Nafs pada Orang  Meninggal Dunia

By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA

Pengertian mati dan hidup harus dibedakan antara pengertian medis dan 
pengertian eskatologis. Secara medik, mati mengandung arti kebalikan dari 
hidup, sedangkan dalam konsep eskatologis seperti yang dianut al-Quran, 
disamping ada hidup di alam dunia, mamsih ada kehidupan setelah kematian, dan 
bahkan al-Quran menyatakan dalam surat al- Ankabut / 29:64 bahwa kehidupan 
setelah mati itulah kehidupan yang sebenarnya. 

Tentang jasad orang mati yang hancur menjadi tanah pun, al-Quran menyatakan 
dalam surat Yasin / 36:78-79 bahwa kelak Allah akan menghidupkan kembali tulang 
belulang yang sudah hancur  dan nafs akan dipertemukan dengan tubuhnya, seperti 
yang dipaparkan dalam surat al-Takwir / 81:7. Al-Quran juga menggunakan term 
nafs untuk
 menyebut totalitas manusia dalam arti jiwa dan raga seperti yang tersebut 
dalam surat al-ma idah / 52:32  dan totalitas manusia dalam arti yang harus 
mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat seperti yang disebutkan dalam 
surat Yasin / 36:54.
    
Dengan demikian, menurut al-Quran, nafs itu dengan sistemnya tetap berada pada 
manusia pemiliknya, baik ketika ia berada bersama jasadnya dalam alam kehidupan 
dunia maupun ketika setelah berada dalam alam kematian (kehidupan di akhirat). 
Yang membedakan ialah bahwa dalam alam kehidupan dunia, nafs dalam status 
usaha, sementara nafs di alam akhirat hanya tinggal menerima pahala atau azab.

Adapun roh, ia ditiupkan Allah ke dalam jasad yang sudah memenuhi syarat 
kesempurnaan seperti yang diisyaratkan dalam surat al-Sajdah / 32:7-9, dan 
ketika ajal telah tiba, roh dipisahkan dengan jasad oleh malaikat maut, seperti 
yang diisyaratkan surat al-Anam / 6:93. Jadi, dalam keadaan
 mati, jasad seseorang sudah tidak ada rohnya yang mmenyebabkan ia hidup. 
Al-Quran tidak berbicara tentang perjalanan roh setelah kematian seseorang, 
apakah roh pindah ke alam baqa atau hilang kembali ke asalnya. Al-Quran surat 
al-Isra / 17:85 telah menutup peluang untuk mengetahui lebih banyak tentang roh 
dengan kalimat roh itu urusan Allah SWT dan manusia hanya diberi sedikit 
pengetahuan itu.

Al-Quran menyebutkan bahwa manusia akan dikembalikan kepada Allah. Tentang 
kembalinya manusia kepada Allah SWT, al-Quran menggunakan tiga term, yaitu:

1) Bahwa setiap yang berjiwa akan merasakan mati dan kemudian akan dikembalikan 
kepada Allah, disebut dalam surat al-Ankabut / 29:57 

2) Bahwa manusia akan kembali kepada Allah, disebutkan dalam surat al-Baqarah / 
2:156

3) Bahwa Allah adalah tempat kembalinya manusia, disebut dalam surat Alu ‘Imran 
/ 3:55 .

Tentang siapa yang kembali kepada-Nya, apakah rohnya, nafs-nya, akal dan
 hatinya atau totalitas jiwa raganya, al-Quran menyebut bahwa jiwa manusia 
harus mempertanggungjawabkan amalnya kepada Allah SWT kelak, yakni: 

1)Nafs-nya, seperti yang disebutkan dalam surat Yasin / 36:54,

2) Qalb-nya, seperti yang diisyaratkan surat al-Baqarah / 2:225, dan

3) Fungsi-fungsi jiwanya, pendengaran, penglihatan dan fuad-nya, seperti yang 
disebut dalam surat al-Isra / 17:36.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com


Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)', Minggu, 
tanggal 17 Mei 2009 dirumah Amalia. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' 
mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong 
belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- 
Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya 
menimbulkan
 efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 
'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 
8777 12431





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke