Rukun Iman ke 1 : Percaya kepada yang Ghaib   Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta 
Nehemia) 
  Dalam agama bangsa Arab, ada enam prinsip keimanan, yaitu: percaya kepada 
yang ghaib, percaya kepada malaikat, percaya kepada wahyu yang diturunkan 
Allah, percaya kepada adanya akhirat/kiamat, percaya kepada nabi-nabi dan 
percaya kepada qadar atau takdir. (hal. 3). 

    
---------------------------------
  
  

Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus) 

Di sini terlihat jelas betapa picik dan tololnya Drs. H. Amos. Tolol dan 
piciknya besar sekali. 

Tolol besar, karena tidak tahu kalau dirinya masih belum paham Islam dan tak 
punya iman di dada, tapi sudah nekad mengajarkan Islam dan Iman dalam bukunya. 

Picik besar, karena sengaja memilih kata-kata dan kalimat yang negatif untuk 
menggambarkan Islam. Mengganti kata iman dengan kata percaya, jelas sangat 
keliru. Kata iman jauh lebih luas dibandingkan kata percaya. 

Iman adalah kepercayaan yang ada dalam sanubari, yang diikrarkan secara lisan 
dan diamalkan dalam bentuk rukun-rukun. 

Kemudian H. Amos mengatakan bahwa rukun iman yang pertama dalam Islam adalah 
"percaya kepada yang ghaib", ini adalah kesalahan besar yang disengaja untuk 
menimbulkan kesan yang jelek tentang Islam. Seolah-olah, umat Islam harus 
beriman kepada hal-hal yang bersifat ghaib, misalnya: setan, dhemit, gendruwo, 
mak lampir, jailangkung, dan lain-lain. Padahal bukan demikian ajaran Islam. 

Susunan rukun iman yang benar dalam Islam adalah sesuai dengan ajaran hadits 
shahih riwayat Bukhari dan Muslim. Suatu hari Jibril bertanya kepada beliau 
tentang iman. Maka beliau menjawab dengan sabdanya sebagai berikut: 

"Hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kepada 
kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada Hari Kiamat dan beriman kepada 
Qodar (takdir) yang baik maupun yang buruk" (HR. Muslim dari Umar bin 
Khatthab). 

H. Amos adalah Himar Amos 

Dengan terlalu minimnya wawasan Amos tentang Islam, maka kami tidak yakin bahwa 
nama H. Amos berarti Haji Amos. Sebaliknya, kami yakin bahwa H. Amos adalah 
kependekan dari Himar Amos. 

'Himar' dalam bahasa Arab berarti binatang sejenis keledai tunggangan. Binatang 
jenis ini termasuk binatang yang paling bodoh. Makna filosofi himar dilukiskan 
Al Qur'an dalam ayat-ayat di bawah ini: 
   
  "Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara himar (keledai)." (Qs. Luqmaan 
19). 

Dalam ayat lain dikatakan: 
   
  "Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan Taurat kepadanya, kemudian mereka 
tidak memikulnya, adalah ibarat keledai (himar) yang mengangkut kitab-kitab 
yang tebal. Itulah seburuk-buruk perumpamaan bagi mereka yang mendustakan 
ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim" (Qs. 
Al Jumu'ah 5). 

Contoh yang paling mudah dipahami, seandainya himar itu disuruh menarik 
gerobak, maka langsung ditariknya tanpa peduli apa isinya. Diisi emas atau 
berlian dia tarik, diisi pasir dia tarik pula. Bahkan diisi sampah atau kotoran 
pun dia tarik juga. Dia tidak pemah tahu dan tidak pernah mau tahu apa yang dia 
tarik. Yang penting narik, dapat makan, yah... sudah, Haleluyah. Itulah himar. 

Terhadap orang yang menghina Nabi Muhammad dan ajaran Islam yang mulia, tentu 
tidak pantas bagi sarjana murtadin memakai titel Haji. Yang paling pantas 
adalah titel Himar, sebab hanya manusia yang seperti himar itulah yang cocok 
untuk penghujat dan penjual ayat-ayat Allah. 

Iman dalam Kristen 

Dalam Kristen, masalah iman tidak dijelaskan secara rinci seperti dalam Islam. 
Bahkan ayat-ayat tentang iman dalam Bibel, bila dikritisi akan tampak tidak 
masuk akalnya, tidak mungkin bisa diterapkan pada zaman modern. Semakin 
dipikir, semakin tak masuk akal. Perhatikan iman dalam Bibel berikut: 

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji 
sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke 
sana , maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu" 
(Matius 17:20). 

Bila ayat tersebut diterapkan, maka dunia akan kacau. Tanpa alat-alat 
transportasi modern, gunung-gunung bisa pindah-pindah tempat dengan mudah. 
Mungkin gunung-gunung, gedung-gedung dan bangunan-bangunan akan pindah sekian 
ratus kali sehari oleh iman yang dimiliki oleh umat Kristen. Lucu, bukan !? 

Tetapi, sampai saat ini tak ada umat Kristen yang mengaku beriman kepada Yesus 
(baik pendeta, pastur, evangelis atau paus) yang mampu memindahkan gunung 
dengan imannya yang sebesar biji sawi. 

Ajaran iman dalam ayat Bibel yang lain adalah berikut: 
   
  "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya (beriman, ed.): 
mereka akan mengusir setan-setan demi namaku, mereka akan berbicara dalam 
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun 
mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan 
meletakkan tangannya di atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 
16:17-18). 

Ayat tersebut, bila diterapkan, maka sepanjang sejarah di dunia modern takkan 
pernah ada ilmu kedokteran, ilmu bahasa dan sastra. 

Sebab cukup dengan percaya kepada Yesus, umat Kristen mampu berbicara dalam 
segala bahasa apapun tanpa harus belajar terlebih dahulu di Akademi Bahasa 
Asing. Juga dapat menyembuhkan segala macam penyakit tanpa kuliah dulu di 
fakultas kedokteran. Cukup dengan menumpangkan tangan di atas pasien, langsung 
sembuh. Langsung enaak....!!! 

Karena ajaran iman dalam Bibel itu tidak benar, maka sampai saat ini tak ada 
orang Kristen yang bisa membuktikan ayat Bibel tersebut. Sampai saat ini, belum 
ada seorang pendeta pun yang berani minum racun untuk membuktikan kebenaran 
imannya sesuai ajaran Injil. Bahkan, Paus tertinggi di Vatikan pun belum pernah 
minum racun untuk membuktikan kebenaran ayat tersebut. 
  
---------------------------------
    Sumber: H. Insan L.S. Mokoginta (Wenseslaus) , PENDETA MENGHUJAT MUALLAF 
MERALAT . Penerbit: Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) .Cetakan 1, 
Juni 1999

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke