http://www.indomedia.com/bpost/072006/12/depan/utama3.htm

Pertarungan Antarfaksi TNI

Jakarta, BPost
Kasus penemuan senjata dan amunisi dalam jumlah besar di rumah pribadi (alm) 
Brigjen Koesmayadi masih berbuntut. Tersebarnya dokumen TNI tentang jual-beli 
senjata mengindikasikan adanya persaingan dalam tubuh TNI.

"Ada persaingan antar kelompok dalam tubuh militer. Biasanya ada kelompok yang 
menekan kelompok lain," ujar pengamat militer MT Arifin di Jakarta, Selasa 
(11/7).

Persaingan antar kelompok ini menurut MT Arifin antara lain dilatarbelakangi 
oleh perebutan jaringan pasokan logistik TNI.

"Muncul jaringan baru yang mencoba untuk merebut posisi jaringan lama yang 
menguasai jaringan pasokan logistik seperti senjata, beserta 
hubungan-hubungannya dengan luar negeri," ujarnya, 

Tekanan-tekanan ini dilakukan dengan membuat analisis-analisis yang menyudutkan 
kelompok lawannya dan merangkul pihak-pihak luar.

"Mereka mencoba melakukan tekanan-tekanan dengan analisis atau merangkul 
pihak-pihak luar untuk melakukan tekanan-tekanan terhadap TNI," terangnya.

Kelompok luar yang dirangkul ini bisa siapa saja. "Bisa sipil, pensiunan 
jenderal, dan sebagainya," tutur pria asal Solo ini.

Dalam raker dengan Komisi I DPR RI, KSAD Jenderal (TNI) Djoko Santoso dengan 
emosi, beredarnya dokumen itu ke tangan sejumlah anggota dewan merupakan 
pembocoran rahasia negara. 

"Saya sendiri belum lihat surat itu. Ini kebocoran rahasia negara. Saya akan 
usut anak buah saya, siapa yang bocorkan itu," ujarnya dengan nada tinggi, 
menanggapi pertanyaan Ade Daud Nasution, anggota Komisi I DPR, dari Fraksi 
Partai Bintang Reformasi (FPBR).

Ade mempertanyakan penjelasan Djoko yang dinilainya tidak terbuka, terkait 
kontrak pengadaan senjata TNI AD dengan CV Adian Nalambok pada 14 Juni 2002. 
Proyek pengadaan senjata jenis M16 A2 (20 pucuk), dan GPMG M58 (15 pucuk), 
menurut surat kontrak bernomor 01/ADA/ JATMU/SLOGAD-2002, bernilai 209.200 
dolar AS.

Namun Djoko membenarkan, saat menjabat Asisten Logistik AD, Koesmayadi telah 
melakukan 23 kali pengadaan senjata, yang dibeli melalui rekanan dari 12 
negara, seperti Afrika Selatan, Swiss, Chech, Kroasia, China, Bulgaria, 
Polandia, Korea, dan Singapura. Total senjata yang telah dibeli sebanyak 661 
pucuk senjata, terdiri 623 pucuk laras panjang, dan 38 laras pendek.

Alasan-alasan pembelian senjata melalui kontrak rekanan itu, disebutnya, antara 
lain karena status embargo yang dikenakan pada Indonesia, sementara ada 
tuntutan untuk membentuk satuan baru dan mendukung operasi militer di Aceh. 
dtc/sp


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke