http://www.kompas.com/ver1/Internasional/0703/28/122249.htm
   
  Presiden akan Buka Konferensi Ulama Shiah dan Sunni 


Laporan Wartawan Kompas Suhartono



  RIYADH, KOMPAS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka secara resmi 
Konferensi Internasional Ulama-Ulama Shiah dan Sunni di Istana Bogor, Jawa 
Barat, 3-4 April 2007. Konferensi itu  akan membahas perdamaian di 
negara-negara Timur Tengah yang sekarang ini tengah dilanda konflik seperti di 
Irak, Palestina dan Libanon.
   
  Pemerintah Indonesia telah mengundang sekitar 25 ulama Shiah dan Sunni dari 
negara-negara Islam di Asia dan Timur Tengah dalam Konferensi Ulama Shiah dan 
Sunni di Istana Bogor, Jawa Barat, awal April mendatang.
   
  Demikian disampaikan Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk 
negara-negara di Timur Tengah, Alwi Shihab, Selasa (27/3) malam waktu setempat 
atau sektar pukul 03.00  dinihari wib, menjawab pers asal Indonesia, di pintu 
keluarga Guest House penginapan para kepala negara di Riyadh, Arab Saudi.
   
  Menurut Alwi, sebanyak 25 ulama Shiah dan Sunni itu di antaranya berasal dari 
Malaysia, Pakistan, Iran, Yordania, Libanon, Mesir, Irak, Suriah dan lainnya. 
Akan hadir pula Sekjen Negara-negara Islam atau OKI. Namun, ulama asal Lybia 
dan Maroko dipastikan tidak bisa hadir.
   
  "Tentu Presiden Yudhoyono yang akan membuka secara resmi.  Konferensi itu 
akan membahas perdamaian di negara-negara Timur Tengah yang sekarang ini tengah 
dilanda konflik seperti di Libanon, Irak dan Palestina," tambah  Alwi.
   
  Saat dicegat sebelum kedatangan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di Bandar 
Udara Internasional King Abdul Azis, Riyadh,  Selasa petang, Alwi mengemukakan 
kehadiran Indonesia sebagai observer dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga 
Arab ke-19 di Riyadh, kemudian dilanjutkan pertemuan ulama-ulama asal 
Indonesia, Asia dan negara-negara Timur Tengah di Istana Bogor, semakin 
menunjukkan betapa penting dan diperhitungkannya Indonesia secara khusus di 
Arab Saudi dan secara umum di negara-negara Timur Tengah lainnya.        
   
  "Kehadiran Wapres di acara KTT ini, meski hanya sebagai peninjau, sudah 
memberikan sinyal kepada negara-negara Arab dan Timur Tengah lainnya bahwa 
Indonesia ikut merasakan denyut jantung dan urat nadi keadaan di Palestina dan 
Irak. Apalagi, nantinya akan disusul dengan konferensi ulama-ulama di Istana 
Bogor," papar Alwi Shihab. 

 
---------------------------------
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke