--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
rakyat hanyalah sebagai korban, seharusnya rakyat sendiri
yang bangkit untuk membuat dirinya di hormati dan di hargai,
bukan diinjak-injak harga dirinya oleh orang-orang oportunis
ini.
Dll
seharusnya rakyat harus membela
Excellent comment Pak Danar. Cannot agree more.
Pernahkah kita bertanya bagaimana bisa Belanda yang cuma seluas prov
Lampung itu dikatakan menjajah Indonesia 3,5 abad? Bayangkan saja saat
itu, berapa bulan kapal dari Belanda baru akan sampe ke Indonesia?
Berapa banyak pula penduduk mereka? Kok
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Excellent comment Pak Danar. Cannot agree more.
Pernahkah kita bertanya bagaimana bisa Belanda yang cuma seluas prov
Lampung itu dikatakan menjajah Indonesia 3,5 abad? Bayangkan saja
saat
itu, berapa bulan kapal dari
--- In ppiindia@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO
[EMAIL PROTECTED] wrote:
DH: mBak masih saudara dengan pak Sri Eddi Swasono? Beliau adalah
dosen ekonomi saya dahulu di FH UI, awal 60an.
Hehehe... di FEUI saya sering ditanya juga apakah saya anaknya Pak
Edi. Nggak pak, saya nggak ada
Saya dapat cerita dari kakak kelas yang lagi sekolah di Leiden, kalau
dokumen jaman VOC dan Belanda dulu yang memuat jumlah yang
dibayarkan untuk menyuap para petinggi Indonesia, dokumentasi
semacam itu ada mencatat, dan dilaporkan juga secara transparan
di semacam pasar saham jaman itu.
Wah,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED]
wrote:
--- In ppiindia@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO
[EMAIL PROTECTED] wrote:
DH: mBak masih saudara dengan pak Sri Eddi Swasono? Beliau adalah
dosen ekonomi saya dahulu di FH UI, awal 60an.
fhui awal 60-an?
Dengan tarif sekarang saja, ada ibu bunuh diri di
Cengkareng gara2 diancam listrik di rumahnya akan
diputus gara2 pembayaran oleh petugas PLN. Kemudian di
Majalaya (/Majalengka?), PLN akan bekerjasama dengan
Kejaksaan menagih sekitar 2000 keluarga yang
menunggak.
Jika benar TDL akan dinaikan,
Du du du du lucu juga nih. Pemulung bawa mayat anaknya akibat
privatisasi?
My goodness. Kalau mau ngedumel aja memang bisa sih kemana2.. demam
berdarah karena privatisasi, busung lapar karena kapitalisme, ketabrak
metromini karena liberalisasi, dst...
Come on, kalo ngeliat masalah pakailah
--- In ppiindia@yahoogroups.com, kucing_liar1 [EMAIL PROTECTED]
wrote:
fhui awal 60-an? bukankah dekannya bapak mas danar sendiri? kalu
boleh
tahu tepatnya 60 berapa ?
Menurut info P Sri Edi sampai saat ini masih ngajar tepatnya
Ekonomi
Koprasi
'salam
9 matches
Mail list logo