----- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 04/08/2005
11:48 AM -----
                                                                                
                           
                      Tri Lestari                                               
                           
                      <[EMAIL PROTECTED]        To:       [EMAIL PROTECTED]     
         
                      com>                     cc:                              
                           
                                               Subject:  Re: 
[Forum-Pembaca-Kompas] Marinir di Nias        
                      04/08/2005 11:51          Bermodal Nyali...               
                           
                      AM                                                        
                           
                      Please respond to                                         
                           
                      Forum-Pembaca-Kom                                         
                           
                      pas                                                       
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           





ikut terharu dan sangat bangga kepada Marinir. hanya bisa berharap semoga
angkatan lainnya pun bisa menyatu dan membantu rakyat tanpa pamrih seperti
Marinir ini.

salam
tri

Agus Hamonangan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Salut kepada Marinir.

Salam,
Agus H
===================================
HARI-hari pertama pascagempa bumi suasana sedih menyelimuti kota
Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Ratapan berbaur dengan
rasa kehilangan dan kepedihan akibat perginya anggota keluarga yang
dicintai. Bangunan fisik kota pun centang-perenang. Rumah, toko,
sekolah, dan rumah ibadah ambruk sehingga muncul gambaran mengerikan
di sana.

DALAM kondisi seperti itu warga terpesona pada tim penyelamat dari
berbagai negara, seperti Singapura, Hongaria, Australia, dan Meksiko.
Mereka datang dengan berbagai peralatan lengkap berikut seragam yang
dikenakan. Penampilan mereka tak ubahnya dengan mereka yang ada di
film-film bertemakan penyelamatan manusia dalam sebuah bencana besar.
Mereka terkesan benar-benar gagah!

Namun, pesona itu hanya bertahan sekitar dua hari. Anggapan ini
berbalik ketika anggota pasukan Marinir TNI Angkatan Laut yang datang
dari Medan, Sumatera Utara, sampai di lokasi bencana. Begitu memasuki
kota Gunung Sitoli, Rabu (30/3), pasukan marinir itu langsung bekerja.

Pertama kali, setidaknya mereka sudah bisa meredam amarah warga yang
hendak menjarah beras di depan pendopo Kabupaten Nias. Dengan sigap
pasukan marinir menenangkan warga hingga kiriman beras itu aman dan
tidak lama kemudian bisa dibagikan kepada warga.

Kerja pasukan marinir yang paling dramatis dan membanggakan adalah
ketika menyelamatkan Hendra (40), warga Jalan Jenderal Sudirman Nomor
6, Gunung Sitoli, Sabtu lalu. Selama tujuh setengah jam pasukan
marinir dan juga tim Brigada Internacional de Rescate Azteca (BIRT)
Meksiko dan Singapore Rescue Team berhasil mengangkat Hendra yang
selama lima hari berada di bawah reruntuhan bangunan.

"Saya sangat gembira bisa menyelamatkan Hendra," kata Sersan Satu
(Mar) Totok Santoso, salah seorang anggota marinir yang menyelamatkan
Hendra. Setidaknya ada empat anggota marinir yang bahu-membahu
bersama tim penyelamat dari negara lain di tempat itu.

Totok menceritakan, keterampilan menyelamatkan nyawa dalam berbagai
medan didapatkannya saat dia mengikuti pendidikan marinir. Setelah
itu keterampilannya makin terasah karena Totok menjadi anggota tim
penyelamat (SAR) di Provinsi Sumatera Utara.

Komandan Batalyon Marinir Belawan Letkol Tofik Manggus mengatakan,
sejumlah anggotanya yang ikut dalam penyelamatan Hendra dan
mengevakuasi korban yang meninggal di reruntuhan memang terbiasa
dengan operasi penyelamatan.

"Bahkan, operasi penyelamatan dengan cara menyelam di dalam air yang
keruh juga biasa dilakukan," kata Tofik, yang pada tahap awal telah
memberangkatkan 100 anggota Marinir Belawan ke Pulau Nias. Tofik
mengaku bangga dengan anak buahnya yang dengan sigap bekerja di
lapangan.

Sudah barang tentu kerja Totok dan rekan-rekannya itu membanggakan
Tofik dan Korps Marinir. Meskipun demikian, Tofik pun tetap meminta
agar anggotanya tetap berhati-hati dan menghitung risiko setiap kali
memasuki reruntuhan bangunan yang kadang sangat sempit dan hanya bisa
dimasuki badan. Di samping itu, gempa susulan yang sering terjadi
menjadikan puing-puing itu mudah bergeser.

"Saya berpesan begitu karena puing-puing bangunan itu mudah runtuh,"
kata Tofik, yang memantau anak buahnya langsung di lokasi
penyelamatan.

MELIHAT kerja marinir dibandingkan dengan tim penyelamat dari negara
lain, kadang muncul juga hal-hal yang mengharukan. Tim penyelamat
dari luar negeri umumnya mengenakan seragam yang memang sesuai untuk
operasi penyelamatan berikut helm dan kaus tangan yang tebal. Sudah
tentu mereka pun dilengkapi dengan alat yang komplet, mulai dari
pemotong besi beton, pembongkar beton, hingga dongkrak hidraulik
untuk menahan tembok yang kemungkinan bisa runtuh.

Sebaliknya, jika melihat perlengkapan marinir, rasa haru yang muncul
lebih kuat. Mereka hanya mengenakan seragam marinir biasa tanpa helm
pelindung. Beberapa di antaranya menggunakan kaus tangan, namun ada
juga yang tangan telanjang alias tanpa kaus tangan. Alat-alat yang
ada pun hanya berupa palu, tali, dan pahat besi.

Walaupun demikian, kepercayaan diri anggota marinir sangat tinggi
saat bekerja. Mereka langsung memasuki ruang yang ada di reruntuhan
meski sangat sempit, sementara anggota tim penyelamat lainnya tampak
masih ragu-ragu untuk melakukan hal serupa.

Dengan alat seadanya, mereka kadang terpaksa mencari akal untuk
menyiasati keadaan. Semisal, ketika dibutuhkan semacam tangga untuk
menuruni reruntuhan, sementara alat yang dibutuhkan itu tak tersedia,
Totok dengan cerdik memanfaatkan tali hingga ia bisa menuruni ruang
yang ada di puing-puing tersebut dengan kedalaman empat meter.

Kerja pasukan marinir sungguh membanggakan. Warga yang melihat
operasi penyelamatan itu tidak sedikit yang terharu dengan mereka.

Pasukan marinir itu pun tentunya bangga pada diri mereka. Bermodal
keberanian yang besar, mereka tidak kalah dengan tim penyelamat dari
negara lain. Nyali, komitmen pada tugas dan kemanusiaan, menjadi
pegangan para anggota marinir di Nias. (NEL/AIK/MAR)
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0504/07/UTAMA/1670073.htm






====================================================================
Pojok Milis FPK:
1.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
2.Gunakan bahasa yang sopan, tidak memojokkan lawan bicara.
3.Bila ingin membalas/merespon, hapuslah e-mail yang sebelumnya termasuk
Footnote.
4.Bila Bouncing, kirim e-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Kontak Moderator, kirim e-mail:
[EMAIL PROTECTED]

Buka mata dengan KOMPAS
====================================================================




---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more.

[Non-text portions of this message have been removed]



====================================================================
Pojok Milis FPK:
1.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
2.Gunakan bahasa yang sopan, tidak memojokkan lawan bicara.
3.Bila ingin membalas/merespon, hapuslah e-mail yang sebelumnya termasuk
Footnote.
4.Bila Bouncing, kirim e-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Kontak Moderator, kirim e-mail:
[EMAIL PROTECTED]

Buka mata dengan KOMPAS
====================================================================

Yahoo! Groups Links











------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke