http://www.kompas.com/kompas-cetak/0504/30/daerah/1721466.htm

 
Polisi: Pelaku Peledakan Bom Poso Orang Lama 


Makassar, Kompas - Kelompok pelaku peledakan bom di Kantor Pusat Rekonsiliasi 
Konflik dan Perdamaian Poso serta Kantor Lembaga Penguatan Masyarakat Sipil di 
Poso, Sulawesi Tengah, Kamis malam, sudah dapat diidentifikasi. Polisi menduga 
pelaku adalah orang-orang lama yang selama ini masuk dalam daftar pencarian 
orang Kepolisian Resor Poso.

Kepala Polres Poso Ajun Komisaris Besar Soleh Hidayat, Jumat (29/4), 
mengemukakan, pihaknya telah memeriksa enam saksi terkait dengan peledakan dua 
bom di Poso, Kamis. Namun, informasi yang menyebutkan ciri-ciri pelaku ledakan 
masih sangat minim.

Dari enam saksi, empat di antaranya adalah aktivis Pusat Rekonsiliasi Konflik 
dan Perdamaian (PRKP) Poso. Kantor PRKP menjadi sasaran ledakan bom pertama 
yang terjadi sekitar pukul 20.00 Wita. Dari empat saksi itu polisi tak mendapat 
keterangan ciri-ciri pelaku karena gelapnya lokasi kejadian.

Sedangkan dua saksi lainnya adalah orang yang berada di sekitar Kantor Lembaga 
Penguatan Masyarakat Sipil (LPMS), tempat ledakan bom kedua terjadi, sekitar 
pukul 22.00 Wita. Dari kedua saksi tersebut polisi hanya memperoleh informasi 
bahwa pelaku mengenakan celana gelap dan menggunakan sepeda motor bebek saat 
melemparkan bom. Setelah melempar bom, pelaku langsung memacu sepeda motornya 
menuju jalan yang gelap.

Sampai kemarin malam polisi belum dapat memastikan apakah pelaku peledakan 
kedua bom tersebut sama. "Namun dari kesamaan karakteristik bom yang digunakan 
pada kedua lokasi, kemungkinan pelakunya dari kelompok yang sama," ungkap Soleh.

Menurut Soleh, baik bom di Kantor PRKP maupun LPMS terbuat dari bahan black 
powder dengan menggunakan wadah kaleng susu, bukan kaleng Coca-Cola seperti 
yang diberitakan sebelumnya.

Terkait kasus Mambi

Setelah mengumpulkan sejumlah informasi, baik dari saksi maupun temuan 
intelijen, polisi menduga bahwa pelaku adalah orang-orang lama yang sebelumnya 
beberapa kali melakukan aksi teror di Poso dengan tujuan menciptakan kembali 
konflik horizontal di Poso.

Polisi juga menduga bahwa peledakan bom itu terkait dengan insiden penyerangan 
sekelompok orang terhadap warga Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Minggu 
malam. Sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal 
Saleh Saaf menyebutkan, pelaku penyerangan warga Mambi adalah orang-orang luar 
Mamasa yang terlibat dalam konflik di Poso.

Untuk menangkap pelaku peledakan bom Poso, aparat Polres Poso melakukan 
penjagaan ketat di sejumlah pos perbatasan Sulteng, di antaranya di Kecamatan 
Tomoro, Tentena, dan Pamona Selatan yang berada di wilayah Sulteng. Sementara 
pihak Polda Sulsel melakukan penjagaan ketat di sekitar Kabupaten Mamasa, 
seperti di Desa Galung, Bambe, Talepuki, dan Ulaelango.

Minta diperiksa

Dugaan mengenai tersangka pelaku peledakan bom di Poso juga disampaikan 11 
lembaga swadaya masyarakat di Sulteng yang tergabung dalam Forum LSM Sulteng, 
di antaranya Yayasan Tanah Merdeka, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Yayasan 
Pendidikan Rakyat, serta Lembaga Pengembangan Studi Hukum dan Advokasi Hak 
Asasi Manusia.

Forum LSM Sulteng menduga bahwa Penjabat Bupati Poso Andi Azikin Suyuti terkait 
dengan peledakan dua bom tersebut. Oleh karena itu, mereka menuntut agar 
penjabat bupati itu diperiksa dan ditahan.

Mereka menduga Azikin juga berada di balik sejumlah teror, di antaranya 
penghadangan 13 bus yang membawa ratusan warga Poso pada 15 Maret lalu yang 
berunjuk rasa ke Palu guna mendesak pengungkapan semua kasus Korupsi Dana 
Kemanusiaan Poso (KDKP).

Di tengah perjalanan, sekelompok orang dengan menggunakan senjata tajam 
menghadang 13 bus tersebut. Direktur Lembaga Penguatan Masyarakat Sipil (LPMS) 
Iskandar Lamuka yang saat itu bersama dengan warga mengaku melihat Andi Azikin 
berada di lokasi penghadangan.

Gagal melakukan aksi unjuk rasa di Palu, pada 13 April lalu sejumlah LSM yang 
didukung ratusan warga Poso melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Poso. 
Sebelum dan setelah aksi itu, beberapa aktivis LSM mendapat teror dari sejumlah 
orang tak dikenal.

Andi Azikin yang bekas Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Sulteng dianggap 
paling bertanggung jawab dalam kasus KDKP. Sebelumnya Andi Azikin pernah 
diperiksa oleh Polda Sulteng, namun tidak ditemukan bukti kuat untuk membawanya 
ke pengadilan. (rei)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke