dari: SCTV 
http://www.liputan6.com/view/2,112849,1,0,1132584881.html

Pihak Asing Mendanai Aksi Terorisme di Indonesia

21/11/2005 17:59 
Anggota DPR Effendi Simbolon mengatakan, penyandang dana aksi terorisme di 
Tanah Air seorang diplomat dari negara Timur Tengah dan beberapa warga negara 
Malaysia di Jakarata.

Liputan6.com, Jakarta: Spekulasi aksi terorisme di Indonesia dibiayai pihak 
asing makin menjadi-jadi. Ada yang percaya, ada pula yang menganggap kabar yang 
diembuskan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia 
Perjuangan Effendi Simbolon itu sebagai angin lalu.

Effendi melontarkan isu panas itu dua hari silam atau Sabtu (19/11). Dia 
mengatakan, penyandang dana terorisme di Tanah Air seorang diplomat dari negara 
Timur Tengah dan beberapa warga negara Malaysia di Jakarta. Semua uang sokongan 
berasal dari jaringan Alqaidah pimpinan Osama bin Laden.

Menurut Effendi, dana ditransfer ke sejumlah bank di Malaysia. Sejumlah 
diplomat yang tidak memegang jabatan tertentu asal Timteng di Malaysia kemudian 
mencairkan dana itu. Duit "segar" dalam bentuk dolar Amerika Serikat itu 
kemudian dibawa masuk ke Indonesia oleh diplomat yang memiliki kekebalan 
diplomatik untuk masuk ke Indonesia.

Di Indonesia, dana tunai tersebut dibagikan kepada sejumlah kurir 
berkewarganegaraan Malaysia. Dari mereka uang kemudian disebar lagi kepada 
kurir-kurir berkebangsaan Indonesia yang akan mendistribusikannya kepada 
pelaksana aksi teror. Jaringan ini sangat rapi dan masing-masing level tidak 
saling kenal.

Selain duit segar, tambah Effendi, penyandang dana juga memberikan dukungan 
dalam bentuk penyebaran informasi, antara lain melalui situs www.anshar.net. 
Alamat situs tersimpan pada server internet di Inggris atas nama Max Fiderman 
yang tinggal di San Jose, California, Amerika Serikat.

Namun, ketika dikonfirmasi SCTV, Fiderman mengaku tak tahu menahu keberadaan 
situs berisi seruan jihad yang sekarang sudah tak bisa diakses itu. Dia 
menduga, ada orang lain yang sengaja memanfaatkan namanya dari kartu kredit 
miliknya yang hilang. Fiderman juga mengatakan, sudah dihubungi polisi 
Indonesia yang menanyakan seputar keberadaan situs itu.

Polri mendukung spekulasi yang dilontarkan Effendi. Kepala Polri Jenderal 
Polisi Sutanto dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, siang tadi, 
mengungkapkan aliran dana untuk kegiatan terorisme di Indonesia salah satunya 
bersumber dari Arab Saudi. Sutanto mengaku, sudah memiliki data aliran dana 
tersebut.

Menurut Kapolri, aliran dana dari Arab Saudi masuk ke rekening salah satu 
tersangka anggota kelompok Doktor Azahari yang sudah tertangkap. Namun, Sutanto 
tak mau menyebutkan jati diri tersangka itu. Dia hanya mengatakan, sejak 
tertangkap pada 2004, hubungan pemberi dana asal Arab Saudi dengan para pelaku 
teror terputus.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Korps Diplomatik untuk Indonesia Ribhi Awad 
menegaskan, tuduhan seorang diplomat mendukung kegiatan teroris di Indonesia 
perlu disertai bukti. Sebab, masalah ini terkait dengan isu sensitif. 
"Pandangan saya, ketika Anda menuduh adalah perlu untuk mengemukakan 
bukti-bukti atas tuduhan dukungan terhadap terorisme ini," ungkap Duta Besar 
Palestina itu.(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)


=====================
From: Ikra <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sun Nov 20 12:18:43 CST 2005
To: [EMAIL PROTECTED]
Bcc: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
        [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
        [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
        ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]
Subject: dari TEMPO: DIPLOMAT TIMUR TENGAH DANAI TERORIS DI iNDONESIA?

DIPLOMAT TIMUR TENGAH DITUDUH DANAI TERORIS DI INDONESIA

Sabtu, 19 November 2005 | 17:36 WIB 
TEMPO Interaktif, Jakarta: Anggota Komisi I DPR yang membidangi masalah 
pertahanan, Effendi Simbolon, mengungkapkan adanya seorang diplomat dari Timur 
Tengah yang diduga mendanai aksi terorisme di Indonesia. 

"Ia menjadi donor aksi terorisme," ujar Effendi seusai menjadi pembicara pada 
diskusi "Mengahadang Teror Via Teknologi Komunikasi" di Mario's Place Jakarta, 
Sabtu (19/11).

Menurut Effendi, diplomat yang dicurigai itu berkantor di Jakarta. Namun, ia 
tidak bersedia menjelaskan lebih detail nama diplomat dan asal negaranya. 
"Informasi ini saya dapat dari Mabes Polri. Tapi, saya tidak ingin menyebut 
nama atau negara sebab ini berkait dengan kepentingan penyidikan," kata 
politikus dari PDI Perjuangan ini.

Kepolisian, kata Effendi, saat ini berupaya membongkar jaringan kerja diplomat 
tersebut. "Tapi, saya kira dalam satu-dua hari Mabes Polri akan 
mengumumkannya," kata Effendi.

Pemerintah, kata Effendi, harus bersikap tegas pada diplomat tersebut. Tindakan 
tegas tidak hanya meliputi deportasi sang diplomat ataupun pengiriman nota 
protes dari Departemen Luar Negeri kepada negara bersangkutan melainkan juga 
pemberian hukuman sesuai aturan yang berlaku.

Selain keterlibatan diplomat Timur Tengah, Effendi juga menyitir keterlibatan 
beberapa warga negara Malaysia yang berdomisili di Jakarta dalam aksi 
terorisme. Menurutnya, banyak warga negara Malaysia yang turut membantu sang 
diplomat memperlancar aliran uang kepada para teroris. 

"Mereka turut membawakan uang dari donor ke teroris, dengan transfer dan hand 
carry. Mereka juga menjadi pelaku seperti halnya Dr. Azahari," papar Effendi. 
Thoso Priharnowo 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke