MEDIA INDONESIA
Jum'at, 05 Agustus 2005

Ormas Islam Setuju Dialog



JAKARTA (Media): Sejumlah organisasi massa (ormas) Islam yang tergabung dalam 
Forum Umat Islam (FUI) menyambut positif upaya dialog yang difasilitasi 
pemerintah terkait pro dan kontra fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kami menyambut baik ajakan dialog itu. Tetapi, dialog ini tidak akan mengubah 
substansi fatwa MUI itu karena sejumlah fatwa lahir dari hasil kajian mendalam 
meliputi penelitian dan fakta yang muncul di lapangan," kata Ketua FUI Mashadi 
dalam pernyataan bersama sejumlah ormas Islam di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah 
Indonesia (DDII), Jakarta, kemarin.

Ketua MUI Husein Umar menegaskan fatwa MUI yang lahir pada Munas MUI disahkan 
ratusan ulama dan kiai seluruh Indonesia. Jadi fatwa ini tidak sembarangan 
lahir begitu saja.

Hadir dalam pernyataan bersama itu antara lain Ketua Pondok Pesantren 
Assyafiiah, Jakarta, KH Abdul Rosyid A Syafii, Ketua Gerakan Persaudaraan 
Muslim Indonesia (GPMI)Ahmad Sumargono, Ketua Hizbut Tahrir Ismail Yusanto, 
Forum Ulama Habaib Hilmi Bakar, perwakilan Front Perjuangan Islam (FPI), 
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan lain-lain.

Eggi Sudjana menambahkan dialog harus dilakukan di perguruan tinggi yang netral 
seperti Universitas Negeri Islam (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta. "Persoalan 
pluralisme, liberalisme, dan sekularisme adalah debat diskursus intelektual, 
maka harus dilakukan di UIN atau perguruan tinggi lainnya. Kalau tidak, dialog 
ini bisa jadi gontok-gontokan," ujarnya.

Pernyataan FUI juga meminta masyarakat yang mendukung MUI tidak terpancing 
segala bentuk intimidasi dan provokasi yang mengarah tindakan anarkistis. FUI 
juga meminta pemerintah agar melindungi akidah, keselamatan, dan kesejahteraan 
rakyat muslim.

Sementara itu, sebanyak 307 ulama dan pengasuh pondok pesantren Madura 
menyatakan dukungannya terhadap fatwa MUI tentang aliran Ahmadiyah. Dalam surat 
pernyataan yang dibacakan KH Syaiful Hukama menyatakan perbedaan paham antara 
Islam dengan Ahmadiyah bukan sekadar perbedaan cara ibadah, melainkan sudah 
menjurus pada fondasi ajaran tauhid.

MUI jelaskan

Di tempat terpisah, cendikiawan dari International Conference on Religion and 
Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia meminta MUI mengevaluasi kembali 11 butir 
fatwanya yang dihasilkan pada Musyawarah Nasional (Munas) VII pada 28 Juli 2005.

"Akan lebih baik lagi jika MUI mengeluarkan fatwa yang peka terhadap keadaan 
sosial masyarakat dan lebih berguna semisal fatwa yang mengecam tindakan 
korupsi, trafficking, dan lainnya untuk membawa perbaikan pada masyarakat," 
kata Musdah pada acara diskusi Menyikapi Perbedaan Pasca-Fatwa MUI, di Jakarta, 
kemarin.

Dia mengharapkan fatwa MUI dikemas untuk mengawal pembangunan dan memerangi 
musuh negara, yakni kemiskinan dan kebodohan.

Dawam Rahardjo meminta MUI memperjelas kembali fatwa-fatwanya untuk menghindari 
keresahan dan aksi-aksi yang tidak terkontrol di masyarakat. "MUI harus 
memperjelas arti liberalisme, pluralisme, dan sekularisme menurut dia," katanya.

Ketua MUI Komisi Fatwa, Ma'ruf Amin yang juga hadir dalam diskusi tersebut 
mengatakan fatwa-fatwa tersebut justru dikeluarkan MUI karena dianggap krusial.

"Soal kemiskinan dan lain-lain itu sudah ada fatwanya, masa tiap tahun 
keluarnya itu-itu saja fatwanya," katanya.

Dia juga menjelaskan MUI tidak sembarangan dalam mengeluarkan Fatwanya, namun 
melalui sebuah kajian terlebih dahulu dan dibahas dalam pendapat berbagai unsur 
ormas agama di Indonesia.

Ma'ruf menyangkal jika fatwa-fatwa tersebut bersifat kontroversi dan akan 
menimbulkan keresahan dalam masyarakat. "Tidak ada yang kontroversial dalam 
fatwa tersebut. Yang ada adalah tanggapan yang kontroversial atas fatwa itu," 
katanya. (Bay/Ant/P-5)

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h7cbs68/M=362343.6886681.7839642.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123196576/A=2894352/R=0/SIG=11fdoufgv/*http://www.globalgiving.com/cb/cidi/tsun.html";>Help
 tsunami villages rebuild at GlobalGiving. The real work starts now</a>.</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to