Merci beaucoup madame(s) / mademoiselle(s)

    saya juga tertarik aspek "kultur/bahasa" nya.
    saya coba renung-2 kan, di dalam bahasa &
    kultur indonesia, saya tidak menjumpai ungkapan
    ( ekspresi ) yang ekivalen dengan kalimat
    'anak pelacur' (Huerren Sonne, auf Deutch).
    Meskipun tentu saja ungkapan seperti itu jika
    digunakan di indonesia juga mempunya aruh-laku
    yang sama, tetapi pada dasarnya ungkapan seperti
    itu bukan-lah asli ungkapan bhs. indonesia.

    kalimat yang 'setara' dalam bahasa indonesia
    untuk 'Huerren Sonne' adalah mungkin = anak haram
    atau 'anak haram jadah', yang arti 'teknis' nya
    = anak yang lahir dari hubungan 'gelap'. Nah, di
    sini sebaliknya, pada bbrp bahasa eropa (Inggris
    dan jerman ) saya rasanya tidak menemukan ungkapan
    yang 'alamiah/setara' untuk 'anak haram'. Ya sejak
    alam 'kebebasan', ato sekulerisme menjadi 'agama baru'
    eropa, anak yang lahir di luar lembaga pernikahan
    toh tidak di anggap sebagai 'aib', jadi ungkapan
    'anak haram' menjadi aneh artinya, karena menurut
    'standar moral' yang ada di barat, hubungan 'gelap'
    tidak lagi selalu dipandang sebagai suatu 'aib'.

    Oleh karena itu ungkapan penghinaan itu lalu di 
    'geser' menjadi 'anak pelacur'.

    ----( IM )-------------

    

--- In "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> versi lainnya, perseteruan bang Jidan dan Mat Rodji...
> 
> Selasa, 11/07/2006 12:36 WIB

> -------------------------------------
> Provokasi Itu, 'Anak Pelacur Teroris'
> Salomo Sihombing - detikSport
> ------------------------------------
> 
> AFP/John McDougall-Pascal Pavani London - Jika ahli pembaca 
> gerak bibir benar, maka Marco Materazzi dalam masalah besar. 
> Provokasi yang dilakukannya sangat kejam yakni menyebut 
> Zinedine Zidane sebagai 'anak seorang pelacur teroris'.
> 
> Hasil pengamatan ahli pembaca gerak bibir bernama Marianne Frere
> dipublikasikan oleh suratkabar The Sun seperti dilansir 
> Tribalfootball, Selasa (11/7/2006).
> 
> Materazzi mengucapkan provokasinya dalam bahasa Italia. 
> Namun Zidane bisa memahaminya karena pernah bermain selama 
> lima tahun di Juventus.
> 
> Insiden berawal dari tugas Materazzi mengawal pergerakan 
> Zidane. Pada satu momen, bek Inter Milan itu meremas puting
> lawannya. Kalimat pertama
> 
> yang terbaca oleh Frere adalah, 'bola tinggi bukan untuk kotoran
> sepertimu'.
> 
> Hinaan yang dimaksud dalam bahasa Italia ialah Feccia yang dalam 
> bahasa Inggris adalah scum atau s**t.
> 
> Usai hinaan ini, Zidane masih tersenyum dan berlalu. Tetapi 
> kemudian terbaca kalimat lain yakni, 'semua orang tahu kau 
> adalah anak seorang pelacur teroris'. Usai kalimat inilah 
> Zidane membalikkan badannya dan menanduk dada Materazzi.
> 
> Dari sumber orang yang dekat dengan tim Italia menambahkan, usai 
> meremas puting Zidane, Materazzi bertanya,"Kenapa, bukankah kau 
> suka?" Zidane membalas, "Sedikit terlalu keras untuk membuat aku 
> terangsang." Namun Materazzi kemudian melanjutkan, "Ya. Aku 
> melakukannya karena aku tahu seperti apa ibumu." (lom)
> ***********************
> 
> NB: Katanya, nanti Zizau akan kasih pernyataan ke pers 
>     kalau hatinya dah cair...:-?.
> 
> 
> 
> --- Free Thinker <freethinker_may@> wrote:
> ------------------------------------------
> 
> >
> > Materazzi menyangkal, dan bisa jadi dia bisa bebas berkelit kalau 
> tak ada saksi dan yang mendengar langsung. Bisa jadi dalam beberapa 
> hari akan muncul bukti baru. Sementara Zidane jelas susah berkelit 
> karena gambarnya menyeruduk terekam dan menjadi tontonan seluruh 
> dunia. 
> >    
> >   Itulah bedanya kata-kata dengan aksi. Sayang, Zidane 
> terprovokasi. Karena selain dikenal sebagai pahlawan bola, ia akan 
> selalu dikenal dengan Zidane yang dikeluarkan dari lapangan saat 
> final Piala Dunia 2006 karena menyeruduk, dan membiarkan timnya 
> kalah saat paling genting. 
> >    
> >   http://soccernet.espn.go.com/news/story?id=373675&cc=5901
> >    
> >   'It is absolutely not true, I did not call him a terrorist. I'm 
> ignorant. I don't even know what the word means,' the Italian news 
> agency Ansa quoted Materazzi as saying after the Italian team 
> returned to Rome. 
> >   
> > 'The whole world saw what happened on live TV,' he added.
> > 
> > fau swasono <fauherklots@> wrote:          
> > ---------------------------------
> > Ini dari teman saya. Maaf kalo cross posting atau udah tau. 
> > Mungkin bisa menjawab penasaran kenapa Zidane sampai 
> > marah thd Materazzi.
> > 
> > Lihat video kelakuan Materazzi ini, memang kayaknya 
> > dia ini preman yang convert menjadi pemain sepak bola.
> > 







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke