LAMPUNG POST Selasa, 5 Juli 2005 Pertamina 'Angkat Tangan'
* SPBU Diminta Utamakan Angkot BANDAR LAMPUNG (Lampost): Depot Pertamina Panjang tidak bisa berbuat banyak mengatasi krisis BBM. Bahkan, mereka menganggap antrean panjang kendaraan di semua SPBU belum separah di Pulau Jawa. "Coba lihat di Banten, dari sekian banyak SPBU, hanya satu menjual premium, bayangkan antreannya. Satu-satunya jalan mengatasinya dengan penghematan BBM. Ini tragedi nasional, bukan hanya di Lampung," kata Waljianto. Ia menjelaskan sulitnya mendapatkan BBM merupakan dampak tingginya harga minyak dunia yang mencapai 60 dolar per barel. Meskipun ada pengurangan jatah 50 persen, kata Waljianto, Senin (4-7), Pertamina tetap berupaya mendistribusikan BBM ke SPBU sejak pagi hari. Mengenai keluhan sopir angkutan kota (angkot), Waljianto mengaku telah mengirim imbauan khusus kepada SPBU agar mengutamakan angkutan umum tersebut. "Kami minta SPBU mengutamakan angkutan kota (angkot) mengisi premium (bensin) karena keberadaannya sebagai angkutan publik." Dia menambahkan Pertamina Depot Panjang segera menggelar pertemuan dengan SPBU se-Lampung guna menertibkan antrean dan melarang SPBU melayani pengisian bensin dengan jeriken. Di tengah antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat di SPBU, beberapa pedagang eceran leluasa berjualan bensin dengan harga per liter berlipat ganda dari harga normal Rp2.400 per liter menjadi Rp7.000. Meskipun harga jual bensin eceran tersebut sangat tinggi, pemilik kendaraan roda dua terpaksa membeli karena butuh. Zulkarnaen, pedagang bensin eceran di Jalan Imam Bonjol, Kemiling, mengaku mudah mendapatkan bensin hingga puluhan liter dari salah satu SPBU yang dekat dengan tempat tinggalnya. Di depot bensinnya, Zulkarnaen cukup memasang karton bertuliskan harga bensin Rp7.000/liter. "Saya berjualan bensin kan nggak maksa, mau beli silakan, nggak ya silakan antre di SPBU," kata Zulkarnaen. Meskipun banyak pengendara kaget melihat harga bensin eceran ini, mereka tidak bisa berbuat banyak. Uniknya, stok bensin di pedagang eceran seperti tidak pernah habis, setiap hari mereka selalu menjual bensin dengan harga mulai Rp4.000--Rp7.000 per liter dengan stok berlebih meskipun diserbu pengendara sepeda motor. "Kami ini buka depot bensin bukan sehari dua hari, jadi kami sudah mengenal pegawai SPBU itu. Kami juga tidak harus repot-repot antre. Bedanya antre kini kami harus kasih uang rokok sama pegawai SPBU biar jatah tetap lancar," kata seorang penjual bensin eceran. Pemantauan Lampung Post, pedagang bensin eceran yang memiliki stok memadai seperti di Jalan Imam Bonjol, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Panglima Polim, dan Jalan Tamin. Sulitnya mendapatkan bensin juga terjadi di Lampung Timur, Metro, dan Natar. Pengguna bensin pun menyerbu pedagang eceran, meskipun harganya berlipat-lipat. Akan Menindak Secara terpisah, Kapoltabes Bandar Lampung Kombes Pol. M. Imam Djauhari akan menindak tegas penimbun BBM pada kondisi krisis bahan bakar kini. Ditemui di sela-sela pelantikan siswa magang di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Senin (4-7), Imam mengakui pihaknya mendapat pemberitahuan adanya pengurangan pasokan bahan bakar. Namun, sejauh ini belum menemukan indikasi penimbunan di wilayahnya. "Kelangkaakn BBM ini karena berkurangnya pasokan pusat, tapi kami tetap memantau kondisi di lapangan," kata dia, Untuk mengantisipasi adanya orang yang memanfaatkan kondisi sulit mendapatkan BBM dengan menimbun, Imam Djuahari mengatakan pihaknya menempatkan anggota polisi mengawasi hal tersebut. "Jika ada yang terbukti menimbun BBM, kami akan tindak tegas sesuai denganhukum yang berlaku," katanya. Seperti beberapa hari lalu, antre panjang tetap terjadi di sejumlah SPBU, kemarin. Di SPBU Jalan Kartini, Tanjungkarang Pusat, Jalan Pangeran Antasari, dan seluruh SPBU yang masih melayani pembelian BBM jenis premium, antrean mencapai 500 meter, sementara jumlah sepeda motor mencapai 50 lebih. n SWA/HEN/U-2 [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/