Dari Sinar Harapan: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0502/02/sh03.html
Inflasi 2005 Diperkirakan Tinggi Jakarta, Sinar Harapan Inflasi tahun 2005 diperkirakan cukup tinggi karena pemerintah tengah berupaya menggenjot investasi secara besar-besaran dengan cara mengundang investor asing dan mengerahkan sektor perbankan. Akan tetapi kecenderungan itu dapat memacu konsumsi serta memperberat beban hidup rakyat, apabila pemerintah berupaya menekan inflasi pada tingkat yang rendah. "Saya khawatir bila pemerintah berupaya mempertahankan inflasi pada tingkat yang rendah, maka kebijakan yang lahir akan cenderung memperberat hidup rakyat," kata pengamat ekonomi Revrisond Baswir kepada SH di Jakarta, Rabu (2/2) pagi. Ia menyebutkan, kenaikan harga BBM dalam waktu dekat ini akan memacu inflasi. Untuk itu pemerintah tentu akan membatasi uang beredar. Bila penyedotan dana itu dilakukan pada masyarakat pedesaan atau kelompok ekonomi kecil, akan membatasi partisipasi masyarakat ekonomi bawah. "Yang terjadi adalah ekonomi tumbuh tinggi dan investasi berjalan, tetapi masyarakat bawah hidupnya tertekan," kata staf pengajar UGM tersebut. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Januari 2005 inflasi 1,43 persen. Kota-kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berjumlah 45 kota seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Banda Aceh yang mencapai 7,02 persen, dan inflasi terendah di Palangkaraya 0,46 persen. Menurut Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Mulyono Muah, laju inflasi tahun kalender (Januari) 2005 sebesar 1,43 persen, sedangkan tingkat inflasi year on year (Januari 2005 terhadap Januari 2004) sebesar 7,32 persen. Revrisond melihat kebijakan pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,5 persen akan mengorbankan masyarakat bawah. Pasalnya, harga-harga akan cenderung naik sementara daya beli masyarakat tidak berubah. Dengan inflasi yang terjadi maka pengangguran dan kemiskinan justru akan semakin bertambah. Ia mengkritik proyeksi pemerintah untuk lima tahun ke depan yang hanya bertumpu pada pertumbuhan sektor industri. Penyerapan tenaga kerja, menurutnya, terlalu didorong kepada sektor pertanian dan informal sementara pertumbuhan pada kedua sektor ini sangatlah minim. "Hal ini sengaja direncanakan oleh pemerintah. Industri yang tumbuh itu sifatnya padat modal. Sementara masyarakat yang menganggur dan angkatan kerja baru justru didorong untuk masuk ke sektor pertanian dan informal," katanya. Ia mengakui, target pemerintah dalam lima tahun untuk mengurangi angka pengangguran dari 9,9 persen menjadi kurang lebih separuhnya, cukup lumayan. Tetapi persoalannya, penyerapan tenaga kerja diharapkan datang dari sektor pertanian dan sektor informal yang justru tidak tumbuh. RPJM Revrisond juga mengatakan, skenario pemerintah ini yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), sangat dipaksakan dan merupakan rencana kejahatan. RPJM tersebut, dalam pandangannya sama sekali tidak menyinggung distribusi pendapatan. Artinya, rakyat dipaksa bertahan di sektor pertanian dan informal dalam kondisi minim. Apalagi dikaitkan dalam kondisi inflasi dan kenaikan harga BBM. Sama sekali tidak ada tanda-tanda kesenjangan ekonomi akan menyempit dan itu memang tidak ada dalam rencana pemerintah, katanya. "Saya mengkritik langkah pemerintah ini karena Orde Baru saja masih menggunakan azas trilogi, yakni pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan stabilitas. Akan tetapi, RPJM jauh lebih sadis karena hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi semata," tegas Revrisond. (rvs/yat) Copyright © Sinar Harapan 2003 ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/