Refleksi :  Ayo saling guling berguling-gulingan! 

http://hariansib.com/?p=112963

Politik Memanas, Ical Sangkal Isu Gelontorkan Rp 5 T Untuk Gulingkan SBY
Posted in Berita Utama by Redaksi on Februari 25th, 2010 


Jakarta (SIB)
Pernyataan pedas Sekjen Partai Demokrat (PD) Amir Syamsuddin ditanggapi lantang 
Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Partai berlambang beringin ini siap saja 
keluar dari koalisi bila diminta.
"Kalau diminta kita akan keluar, tapi sampai saat ini kita nggak punya niat 
untuk keluar," kata Ical usai bertemu 27 dubes asing di Hotel Four Seasons, 
Kuningan, Jaksel, Rabu (24/2).
Ical juga mempertanyakan pernyataan Amir yang menegaskan batas antara kawan dan 
lawan. Dan Partai Demokrat (PD) akan mengambil tindakan tegas.
"Ya maksud dia apa? Tegas yang bagaimana? Partai Demokrat sama saja dengan 
kita," terangnya.
Ical meminta agar PD, jangan sembarangan membuat pernyataan kepada publik. 
"Jangan keluarkan statemen seperti itu. Kita ingin pemerintahan kuat," tutupnya.
Ical Briefing 27 Dubes Asing Soal Century


Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bertemu dengan 27 Duta Besar negara 
asing. Dalam format breakfast meeting, Aburizal memberikan pemaparan perihal 
kasus Century.
"Saat ini Indonesia sedang banyak dihadapkan isu-isu besar, salah satunya 
Century. Masalah Century ini mendapatkan perhatian yang besar bangsa Indonesia 
khususnya masyarakat," kata Ical dalam bahasa Inggris di Hotel Four Seasons, 
Kuningan, Jakarta, Rabu (24/2).


Ical mengaku, Golkar sebagai partai yang menjadi bagian dari pemerintahan sudah 
memberikan pendapat akhir, terkait kasus Century tersebut.
"Lalu pendapat kami itu dibawa ke paripurna dan disampaikan ke pemerintah. Kami 
dari pemerintah memandang kalau memang ada masalah hukum itu tidak diputuskan 
oleh Pansus tetapi oleh penegak hukum," terangnya.


Hadir dalam acara ini antara lain Duta Besar AS, Brazil, China, Korea Selatan. 
Sedang Ical ditemani Bendahara Golkar Setya Novanto, Ketua Golkar Priyo Budi 
Santoso, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung.
"Dengan adanya masalah century ini, tidak akan merusak diplomatik antarbangsa," 
terang Ical yang memakai jas abu-abu ini.


Selain soal Century, Ical juga memaparkan kondisi lain di Indonesia antara lain 
isu politik seperti masalah Cicak-Buaya, posisi Indonesia pada AFTA, dan juga 
soal terorisme, serta lingkungan.
Ical Sangkal Isu Gelontorkan Rp 5 T untuk Gulingkan SBY
Isu-isu liar yang mengiringi kasus Century terus bergulir. Kali ini isu tak 
sedap menerpa Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Dia disebut-sebut menyiapkan 
uang Rp 5 triliun untuk menggulingkan SBY.
"Ah isu dari mana itu? Saya saja belum dengar," kata pria yang akrab disapa 
Ical usai bertemu 27 dubes asing.


Isu yang telah dibantah Ical itu menyebutkan bila uang Rp 5 triliun 
digelontorkan mantan orang paling kaya di Indonesia itu untuk menggalang 
kekuatan politik.
"Ah pokoknya saya tidak pernah dengar itu," bantahnya dengan santai.
Akbar Tandjung Kumpulkan Pimpinan Legislator Golkar
Usai pembacaan sikap Fraksi Partai Golkar yang tetap kritis kepada pemerintah, 
Golkar berkonsolidasi. Salah satunya dengan mensolidkan pimpinan komisi dan 
fraksi Golkar di parlemen.


Informasi yang dikumpulkan wartawan di Gedung DPR, pertemuan pimpinan 
legislator Golkar dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar (PG) Akbar Tandjung 
ini hanya sekadar silaturahim biasa.
"Ini hanya silaturahim biasa kok, Mas. Tidak terkait dengan apa-apa," kata 
salah satu staf FPG yang tidak mau disebutkan namanya di Gedung DPR, Senanyan, 
Jakarta, Rabu (24/2). Pertemuan akan berlangsung pukul 11.00 WIB di ruang FPG 
DPR lantai 11.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) 
mengumpulkan beberapa menteri dari Golkar di gedung DPR. Mereka dikumpulkan 
bersama pimpinan fraksi dan komisi serta gubernur dari partai beringin.
Pertemuan yang disebut semata untuk silaturahim itu ternyata juga digunakan 
elite Golkar untuk menyamakan gerakan dan persepsi.
Akbar Minta SBY Perhatikan Keputusan Pansus Century
Sikap keras Partai Golkar tidak hanya ditunjukkan dalam pandangan akhir 
fraksinya dalam skandal Bank Century. Hasil keputusan Pansus yang akan dibawa 
ke paripurna juga menjadi catatan penting Golkar yang harus diperhatikan SBY.
"Presiden harus terus memantau apapun yang dihasilkan oleh keputusan yang akan 
diambil di paripurna nanti," kata Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar 
Tandjung kepada wartawan usai bertemu 27 dubes asing di Hotel Four Seasons, 
Kuningan, Jaksel, Rabu (24/2).
Menurut Akbar, sebagai presiden, SBY harusnya peka dan bertindak cepat dalam 
merespon masalah. Akbar berharap, SBY memperhatikan secara serius dan 
sungguh-sungguh atas keputusan DPR.
"Apalagi kalau DPR mengeluarkan satu pendapaat, pendapat itu harus betul-betul 
mendapat perhatian pemerintah," tegas Akbar.
"Seyogyanya, apapun yang dihasilkan DPR nanti, kita benar-benar berharap ada 
perhatian yang sunguh-sungguh dari presiden," imbuhnya.
Siap Voting
Dalam kesempatan ini Akbar juga berharap paripurna DPR dapat berjalan mulus 
tanpa voting. Namun, andaikan fraksi-fraksi tidak bisa bersuara bulat, Golkar 
siap melakukan voting.
"Kalau memang itu pandangan akhir dari fraksi, itu akan dibahas di paripurna. 
Dalam pembahasan itu, tidak menutup kemungkian bisa saja ada perbedaan antar 
satu fraksi dan fraksi lainnya," paparnya.
"Kalau ada perbedaan untuk mencapai kesepakatan, kalau memang perlu atau 
terpaksa, saya pikir pengambilan keputusan dengan pemungutan suara tidak 
apa-apa," kata Akbar.
Ical: Sikap Golkar Tak Berubah di Paripurna
Keputusan Fraksi Partai Golkar terkait kasus Bank Century yang akan dibacakan 
di sidang paripurna DPR pada 2 Maret 2010 akan sama dengan kesimpulan akhir 
yang telah dibacakan semalam. Golkar siap bertanggung jawab atas keputusan itu.
"Insya Allah dari pandangan akhir tadi malam, itu memang pandangan akhir dari 
kita. Insya Allah tidak akan berubah sampai nanti paripurna," kata Ketua Umum 
DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Menurut dia, Golkar akan bertanggung jawab dengan keputusannya dan 
pendapat-pendapat yang dikemukakan selama ini.
Ical mengatakan, keputusan di Pansus Century hanya pendapat politik. "Kalau 
kasus hukum ya diserahkan ke penegak hukum," ujar eks Menko Kesra ini.
Ketika ditanya mengenai reshuffle menteri dari Golkar, Ical menyerahkan 
sepenuhnya kepada Presiden SBY.
"Reshuffle menteri hak prerogatif presiden. Menteri bekerja untuk membangun 
negara. Kalau sudah bekerja baik tetapi di-reshuffle terserah presiden. Tetapi, 
kalau menteri kita memang tidak bekerja dengan baik mungkin kita sendiri juga 
akan me-recall mereka," papar Ical.
Ical menegaskan, pandangan akhir Fraksi Partai Golkar tidak akan mengganggu 
koalisi. Kolisi dibangun dengan Presiden SBY, bukan dengan partai. "Intinya 
dalam koalisi banyak sekali isu yang dibahas dan Century hanya salah satunya. 
Jadi kalau dalam koalisi ada beda pendapat ya itu dibenarkan," cetus dia.
Dalam kesimpulan akhir Pansus Century, Golkar berpendapat terdapat indikasi 
tindak pidana korupsi dalam permasalahan Bank Century.
Golkar juga menyebut inisial yang bertanggungjawab dalam penetapan Bank Century 
sebagai bank gagal berdampak sistemik yakni Menkeu SMI (Sri Mulyani) selaku 
Ketua KSSK tidak transparan dan akuntabel. Sementara Gubernur BI BO (Boediono) 
tidak memberikan data mutakhir, Sekretaris KSKS RP (Raden Pardede) telah 
melakukan intervensi. (detikcom/o)

Comments are closed.








[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke