http://www.sinarharapan.co.id/berita/0605/09/sh06.html


Pembunuh Pendeta di Palu Tertangkap
Oleh
Maya Handhini

Jakarta - Lima tersangka yang selama ini melakukan aksi teror dan pembunuhan di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah berhasil ditangkap anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Para tersangka itu yakni Irwan, Arman alias Haris, Nano, Abdul Muis dan Asruddin. Demikian dikatakan Wakil Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Anton Bachrul Alam, Selasa (9/5) pagi.

Dia menjelaskan, dua dari lima tersangka itu yakni Abdul Muis dan Asruddin adalah tersangka pembunuhan Pendeta Susianti Tinulele di Palu, 18 Juli 2004.

Dia mengatakan, dengan ditangkapnya kelima tersangka itu, anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga terus memburu anak buah Noordin M. Top yang disinyalir berada dan bersembunyi di dearah Poso. "Namun demikian, penangkapan terhadap lima tersangka ini tidak ada kaitannya dengan Noordin M.Top. Kelima tersangka yang kini ditahan di Polda Sulawesi Tengah adalah tersangka para ahli teror dan pembunuh yang selama ini terjadi di Poso," tambahnya.


Penangkapan Taufik Bulaga
Terkait insiden pembakaran dua motor polisi di Poso, Senin (8/5) pagi, Anton menjelaskan, empat anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang akan menangkap Taufik Bulaga, pelaku pembunuhan istri anggota Distrik Militer 07 telah diserang puluhan warga Poso.

Akibatnya, satu anggota Densus 88 Antiteror mengalami luka-luka serta dua kendaraan roda dua yang dikendarai anggota tersebut dibakar warga. Penangkapan Taufik Bulaga, menurut Anton, dilakukan anggota Densus 88 saat yang bersangkutan berangkat dari rumahnya menuju Masjid Lawanga, Kecamatan Poso Kota.

"Tersangka saat ditangkap melakukan perlawanan sambil berteriak minta tolong. Akibat teriakan tersangka itulah puluhan tersangka dari berbagai lokasi datang melakukan pengeroyokan hingga menyebabkan satu anggota Densus 88 luka-luka dan kini dirawat di RSUD Poso," kata Anton.

Saat pengeroyokan, salah seorang anggota Densus 88 sempat melepaskan tembakan peringatan, namun massa bukannya mereda malah menjadi beringas, sehingga amukan massa tersebut baru dapat reda ketika Kapolres Poso Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rudi Sufahriadi bersama puluhan anggotanya datang ke lokasi kejadian. Tersangka Taufik Bulaga sempat melarikan diri, namun akhirnya berhasil ditangkap. n


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to