----- Original Message ----- 
From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]>

Dari sudut pandang saya pembaca yang awam ini, penulis Rony
bilang 'bacalah Quran sebagai mitos' dampaknya sama saja dengan 
mengatakan 'bacalah Quran sebagai kitab suci'. Dan sesungguhnya, 
selama ini ummat Islam memang membaca Quran seperti gitu kok.

Masalahnya ada di istilah 'mitos' itu sendiri, bagaimana ummat 
memahami mitos dengan dinamika kehidupan. Pertama, kata mitos sendiri 
di jaman sekuler ini sudah jadi dirty word.  Itu kan cuman mitos, 
kata orang.  Pemikiran kita semua, dari Isfun sampe Islib, mau nggak 
mau emang terpengaruh pemikiran Barat sekuler-ateis yang 
umumnya 'miskin mitos'.

Kedua, pemahaman mitos ummat itu ketinggalan jaman, mungkin sejak 
abad ke-9 setelah pintu ijtihad resmi dinyatakan tertutup.  Saya 
pernah bilang bahwa hidup ini sungguh 'mustahil' tanpa mitos.  Mitos 
dalam bentuk terbaiknya memimpin kita pada kemajuan. Karena mitos 
diungkapkan dalam imajinasi dan kemungkinan-kemungkinan. Karena di 
balik suatu pikiran, ada pikiran, ada pikiran, ada pikiran, dst.  Ini 
kan sama saja dengan yang Arkoun bilang "yang terpikirkan, belum dan 
akan terpikirkan". Mitos kayak gini nggak kita rasakan sekarang di 
ummat Islam.  

Sebaliknya, dalam bentuknya yang lebih rendah, mitos itu ya 
ketinggalan jaman.  Inilah yang namanya cuman mitos aja, cuman simbol 
doang.  Tanda-tandanya ummat malas dan jauh dari kreatif. Sejujurnya, 
inilah keadaan ummat Islam dalam memahami mitos Quran sekarang ini.

Ketiga, saya kan bilang mustahil kita hidup tanpa mitos.  Kita pasti 
akan 'menghidupkan' mitos, apapun itu. Yang saya maksudkan 
menghidupkan mitos dengan sebaik-baiknya adalah, meruntuhkan mitos 
lama dan membangun mitos baru sesuai perubahan jaman. Meruntuhkan 
mitos lama adalah dengan menjadi rasional setelah terbukanya tirai 
mitos.  Sejalan dengan itu membangun mitos baru, artinya memelihara 
kepercayaan kita yang empatik pada pikiran dibalik pikiran, dibalik 
pikiran, dibalik pikiran, dst itu. Makanya kalimat 'lailahaillallah' 
selalu relevan.  Kita harus selalu berupaya meruntuhkan mitos.

Diantara ummat yang malas menghidupkan mitos sesuai perkembangan 
jaman, karena ekses modernism dan sekularism - timbullah mitos yang 
galak.  Inilah mitosnya para fundamentalis, termasuk Isfun, Krisfun, 
Yahfun, Hinfun, Budfun, dsb. Mitos galak ini mengharafiahkan Quran 
bahkan mempersonalkan Allah.  Dan begitu saja meyakininya dan 
mempraktekkannya dalam kebencian, kemarahan, dan radikalism. Paling 
sedikit menyempitkan ruang tempat kita bermain.  Apa bedanya Isfun 
dan Krisfun? Nggak ada, kecuali yang satu nggak berdaya, yang lain 
terkait dengan hegemoni.

Pemikiran Arkoun dan tulisannya Rony ini (dan komentar Pak Aman 
sendiri) adalah reaksi dan usaha para 'elitis dan akademis' dalam 
meng-counter balik mitos galak itu.  

Duh, maap saya nggak ngerti soal konotatif, denotatif, muamalah, 
takwil, dsb itu.  Tapi kalo saya liat dalam contohnya Roni ttg 
pengertian jilbab saya sih sangat setuju. 

Dan saya juga kurang setuju dengan telaah tulisan Roni ini pada 
mushaf Usmani itu.  Yah, bolehlah sebagai sport di kalangan akademis. 
Tapi at the bottom line, saya percaya bahwa sebagai ummat Islam awal, 
mereka memang betul-betul ber-ijma dan ber-ijtihad untuk membentuk 
korpus resmi. Emang sih terbatas pada pemahaman dan tradisi pada 
waktu itu. Lha, Arab badui gurun pasir yang OKB.  Toh, ini kemudian 
mengantarkan mereka ke kebudayaan teks, yang menjadi bagian proses 
alamiah kebudayaan tinggi Arab-Islam.

Saya juga percaya, bahwa telaah semantik-semiotik-hermenetik seperti 
itu bukan maksudnya untuk meruntuhkan teks itu sendiri.  Karena saya 
berani bertaruh, semua ahli filologi dan bahasa di dunia ini akan mau 
mempertaruhkan nyawa mereka demi menyelamatkan keutuhan teks itu 
sendiri. Lha ini kan patriotisme mereka pada lahannya ...:-), kayak 
Indiana Jones haha..

Cuman saja bahasanya kudu 'diturunin' dikit ke masyarakat awam.  Dan 
aktivisnya pada nggak malas 'membumikan' Quran.  Tapi membumikan 
Quran ini ternyata nggak gampang yak, banyak yang marah-marah 
sih...Banyak juga yang 'sweet talking' melulu, menawarkan bunga dan 
kandang emas....lagi musimnya juga sih...:-)

Kalau saya pribadi lebih suka ungkapan sufi: bacalah Quran seolah-
olah ketika diturunkan kepada Nabi.

Salam
Mia

====
Untuk berlangganan kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Situs Kajian Gender dan Pemberdayaan Perempuan 
http://www.wanita-muslimah.com
Proyek Ensiklopedia Gender http://www.genderpedia.org
====






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke