From: Rusman Giffari <roeshman...@yahoo.com>
Date: Saturday, November 28, 2009, 8:42 PM


  



Obama Lumpuhkan Program Pemberdayaan Masyarakat Muslim Miskin Amerika
Penulis : Hendrajit- Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI). 

Apapun
alasannya, fakta yang berbicara. Empat masjid disita pemerintah federal
Amerika.  Meski dengan dalih karena adanya peran terselubung Iran
sebagai donator keempat masjid tersebut, namun sikap Obama yang semula
memberi kesan akan menjalin hubungan yang lebih bersahabat dengan
negara-negara Islam, nampaknya sekarang menjadi tanda-tanya besar.
Kalau tidak mau dikatakan telah bertindak jauh lebih brutal
dibandingkan pendahulunya mantan Presiden George W. Bush.

Dari
sudut pandang negara-negara Islam, tindakan pemerintahan federal
Amerika menyita gedung pencakar langit di fift Avenue tak pelak lagi
merupakan kebijakan pemerintahan Amerika yang jauh lebih drastic
dibandingkan pendahulunya mantan Presiden George W Bush.

Memang benar bahwa Iran merupakan
donator alias penyandang dana  bantuan bagi pengembangan pusat-pusat
Islam  yang terdiri dari sekolah, maupun beberapa masjid yang berlokasi
di New York City, Maryland, California dan Huston. Namun apa yang salah
dengan kenyataan tersebut. Bukankah Amerika pun memiliki beberapa
international funding seperti Ford Foundation, Asia Foundation, Asia
Society, USAID?

Lalu apa salahnya kalau Iran melalui Alavi
Foundation mengelola gedung Fifth Avenue atas nama pemerintah Iran
dengan bekerjasama dengan perusahaan yang dikenal sebagai Assa Corp.
Apa cukup kuat bagi Amerika untuk menggunakan fakta-fakta tersebut
sebagai indikasi bahwa Iran sedang melakukan gerakan terorisme di
Amerika? Rasa-rasanya sungguh tidak masuk akal.

Apalagi ketika
pemerintah federal Amerika mengklaim bahwa Bank Melli, milik pemerintah
Iran, telah memberikan dukungan pada program nuklir Iran. Suatu
tudingan yang terlalu dini dan bertumpu pada sumber-sumber informasi
yang masih sumir.

Memang
benar, sebagaimana diberitakan berbagai media massa di Amerika, selama
dua dekade urusan-urusan Alavi Foundation telah diatur oleh para
pejabat Iran, termasuk Duta Besar Iran untuk Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Tapi, apa yang aneh dengan fakta ini ketika sistem
politik Iran yang menempatkan negara sebagai aktor sentral dalam setiap
pengambilan keputusan strategis baik di dalam maupun luar negeri.

Dengan
demikian, adanya indikasi besarnya peran para pejabat pemerintahan Iran
tiada lain akibat sistem politik dan ekonomi yang memang menempatkan
peran negara sedemikian besar, dan sangat menentang sistem dan
kebijakan politik-ekonomi yang berhaluan liberal dan sepenuhnya
menyerahkan dinamika politik dan ekonomi pada kekuatan pasar.

Karena
itu, sangatlah wajar jika Iran, melalui Alavi Foundation dan Bank Melli
milik pemerintah Iran, memberi dukungan intensif bagi pengembangan
pusat-pusat pengembangan Islam di Amerika sebagaimana terlihat melalui
bantuan Alavi Foundation dalam mengelola gedung Fith Avenue.

Maka,
kami dari Global Future Institute, berpandangan bahwa ini merupakan
aksi destabilisasi Amerika terhadap Iran. Betapa tidak. Momentum
penyitaan empat masjid sebagai bagian dari program bantuan Pemerintah
Iran melalui Alavi Foundation dan Bank Melli, terjadi ketika hubungan
Amerika-Iran semakin memanas akibat isu program nuklir Iran.

Apalagi
ketika pemerintah Iran menangkap tiga warga Amerika atas tuduhan
spionase. Sulit untuk dibantah bahwa tindakan Amerika dengan dalih
sebagai bagian dari tindakan kontra-terorisme, tiada lain merupakan
suatu aksi destabilisasi untuk memukul Iran di fron lain di luar isu
nuklir yang mana Amerika sepertinya menghadapi jalan  buntu.

Ini
selain memukul secara bisnis pihak pemerintah Iran, namun warga
masyarakat Muslim Amerika yang bersekolah di salah satu masjid
tersebut, merasa dirugikan dan dikecewakan. Padahal mereka semata untuk
bersekolah dan menuntut ilmu. Dan dalam rangka melestarikan dan
memelihara nilai-nilai Islam itu sendiri. Tak ada yang salah sama
sekali dalam soal ini.

Lebih
dari itu, peran Alavi Foundation sebagai donatur, pada perkembangannya
telah membantu banyak elemen masyarakat Muslim di Amerika untuk
menempuh pendidikan secara gratis. Gerakan amal atau charity yang
dilakukan oleh pemerintah Iran melalui Alavi Foundation, didasari oleh
gagasan untuk menggalang dukungan keuangan dari orang-orang kaya di
Iran agar bisa menjadi sumber pendanaan bagi pengembangan pendidikan
bagi warga Muslim di Amerika.

Maka, tindakan pemerintah Amerika
dengan dalih kontra terorisme tersebut, hakekatnya merupakan aksi
destabilisasi terhadap Pemerintah Iran yang sedang dijadikan target
operasi, dan pada saat yang sama pemerintah federal Amerika telah
melumpuhkan gerakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Iran.

Betapa
tidak. Menurut keterangan Ahmed Shabazz, pengelola pelayanan public
Islamic Center of Houston, masjidnya telah menampung 300 keluarga
mengelola sekolah bagi gelandangan.

Ini jelas bukti untuk kali
kesekian bahwa Amerika menerapkan standar ganda. Amerika sendiri
sangatlah membangga-banggakan dirinya sebagai negara yang terdepan
dalam menyeponsori bantuan terhadap program pemberdayaan masyarakat
organisasi-organisa si non-profit mereka yang dikoordinir oleh Ford
Foundation, Asia Foundation, maupun USAID.

Global Future
Institute, dengan ini mengajak keikutsertaan berbagai elemen masyarakat
untuk mengutuk tindakan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan
pemerintah Obama. Karena dengan jelas telah melecehkan salah-satu aspek
dari hak-hak Ekonomi-Sosial warga masyarakat miskin di Amerika yaitu:
Dalam memperoleh akses di bidang pelayanan pendidikan.

Hanya karena gara-gara
pemerintah Amerika dan Iran sedang bersitegang dalam isu persenjataan nuklir.

simak berita lainnya di http://www.thegloba l-review. com/

[Non-text portions of this message have been removed]









      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke