Lampung Post
      Jum'at, 15 April 2005 
     

      OPINI 
     
     
     

Nuansa: Kiamat 

      "KAYAKNYA kiamat makin dekat aja yang Kang," kata Dul Somad, kepada Kang 
Udin di warung kopi Minah. "Dekat gimana Dul, lu ini ngomong-nya sembarangan 
dan nakut-nakutin gua aja," cetus Kang Udin sambil menyeruput kopi.

      "Ya, liat aja gejala-gejala alam sekarang ini. Setelah gempa dan tsunami 
di Aceh, 26 Desember lalu, kini gempa mulai bersusulan seperti di Nias dan 
Padang, belum lagi aktivitas gunung berapi yang mulai meningkat. Ini kan 
artinya kiamat sudah dekat!" sergah Somad.

      "Mad, itu kan cuma gejala-gejala alam," ucap Udin. "Tapi, itu peringatan 
dan bukti kekuasaan Allah swt. yang ditujukan kepada umat manusia," sanggah 
Somad. "Dan pernahkah kita berpikir kiamat-kiamat kecil sudah berada di 
sekeliling kita, seperti anak memerkosa ibu kandung, bapak menggauli anaknya 
sendiri, kemudian pemimpin gak peduli lagi pada rakyatnya, itu sudah rasakan 
sebuah kiamat yang nyata!" cetusnya.

      Dan, sekarang, ujar Somad, selagi nyawa kita masih melekat di badan, 
cepat-cepatlah kita bertobat selagi sempat. "Jangan-jangan gak sempet bertobat, 
nyawa kita dicabut mau jadi apa kita, hidup di dunia udah susah, di akhirat 
dapat neraka."

      "Kalau gitu kiamat itu gak dapat diprediksi, tapi dapat terjadi kapan 
saja ya Mas Dul," timpal Minah, sambil memberikan kopi ke Somad. "Ya, kita 
sebagai manusia tidak dapat menebak-nebak kapan kiamat datang, tapi Allah kan 
sudah memberikan tanda-tanda peringatan!" kata Somad.

      "Assalamu'alaikum!" tiba-tiba Mang Cek menghampiri. "Wa'alaikum salam!" 
jawab Somad, Udin, dan Minah.

      "Ada apa rame-rame, kayaknya pembicaraannya serius banget," kat Mang Cek. 
"Kiamat sudah dekat Mang!" timpal Minah. "Tau dari mana lu Minah, kiamat sudah 
deket!" "Itu Mas Dul," kata Minah sambil menunjuk Dul Somad.

      "Benar Mang kiamat sudah dekat, lihat aja gempa ada di mana-mana, terus 
aktivitas gunung berapi mulai meningkat. Kalau gunung-gunung itu semuanya 
meletus apa gak mati semua kita!" ujar Somad. "Benar juga lu Mad, meskipun itu 
gejala-gejala alam, suatu yang gak mungkin bisa menghabisi manusia," kata Mang 
Cek. "Tapi, biasanya dengan gejala alam ini yang ketakutan adalah orang-orang 
yang jauh dari Tuhan dan asyik dengan kehidupan dunianya."

      "Kok bisa Mang," kata Somad. "Ya, mereka itu takut mati, takut ninggalin 
hartanya yang didapat entah dari mana, kemudian gak pernah peduli orang lain," 
kata Mang Cek.

      "Maksud Mang Cek, wakil rakyat, pemimpin yang arogan, dan konglomerat 
yang menjadi rakyat kecil jadi keset kaki," timpal Kang Udin. "Bisa jadi, 
soalnya mereka itu kan gak inget mati, hidup semaunya, sedot dana ke kantong 
dari sana-sini tanpa mikirin rakyat kecil, pokoknya mereka keenakan gak sesuai 
dengan janji waktu mau jadi wakil rakyat," kata Mang Cek.

      "Kalau gitu, sekarang ini kita mikirin diri sendiri, bertobat dan 
banyak-banyak melakukan amal ibadah," kata Udin. "Nah, lu salah juga Din, kalau 
pikiran lu gitu. Bukan hanya diri sendiri, tapi ajak dong semua orang. Tugas 
kita peringatin, kalau gak mempan, coba lagi!" kata Mang Cek.

      "Gua juga gak abis pikir sama orang-orang yang sama sekali gak peduli 
sama rakyat kecil, kemudian arogannya naudzubillah. Mereka itu apa gak mikir 
kalo hidup di dunia ini cuma sementara dan mati gak bawa apa-apa kecuali kain 
putih," kata Udin. n MUHAMMAD TAUFIK
     



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke