Riau Pos, Rabu 03 Januari 2007 (Pengadilan Politis dan Balas Dendam)
Penggantungan Saddam ternyata ditampilkan oleh Pemerintah Irak yang sekarang atas dua versi. Versi pertama, Saddam dengan tenang eksekutor meletakkan tali di leher Saddam. Rupanya ini versi untuk umum. Penggantungan ini tidak jadi lalu Saddam dibawa ke tiang gantungan yang lainnya dan harus naik tangga. Versi kedua, di sini Saddam diperlakukan dengan kasar. Nampak cara penggantungan yang sangat sadis. Foto ini ditangkap melalui camera handphone dan disebarkan kepada publik, nampaklah penggantungan ini sangat kasar. Al Jazeera menampilkan kedua tipe penggantungan ini yang semuanya dilaksanakan oleh milisi Syiah. Ketika saya menunaikan ibadah haji tahun 1980 dengan membawa emak dan nenek saya maka tiap hari saya membaca Arabian Gazette mengenai perang IranIrak. Berapa lama perang ini? Delapan tahun. Dan tak tanggung-tanggung 1,7 juta mati di pihak Irak dan Iran. Waktu itu intervensi Amerika dibawah George Bush, ayah Presiden Amerika sekarang di tahun 1991 yang lebih dikenal dengan operasi desert storm. Saya mengutuk Amerika Serikat dan menulis surat melalui duta besar Irak dan mendapat balasan Terima kasih atas nama Saddam. Yang saya kwatirkan Museum Baghdad yang terlengkap mulai dari zaman Ur, Babilonia, Islam, semuanya terhimpun di museum Baghdad. Jangan-jangan perang ini akan mengulangi sejarah Jengis Khan yang menyampakkan semua karya-karya Islam ke Sungai Tigris sehingga air Sungai Tigris menjadi hitam dan punah-ranahlah sejarah Islam. Ketika invasi Amerika ke Baghdad sadar betullah saya akan terjadi konflik sektarian antara Syiah, Sunni, Kurdis oleh karena Sunni hanyalah penduduk minoritas dibandingkan dengan Syiah. Sejarah Saddam memang panjang, dilahirkan di Tikrit, tempat di mana kedua putranya Uday dan Qusay Hussein dimakamkan. Pada tahun 1956 Saddam bergabung dengan Partai Baath. Tahun 1959 mencoba kudeta terhadap Jenderal Qasim, tapi kalah. Karena itu harus lari ke Mesir. Tahun 1963 Saddam balik ke Irak dan Partai Baath mencoba kudeta, tapi gagal lagi dan Saddam dipenjarakan sebagai Sekjen Partai Baath. 1968 barulah Partai Baath berhasil menggulingkan pemerintahan Abdul Mohammed Aref. Dan jadilah Saddam orang yang kedua paling berkuasa di Irak. Pada Maret 1975 berhasil menandatangani batas daerah dengan Iran tapi tak lama karena kelak pecah perang IranIrak selama delapan tahun. Perang berkepanjangan di Irak bagian Barat yang berbatasan dengan Kurdis di mana Kurdis mendapat dukungan dari Iran. Baru pada Juli 1979 Saddam memegang kekuasaan di Irak karena Hasan Al Bakar mundur. Karena ancaman Kurdis terus-menerus dan mendapat bantuan dari Iran maka Irak pun membom Halabjah dan lima ribu Suku Kurdis mati karena gas beracun. Baru pada 1988 Iran dan Irak menandatangani genjatan senjata. Tapi dua tahun kemudian 1990 Saddam mengintervensi Kuwait. Sebagai hadiahnya mulailah desert storm. Akan tetapi Amerika tetap menghormati kedaulatan Irak. Dua kali referendum dilakukan oleh Saddam hasilnya 100 persen memenangkan Saddam baik pemilihan tahun 1995 maupun 2002. Sesudah George Walker Bush menjadi Presiden tahun 2001 berbagai usaha dilakukan Saddam untuk mempertahankan perdamaian antara lain dengan meminta maaf kepada dunia mengenai pencaplokan Kuwait, namun Walker Bush tetap menolak bahkan menuduh Irak mempunyai senjata kimia dan nuklir dan mempunyai hubungan dengan Al Qaeda. Pada Maret 2003 Bush junior ini menginvasi Irak dan April 2003 Amerika masuk Baghdad. Baru pada 13 Desember 2003 Saddam tertangkap di lubang perlindungan dekat Tikrit. Pada 2005 Saddam diadili dengan tuduhan membunuh 148 Syiah di Dujail sesudah Syiah gagal untuk membunuh Saddam, yang semua hakimnya adalah Syiah. Hakim Sunni tidak dibenarkan untuk mengadili Saddam, begitu juga waktu eksekusi sebagaimana dikatakan Al Jazeera No Sunni lawyer was allowed to be among the execution withnesses and that the conduct of those present showed it was an act of revenge and for political purpuses (Tidak ada penasehat hukum Sunni yang dibenarkan untuk eksekusi Saddam. Oleh karena itu lebih tepat dikatakan hukuman mati dan eksekusi Saddam adalah balas dendam). Ditambahkan lagi oleh Al Jazeera This is not in the normal procedures to execute a normal person. Dikatakan pula oleh Al Rubaie kepada majalah Times, sang eksekutor menyatakan You have destroyed us. You have killed us. You have made us live in destitution. Walaupun Saddam dituduh membunuh lima ribu suku Kurdis namun perkara ini tidaklah dinaikkan oleh karena pada 5 November Saddam telah dijatuhi hukuman mati walaupun banding, tapi hukuman mati tetap dilaksanakan, persis hari pertama hari raya Idul Adha, 31 Desember 2006. Saddam nampak senyum dalam video yang kedua ini, ketika akan meregang nyawa. Balas Dendam atau Intervensi Politik? Hukuman gantung Saddam sendiri diajukan dalam dua seri. Seri pertama untuk publik nampak bahwa sesudah leher Saddam dikalungi dengan tali gantungan, matanyapun ditutup. Skenario ini hanya untuk publik yang ditangkap oleh Al Jazeera, CNN dan BBC. Berbeda dengan televisi Al Jazeera tali penggantung Saddam ini dibuka kembali dan Saddam dibawa oleh milisi Syiah naik tangga dan untunglah ada orang yang menggunakan camera handphone yang menayangi penggantungan Saddam sesungguhnya. Sebelum papan penjungkit ditarik dan Saddam hanya sempat mengucapkan Asyhadualailla haillallah, dan sisanya hanya sempat menyebut Muhammad..., tak sempat Muhammadarrasulullah. Apa kata Al Jazeera? His last word was Muhammad. Then the floor dropped out of the gallows. Siapa yang menggantung Saddam? Hampir seluruhnya milisi Syiah Mahdi. Yang mengalungkan tali ke leher Saddam adalah Muhammad Bakr Al Sadr, keponakan dari Muqtada Al Sadr. Siapa Muqtada Al Sadr? Adalah pendiri Partai Dewa yang mencoba membunuh Saddam dan Muqtada Al Sadr dihukum tembak oleh Saddam Hussein pada tahun 1980 setelah pembunuhan Saddam gagal. Oleh karena itu reaksi Sunni di Baghdad yang menggantung Saddam adalah kelompok Syiah yang diputuskan oleh Nuri Al Maliki sementara wakil presiden dari kelompok Sunni tidak menandatangani hukuman mati Saddam. Bagaimana dengan peranan Amerika? Waktu pecahnya Perang Teluk nampak foto Donald Rumsfeld sebagai utusan Presiden Amerika yang mendukung Saddam. Dan Amerika menyiapkan artileri dan alat bantuan perang lainnya. Tapi politik kemudian berbalik sesudah angkatan perang Irak sangat kuat dengan dukungan Amerika ketika invasi Irak ke Kuwait. Timbul pertanyaan bagi kita, bukankah digantungnya Saddam tidak terlepas dari intervensi tangan George Walker Bush kepada pengadilan dan kenapa tidak digunakan pengadilan internasional di Den Haag seperti Presiden Serbia, Millosovic sebagai penjahat perang. Yang anehnya justru komentar Bush sesudah digantung Saddam Husseins execution comes at the end of a difficult year for the Iraqi people and for our troops. Nampaklah jelas penggantungan Saddam antara intervensi Bush kepada pengadilan yang semuanya Syiah dan balas dendam Syiah terhadap Saddam. Jenazah Saddam dibawa dengan pick up dangan peti buruk dan ribuan Sunni datang ke pemakaman. Saddam berharap dikebumikan di samping kedua anaknya Uday dan Qusay Hussein. *** Prof dr H Tabrani Rab, Rektor Rab University. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]