Problem Dunia Pendidikan Kita

Sesungguhnya kualitas manusia ditentukan oleh dua hal:

Pertama, oleh faktor hereditas, faktor keturunan. Manusia Indonesia 
dewasa ini adalah terunan langsung manusia Indonesia generasi 45 dan 
cucu gerenasi 1928, cicitnya generasi 1912. Menurut Ibn Khaldun, 
jatuhnya bangun bangsa ditandai oleh lahirnya tiga generasi. 
Pertama, generasi pendobrak. Kedua, generasi pembangun. Ketiga, 
generasi penikmat. Jika pada bangsa ini sudah banyak kelompok 
generasi penikmat, yakni generasi yang hanya asyik menikmati 
pembangunan, maka itu satu tanda bahwa bangsa itu mengalami 
kemunduran. Proses datang perginya tiga generasi itu menurut Ibnu 
Khaldun berlangsung dalam kurun satu abad, yang menyedihkan pada 
bangsa kita dewasa ini bahwa baru setengah abad lebih, ketika 
generasi pendobrak masih satu dua yang hidup, ketika generasi 
pembangun masih belum selesai bongkar pasang dalam membangun, sudah 
muncul sangat banyak generasi penimat dan mereka bukan hanya kurang 
terpelajar tetapi justru kebanyakkan kelompok terpelajar. Salah 
didikkah mereka?

Kedua, Dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikanlah yang bisa 
membangun jiwa bangsa Indonesia. Lalu apa yang salah pada pendidikan 
generasi ini? Sekurangnya ada sembilan poin kekeliruan pendidikan 
nasional kita selama ini, meliputi:

(a) Pengelolaan pendidikan dimasa lampau terlalu berlebihan pada 
aspek kognitif, mengabaikan dimensi lainnya sehingga buahnya 
melahirkan generasi split personality, kepribadian yang pecah. 

(b) Pendidikan terlalu sentralistik sehingga melahirkan generasi 
yang hanya memandang Jakarta (Ibukota) sebagai satu-satunya tumpuan 
harapan tanpa mampu melihat peluang dan potensi besar didaerah 
masing-masing.

(c) Gagal melahirkan lulusan SDM yang siap berkompetisi didunia 
global.

(d) Pendidikan gagal meletakkan sendi-sendi dasar pembangunan 
masyarakat yang berdispilin.

(e) pengelolaan pendidikan selama ini mengabaikan demokratisasi dan 
Hak-Hak Azasi Manusia. Sebagai contoh, pada masa orde baru,  guru 
negeri disekolah lingkungan diknas mencapai 1 guru untuk 14 siswa, 
namun di madrasah (depag) 1 guru negeri untuk 2000 siswa. Anggaran 
pendidikan SMA Negeri mencapai Rp.400. ribu/siswa/tahun sementara 
madrasah Aliyah hanya 4.000/siswa/tahun.

(f)Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan SDM 
dikalahkan oleh uniformitas yang sangat sentralistik. Kreatifitas 
masyarakat dalam pengembangan pendidikan menjadi tidak tumbuh.

(g)Sentralisasi pendidikan nasional mengakibatkan tumpulnya gagasan-
gagasan otonomi daerah.

(h) Pendidikan nasional kurang menghargai kemajemukan budaya, 
bertentangan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika.

(i) Muatan indoktrinasi nasionalisme dan patriotisme yang dipaksakan 
melalui PPKN terlalu kering sehingga kontraproduktif.

Sembilan kesalahan dalam pengelolaan pendidikan nasional ini 
sekarang telah melahirkan buahnya yang pahit, yakni:

1. generasi muda yang langitnya rendah, tidak memiliki imanjinasi 
idealistik.
2. Angkatan kerja yang tidak bisa berkompetisi dalam lapangan kerja 
pasar global.
3. Birokrasi yang lamban, korup dan tidak kreatif.
4.  Masyarakat luas mudah bertindak anarkis.
5. Sumber daya alam (terutama Hutan) yang rusak parah.
6. Cendikiawan yang hipokrit.
7. Pelaku ekonomi yang tidak siap bermain fair.
8. Hutang luar negeri yang tak tertanggungkan.
9. Merajalelanya tokoh pemimpin yang bermoral rendah.
10. pemimpin daerah yang kebingungan . Bupati daerah minus tetap 
berharap kucuran dari pusat, bupati plus menghambur-hamburkan untuk 
hal-hal yang tidak strategis.

Wassalam,
agussyafii
http://labschoolcinere.net


 





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke