizat (karomah), MGA yang mengaku seorang Nabi
REPUBLIKA
Selasa, 09 Agustus 2005
Mirza Ghulam Ahmad Sebagai Awatara
Abu Su'ud
Guru Besar Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Semarang, Rektor
Universitas Muhammadiyah Semarang
Kelahiran aliran Ahmadiyah yang dipimpin oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qadian
India (sekarang masuk Pakistan) tida
8 matches
Mail list logo