-----Original Message-----
From:  
Sent: 
To: 
Subject: Orang Brengsek Guru Sejati 


 

 

 

  _____  

 

wacana menarik ... dari orang menarik ...

Entah apa dan di mana menariknya, Bank Indonesia amat senang mengundang saya 
untuk menyampaikan presentasi dengan judul Dealing With Difficult People. Yang 
jelas, ada ratusan staf bank sentral ini yang demikian tertarik dan tekunnya 
mendengar ocehan saya. Motifnya, apa lagi kalau bukan dengan niat untuk 
sesegera mungkin jauh dan bebas dari manusia-manusia sulit seperti keras 
kepala, suka menghina, menang sendiri, tidak mau kerja sama dll.

Di awal presentasi, hampir semua orang bernafsu sekali untuk membuat manusia 
sulit jadi baik. Dalam satu hal jelas, mereka yang datang enemui saya 
menganggap dirinya bukan manusia sulit, dan orang lain di luar sana sebagian 
adalah manusia sulit.

Namun, begitu mereka saya minta berdiskusi di antara mereka sendiri untuk 
memecahkan persoalan kontroversial, tidak sedikit yang memamerkan 
perilaku-perilaku manusia sulit. Bila saya tunjukkan perilaku mereka; seperti 
keras kepala, menang sendiri, dll dan kemudian saya tanya apakah itu termasuk 
perilaku manusia sulit, sebagian dari mereka hanya tersenyum kecut.

Bertolak dari sinilah, maka sering saya menganjurkan untuk membersihkan kaca 
mata terlebih dahulu, sebelum melihat orang lain. Dalam banyak kasus, karena 
kita tidak sadar dengan kotornya kaca mata maka orangpun kelihatan kotor. 
Dengan kata lain, sebelum menyebut orang lain sulit, yakinlah kalau bukan Anda 
sendiri yang sulit. Karena Anda amat keras kepala, maka orang berbeda pendapat 
sedikitpun jadi sulit. Karena Anda amat mudah tersinggung, maka orang yang 
tersenyum sedikit saja sudah membuat Anda jadi kesal.

Nah, pembicaraan mengenai manusia sulit hanya boleh dibicarakan dalam keadaan 
kaca mata bersih dan bening. Setelah itu, saya ingin mengajak Anda masuk ke 
dalam sebuah pemahaman tentang manusia sulit. Dengan meyakini bahwa setiap 
orang yang kita temui dalam hidup adalah guru kehidupan, maka guru terbaik kita 
sebenarnya adalah manusia-manusia super sulit. Terutama karena beberapa alasan.

Pertama, manusia super sulit sedang mengajari kita dengan menunjukkan betapa  
menjengkelkannya mereka. 

Bayangkan, ketika orang-orang ramai menyatukan pendapat, ia mau menang sendiri. 
Tatkala orang belajar melihat dari segi positif, ia malah mencaci dan menghina 
orang lain. Semakin sering kita bertemu orang-orang seperti ini, sebenarnya 
kita sedang semakin diingatkan untuk tidak berperilaku sejelek dan sebrengsek 
itu. Saya berterimakasih sekali ke puteri Ibu kost saya yang amat kasar dan 
suka menghina dulu. Sebab, dari sana saya pernah berjanji untuk tidak 
mengizinkan putera-puteri saya sekasar dia kelak. Sekarang, bayangan tentang 
anak kecil yang kasar dan suka menghina, menjadi inspirasi yang amat membantu 
pendidikan anak-anak di rumah. Sebab, saya pernah merasakan sendiri betapa 
sakit hati dan tidak enaknya dihina anak kecil.

Kedua, manusia super sulit adalah sparring partner dalam membuat kita jadi 
orang sabar. 

Sebagaimana sering saya ceritakan, badan dan jiwa ini seperti karet. Pertama 
ditarik melawan, namun begitu sering ditarik maka ia akan longgar juga. Dengan 
demikian, semakin sering kita dibuat panas kepala, mengurut-urut dada, atau 
menarik nafas panjang oleh manusia super sulit, itu berarti kita sedang menarik 
karet ini (baca : tubuh dan jiwa ini) menjadi lebih longgar (sabar). Saya 
pernah mengajar sekumpulan anak-anak muda yang tidak saja amat pintar, namun 
juga amat rajin mengkritik. Setiap di depan kelas saya diuji, dimaki bahkan 
kadang dihujat. Awalnya memang membuat tubuh ini susah tidur. Tetapi lama 
kelamaan, tubuh ini jadi kebal. Seorang anggota keluarga yang mengenal latar 
belakang masa kecil saya, pernah heran dengan cara saya menangani 
hujatan-hujatan orang lain. Dan gurunya ya itu tadi, manusia-manusia pintar 
tukang hujat di atas.

Ketiga, manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan. 

Semakin sering dan semakin banyak kita memimpin dan dipimpin manusia sulit, ia 
akan menjadi Universitas Kesulitan yang mengagumkan daya kontribusinya. Saya 
tidak mengecilkan peran sekolah bisnis, tetapi pengalaman memimpin dan dipimpin 
oleh manusia sulit, sudah terbukti membuat banyak sekali orang menjadi pemimpin 
jempolan. Rekan saya menjadi jauh lebih asertif setelah dipimpin lama oleh 
purnawirawan jendral yang amat keras dan diktator.

Keempat, disadari maupun tidak manusia sulit sedang memproduksi kita menjadi 
orang dewasa. 

Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentu saja kita memaksa diri untuk 
tidak menghina balik. Bertemu dengan orang yang berhobi menjelekkan orang lain 
tentu membuat kita berefleksi, betapa tidak enaknya dihina orang lain.

Kelima, dengan sedikit rasa dendam yang positif manusia super sulit sebenarnya 
sedang membuat kita jadi hebat. 

Di masa kecil, saya termasuk orang yang dibesarkan oleh penghina-penghina saya. 
Sebab, hinaan mereka membuat saya lari kencang dalam belajar dan berusaha. Dan 
kemudian, kalau ada kesempatan saya bantu orang-orang yang menghina tadi. Dan 
betapa besar dan hebatnya diri ini rasanya, kalau berhasil membantu orang yang 
tadinya menghina kita.

Terakhir dan yang paling penting, manusia super sulit sebenarnya menunjukkan 
jalan ke surga, serta mendoakan kita masuk surga. 

Pasalnya, kalau kita  berhasil membalas hinaan dengan senyuman, batu dengan 
bunga, bau busuk dengan bau harum, bukankah kemungkinan masuk surga menjadi 
lebih tinggi ?

 ***
Sumber: Orang Brengsek Guru Sejati oleh Gede Prama



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke