http://www.indomedia.com/bpost/082006/19/depan/utama8.htm
Perempuan Belum Merdeka SUDAH 61 tahun, bangsa ini merdeka. Benarkah? Bagi artis sinetron Rieke Dyah Pitaloka, Indonesia belum merdeka seutuhnya bagi kaum perempuan. "Bagi saya dan kaum perempuan, Indonesia belum merdeka," katanya di Jakarta, kemarin. Lho? Rieke yang akrab dipanggil Oneng sebagaimana perannya di sebuah sinetron ini menunjuk permasalahan yang dialami para buruh migran perempuan. "Mereka seperti tidak dilindungi oleh negara. Banyak tindak kekerasan yang dialami mereka, tetapi negara tidak menunjukkan tindakan tegas," kata perempuan kelahiran 9 Januari 1974 ini. Padahal, diakui atau tidak, para buruh migran itu sudah menjadi pahlawan bagi keluarga dan bangsanya, "Mereka sudah memberikan pemasukan devisa bagi negara. Itu yang harus dihargai dan dapat pengakuan," ujarnya. Belum merdekanya kaum perempuan Indonesia, juga dapat dilihat dari tidak setaranya kedudukan mereka di mata laki-laki dalam tanggung jawab pada anak dan keluarga. Fenomena yang sering terjadi, ujar Oneng, ketika isteri bekerja membantu suaminya, perempuan selalu dianggap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya. "Kenapa hanya ada istilah ibu rumah tangga, istilah bapak rumah tangga juga harus ada," katanya. Contoh mutakhir bentuk penjajahan atas perempuan, imbuh aktivis Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini adalah terkuaknya fenomena kawin kontrak di kawasan Puncak, Jawa Barat. Kawin kontrak, menurut Rieke, sudah mengabaikan hak-hak hukum perempuan, seperti bisa ditinggalkan begitu saja oleh laki-laki tanpa ada proses hukum. Bukan itu saja, kawin kontrak pun sudah mempermainkan agama karena para pelaku berdalih menghindari perbuatan zina. Meskipun demikian, Oneng mengakui sejak RA Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia, masalah emansipasi dan kesetaraan gender di Indonesia terus berkembang. Karena itu sebagai seorang perempuan, Oneng bertekad untuk terus memperjuangkan hak-haknya sebagai perempuan. "Setidaknya, dengan saya bersuara bisa memberi kontribusi bagi perubahan. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer, kebenaran itu tidak turun dari langit, tetapi harus diperjuangkan agar menjadi benar, dalam kondisi apa pun," tegasnya. kpl [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/