http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2008/12/05/3793.html

*Presiden:*

*"KUR Menjadi Salah Satu Solusi Mengatasi Krisis"
*

Jakarta: Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan pemerintah sejak tahun
lalu mendapat respon positif dari masyarakat. Berdasarkan masukan yang ada,
sebahagian besar rakyat merasa tertolong dan mengucapkan terima kasih dan
meminta kebijakan KUR ini dapat dilanjutkan lagi.

*Presiden Susilo Bambang Yudhoyono* mengatakan hal ini dalam keterangan
persnya usai memimpin rapat evaluasi KUR tahun 2008, di lantai 21 Kantor
Pusat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Jakarta, Jumat (5/12) sore.

"Banyak masukan dan respon yang masuk. Ada yang berterima kasih kepada
pemerintah, berterimah kasih kepada bank-bank yang memberikan kredit, ada
yang mengatakan kami tertolong, usaha kami selamat dan maju, dan rata-rata
mereka ingin kebijakan KUR ini dilanjutkan," kata Presiden SBY.

Namun ada juga sejumlah masukan. Meskipun tidak terlalu banyak, ada yang
masih bingung dengan aturan yang dikeluarkan. "Mereka merasa masih
mendapatkan hambatan sehingga tidak lancar. Barangkali hambatan ini karena
pihak bank memerlukan persyaratan yang lebih lengkap, dan sejumlah isu-isu
teknis di lapangan. Tapi kami harus mendengar Karena bagaimanapun tugas
negara, tugas pemerintah, untuk memberikan penjelasan sejelas-jelasnya
supaya tidak ada simpang-siur," Presiden SBY menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY meminta seluruh jajaran perbankan yang
menyalurkan KUR, terutama yang berada di desa-desa, di kecamatan, agar
pelayanan dan cara berkomunikasi, cara-cara menjawab para calon nasabah
untuk betul-betul dilaksanakan dengan baik, karena bahasa itu menentukan.
"Kalau dijelaskan dengan baik rakyat akan mengerti. Usaha UMKM apabila
diminta persyaratan-persyaratan, mereka tentu akan memenuhi. Sebab kalau
tidak, akan terjadi miskomunikasi, kemudian timbul masalah dil apangan. Kita
tentu akan merugi karena niat kita menolong mereka, membantu mereka. Jangan
sampai ada persoalan teknis menimbulkan masalah baru," Presiden menegaskan.

Presiden SBY yakin kebijakan KUR ini menjadi salah satu solusi dalam upaya
mengatasi krisis, disamping solusi-solusi yang lain, apalagi kalau
diimplementasikan dengan benar. Oleh karena itu, tahun depan diharapkan KUR
meniingkat, bukan hanya Rp 1 triliun tapi Rp 2 triliun. Ini menjadi
realistis. "Saudara ingat, kredit macetnya tidak lebih dari 1 persen. Itupun
sesungguhnya bisa dicarikan solusinya, rekstrukturisasi dengan baik, karena
justru pengusaha UMKM ini patuh. Saya monitor tiap minggunya mereka
berdisiplin melakukan pembayaran," kata Presiden SBY. (win)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke