http://serbaserbikehidupan.blogspot.com/2007/08/penjajahan-ideologi-dan-budaya.html
   
  Tatkala menulis artikel yang ku-post sebelum ini, aku senantiasa teringat 
satu diskusi pendek antara aku dengan seorang dosen tamu muda usia dari Amerika 
di eks tempat kerjaku. Terilhami dengan kebijakan MANIFEST DESTINY yang 
kudapatkan tatkala duduk di bangku kuliah, aku bertanya (dengan setengah 
menuduh LOL) bahwa Amerika melakukan perembesan budaya ke banyak negara di 
seluruh dunia melalui musik (dengan program-program MTVnya), way of living 
(dengan film-filmnya), ataupun cara makan dan jenis makanan (dengan fast food 
restaurant yang dituding hanya menawarkan junk food), dll. Keberhasilan 
masuknya budaya Amerika ke banyak negara¡Xtermasuk Indonesia¡Xbisa kita 
interpretasikan bahwa Amerika telah menjajah banyak negara, tanpa membuat yang 
dijajah itu menyadarinya; bahkan mungkin justru membuat orang-orang yang 
¡¥dijajah ideologinya¡¦ bangga dengan mengatakan, ¡§aku mendengarkan musik 
Amerika¡¨, ¡§aku hidup a la orang Amerika¡¨, sampai ¡§aku makan makanan 
Amerika¡¨.
Matthew, nama dosen tamu tersebut, tentu saja nampak tersinggung dengan tuduhan 
itu. LOL. Namun karena dia harus membawa nama baik Amerika, dia menjawab 
pertanyaanku (ataupun ¡¥tuduhanku¡¦) dengan hati-hati. 
¡§We American don¡¦t mean to colonize other countries¡¦ ideology or way of 
living, etc via music, movies, or our fast food restaurants. I think this is 
related to your confidence with your own way of living. You Indonesians have 
great music, why don¡¦t you just listen to your own music and just ignore those 
MTV products? Don¡¦t watch American movies if you think those movies even make 
you forget or ignore your own way of living. Don¡¦t come to eat at those fast 
food restaurants when you know that they just offer junk food. You have your 
own fast food restaurants, such as Padang food stall, or even warteg. I often 
wonder why Indonesian people even feel more prestigious when they are seen 
eating in American fast food restaurant, such as McDonald¡¦s. I recommend that 
Indonesian people build their own confidence and trust to their own products, 
music, movies, food. If you stop listening to American music, or watching 
American movies, or consuming American junk food, MTV,
 Hollywood, or American fast food restaurants will stop importing their 
products to Indonesia too. And perhaps it will make you stop feeling colonized 
ideologically?¡¨
Skak match. Mati aku. Hahahaha ...
Aku mulai mencoba menganalisis hidupku sendiri. Apakah tanpa kusadari ideologi 
hidupku ini telah dijajah oleh Amerika? Musik, well, aku penikmat musik dari 
banyak negara, tidak hanya Amerika. Tentu saja aku juga menikmati musik dari 
negeri sendiri, bahkan termasuk campur sari (yang kata Angie anakku, musik khas 
kondangan perkawinan LOL). Untuk film, well, dengan sangat menyesal aku harus 
mengakui aku lebih banyak nonton film buatan Hollywood memang, daripada film 
hasil karya anak negeri (karena kualitas yang menyedihkan), namun tidak berarti 
bahwa aku telah di-amerika-kan oleh film-film yang kutonton. (Ngeles boleh kan? 
LOL.) Mengenai makanan, nah, ini dia, aku benar-benar memiliki lidah dan perut 
Jawa, yang lebih suka nasi, pecel, rujak, gado-gado, opor, sambel goreng, dll 
ketimbang pizza, spaghetti, steak, dan sebangsanya itu.
Bagaimana dengan anakku? Untuk musik, dia sama denganku. Untuk film, dia kurang 
kritis dengan film produksi dalam negeri, (mungkin karena usianya yang masih 
muda belia), sehingga dia menikmati film-film remaja, sebangsa, My Heart, Love 
is Cinta, Bangsal 13, Mirror, dll yang bagiku tidak menggigit. Sedangkan film 
bagus, sebangsa Denias, dia kurang mengapresiasinya ƒ¼ meskipun aku mengatakan 
padanya bahwa Denias film bagus. Untuk makanan, dengan sedih harus kukatakan, 
dia telah dijajah oleh pizza, spaghetti, steak, dll, meskipun ketergantungan 
perutnya kepada nasi masih cukup besar. 
How about you? Seberapa sadarkah kamu tentang penjajahan ideologi dan budaya 
ini?
==================
Note: MANIFEST DESTINY adalah kebijakan Amerika untuk memperluas tanah yang 
dikuasai. Di awal ¡¥pendudukan¡¦ tanah Amerika oleh para migran Inggris, mereka 
hanya menempati pesisir pantai sebelah Timur, daerah New York dan sekitarnya, 
dengan jumlah koloni hanya 13. Dengan MANIFEST DESTINY, mereka berhasil 
memperluas daerah, hingga mencapai pesisir pantai Barat, di daerah California 
dan sekitarnya. Kepercayaan orang Amerika (awal) sebagai ¡¥the chosen people¡¦, 
karena Tuhan memilih mereka sebagai penguasa dunia, adalah awal pembentukan 
MANIFEST DESTINY. Setelah mereka ¡¥menduduki¡¦ semua tanah yang maha luas itu, 
dari pantai Timur ke pantai Barat, tentu mereka ingin tetap melanjutkan 
MANIFEST DESTINY dengan menyeberang lautan. Di zaman modern ini, melakukan 
penjajahan ideologi bisa jadi pilihan yang sangat tepat karena orang tidak akan 
menyadari bahwa mereka telah dijajah.
PT56 13.21 270807


Minds are like parachutes, they only function when they are open. 
  (Sir James Dewar)
visit my blogs please, at the following sites
http://afemaleguest.blog.co.uk
http://afeministblog.blogspot.com
http://afemaleguest.multiply.com

THANK YOU
Best regards,
Nana


       
---------------------------------
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to