http://www.media-indonesia.com/ Operasi Jantung Koroner Indonesia Diakui Internasional Penulis: Hendra Makmur JAKARTA--MIOL: Kemampuan para ahli jantung Indonesia dalam melakukan operasi jantung tanpa bedah mendapat pengakuan internasional. Sekitar lima ribu dokter spesialis jantung yang sedang mengikuti Kongres China Interventional Therapeutic (CIT) di Beijing, China, menyaksikan belasan dokter dari tiga rumah sakit Indonesia melakukan operasi jantung koroner tanpa bedah melalui teleconference, Minggu (1/4). Delapan operasi tersebut dilakukan di Klinik Kardiovaskular, Hospital Cinere, Depok dan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Selain diikuti oleh ahli jantung dari kedua rumah sakit itu, juga berpartisipasi ahli jantung dari RS Dr Sutomo, Surabaya. Mereka antara lain Harry Suryapranata, Yahya B Juwana, Nur Haryono, Menko Jan de Boer, Jeffrey Adipranoto, Ganesja Harimurti, Munawar, Doni Firman dan Iwan Boestan. "Prosedur yang kita pilih mengoperasi pasien dengan intervensi kateterisasi jantung disepakati para panelis," kata Pakar Penyakit Jantung Harry Suryapranata menjawab pertanyaan Media Indonesia, usai melakukan operasi. Dokter Harry dan rekan-rekannya memang melakukan operasi sambil diskusi dengan panelis di China yang terdiri atas berbagai pakar penyakit jantung dunia. "Tidak semua penyakit jantung harus dioperasi dengan dibedah. Untuk yang memenuhi syarat, bisa dilakukan dengan cara memasukkan kateter melalui pembuluh darah di pangkal paha menuju jantung," katanya. Misalnya, operasi tanpa bedah yang dilakukan terhadap pasien laki-laki berinisial S, 58, yang mengalami penyumbatan di pangkal pembuluh utama jantung dan dua pembuluh jantung lainnya. Dokter Harry mengirim balon dan stent ke jantungnya melalui kateter berdiameter 2 milimeter yang dimasukkan dari pangkal paha. Hasilnya, balon membesarkan pembuluh yang tersumbat, dan stent mempertahankan pembuluh itu agar tidak kembali mengecil. Sementara tim lainnya, Dr Ganesja Harimurti dan rekan-rekan mendemonstrasikan kebolehan menutup sekat serambi jantung yang bocor dengan amplaser septal ocluder (ASO). Tim lain mengobati penyempitan pada katup jantung, juga dengan sistem intervensi. "Kita ingin agar sistem ini semakin berkembang dan ada di seluruh daerah di Indonesia. Agar tidak seluruh operasi jantung harus dengan cara pembedahan," ujar Dr Nur Haryono. Ditambahkan Harry, operasi dengan cara ini tak membutuhkan waktu lama, paling hanya 20 menit. "Apalagi tingkat keberhasilannya mencapai 99% dan setelah itu pasien dinyatakan sembuh. Stent yang tetap ada di dalam tubuh aman karena sudah disesuaikan dengan keadaan tubuh manusia," jelasnya. Para dokter tersebut bersyukur karena sistem intervensi terhadap jantung yang dilakukan di Indonesia mendapat perhatian dan pengakuan di dunia internasional. Selain terhadap Mr S, 58, operasi yang disiarkan secara langsung itu juga dilakukan kepada tiga pasien lainnya, berinisial Miss ADP, 9, Mr E, 51 dan Mr SD, 41. Di luar itu, pada Minggu tersebut kedua rumah sakit juga melakukan operasi jantung koroner tanpa bedah kepada empat pasien lainnya. Delapan operasi itu dinyatakan berhasil. (HR/Ol-03)
--------------------------------- Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed]