http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=12124

2009-11-30 
Penderita HIV 1 Juta Orang


ANTARA/Yudhi Mahatma

Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta menggelar aksi kampanye peduli HIV/AIDS 
di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/11). Kampanye tersebut 
dalam rangka menyambut Hari HIV/AIDS Se-dunia 1 Desember mendatang serta 
mengajak masyarakat agar tidak mendiskriminasikan pengidap virus HIV/AIDS. 

[JAKARTA] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memprediksi, 
penduduk Indonesia yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) akan 
melonjak mencapai satu juta orang pada tahun 2010. Suatu jumlah yang luar biasa 
fantastis, dan terus meningkat, jika tidak ada terobosan menanggulanginya.

Demikian Trihadi Saptoadi dari National Director World Vision Indonesia dalam 
rilis yang diterima SP, Senin (30/11). Ia mengatakan, jutaan anak dan generasi 
muda membutuhkan tindakan nyata dari semua pihak. "Kita tidak bisa hanya 
menunggu pemerintah, lembaga kemanusiaan, ataupun sesama yang terdampak 
HIV/AIDS untuk mengatasi penyebarannya," katanya.

Prediksi BKKBN akan menjadi kenyataan, kalau melihat penyebaran HIV/AIDS yang 
hampir merata di seluruh Indonesia. Jumlah kasus HIV/AIDS di wilayah Provinsi 
Banten, misalnya meningkat menjadi 1.577 kasus, dari sebelumnya sebanyak 1.444 
kasus. Penambahan justru terjadi selama empat bulan terakhir, di mana ditemukan 
sebanyak 133 kasus HIV/AIDS baru.

Program Officer Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten, Arif Mulyawan, di 
Serang, Minggu (29/11) menjelaskan, pada Mei 2009 jumlah HIV/AIDS 1.444. Namun, 
hingga September 2009 mengalami peningkatan. Itu berarti, selama kurun waktu 
sejak 1998-2009, jumlah kasus HIV/AIDS di Banten sebanyak 1.577 kasus.


HIV/Aids di Daerah

Secara terpisah, Ketua KPA Banten yang juga Wakil Gubernur Banten HM Masduki 
mengatakan, angka kasus HIV/AIDS di Banten tersebut merupakan puncak gunung es 
dari HIV/AIDS. "Kita semua tahu, bahwa 55 persen penularan HIV/AIDS terjadi 
karena hubungan seksual, disusul dengan jarum suntik pengguna narkoba yang 
mencapai 42 persen," kata Masduki.

Di Bengkulu, jumlah penderita HIV/AIDS sekitar 2.000 orang. Dari jumlah itu, 
sekitar 100 lebih sudah meninggal. Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) 
Provinsi Bengkulu, Ana Mareta, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, 
penderita HIV/AIDS sebanyak ini tersebar di sejumlah daerah tingkat II di 
Bengkulu.

"Saya tidak ingat persis jumlah penderita HIV/AIDS di tiap-tiap daerah tingkat 
II, tapi secara keseluruhan jumlah penderita penyakit mematikan ini di Bengkulu 
sekitar 2.000 orang," ujarnya.

Dari Yogyakarta dilaporkan, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 839 orang. Meski 
data tersebut tidak valid, namun angka tersebut sudah menunjukkan titik 
waspada. Sekretaris Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY A Riswanto, 
Minggu, mengatakan, dari total penderita HIV/AIDS tersebut, 30-nya adalah anak 
usia di bawah 12 tahun, yang terjangkit dari ibu, bahkan karena proses 
persalinan.

"Ironisnya, si ibu tidak mengetahui dirinya terinfeksi virus HIV," katanya. 
[149/143/152/L-8]


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to