Sent: Wednesday, January 26, 2005 10:53 AM Subject: Re : Berita dari harian Suara Merdeka
Alhamdulillah setelah demikian lamanya rakyat menunggu-nunggu adanya sikap tegas dari para "abdi rakyat" ( Note : sebutan "abdi rakyat" ini rasanya kok lebih tepat, lebih pas daripada sebutan "abdi negara" menurut kami) yang jadi "bayangkhara negara" seperti diberitakan oleh Harian Suara Merdeka kami kutipkan dibawah ini. Semoga setiap "insan" (termasuk diri penulis pula) bangsa ini, terlebih-lebih yang pernah merasa (ngrumaosi) berbuat kecurangan, plinthat-plinthut, tidak jujur dan senang menggerogoti harta milik yang tidak menjadi haknya dan masih merasa tidak berbuat kesalahan, kekeliruan, dosa, durhaka kepada negara dan bangsa dan segala macam penyakit-penyakit hati lainnya) dengan adanya gebragan yang dilakukan oleh jajaran Kepolisian Wilayah Surakarta ini semoga lalu bisa tergugah hatinya, dan mau ingat dan syukur mau bertaubat, yang artinya mau kembali "kejalan yang lurus" (jalan kehidupan dunia yang telah digariskan oleh Sang Maha Pencipta). Percayalah wahai saudaraku semua putra bangsa (selagi kita sekaliannya masih bisa saling mengingatkan dalam kehidupan di dunia ini), bahwa Tuhan Seru Sekalian Alam itu sifat utamanya memang Maha Pengasih Penyayang serta Maha Pengampun, maka Dia akan mengasih sayangi dan mengampuni siapa saja setiap hamba-Nya yang Dia pilih untuk dikasih-sayangi dan diampuni, namun bila si hamba ini memang ingin benar-benar menunjukkan keta'atannya dan mau bertaubat (tidak ingin melakukan tindakan maksiat lagi . Rasanya perlu difahami bahwa selain sifat Maha Pengasih dan Penyayang dan Mapa Pengampun, Tuhan Seru Sekalian Alam itu juga mempunyai sifat Maha Keras Siksaan-Nya, Maha Pedih Siksaan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya yang "mursal" (tidak mau tha'at kehadirat-Nya) alias "nggugu karepe dewe" (mengikuti hawa nafsu buruknya sendiri dan lebih senang mengikuti bisikan syaithan). Sifat-sifat inilah diantara ke-99 sifat (attribute) Tuhan yang kebanyakan manusia itu sering melupakannya atau belum mau memahaminya benar-benar, sehingga bila sesuatu musibah datang sebagai ujian atas keimanannya, maka manusia sering lalu "mengeluh" dan "menanyakan" kepada Tuhan, seakan-akan Tuhan berbuat kekeliruan / kedzaliman? Kalau Tuhan menurunkan siksaannya, tidak hanya sihamba yang bersalah yang kena (adakalanya bahkan yang bersalah, yang berdosa ini bahkan masih tetap diberikan kesempatan hidup untuk menambah-nambah kesesatannya dan semakin menumpuk-numpuk dosanya, dan hanya menunggu turunnya siksaan bagi dirinya) , tidak hanya keluarganya, seisi kampungnya, seisi desanya, seisi daerahnya seluas apapun wilayahnya semuanya bisa terkena murkanya. Dari berita-berita akhir yang pantas direnungi dan ditafakuri oleh manusia diseluruh dunia barangkali adalah adanya kejadian bencana Tsunami yang membawa malapetaka luar biasa kepada kehidupan manusia belum lama ini melanda dikawasan Asia dan berita Madinah dilanda Banjir (Rabu, 26 Januari, 2005) Walaupun Arab Saudi merupakan salah satu dari negara yang paling kering di dunia dan meliputi gurun pasir Rub al-Khali yang luas, atau tempat yang kosong, dengan kehendak-Nya maka hujan badai yang ganas bisa terjadi pula di wilayah pegunungan di padang pasir di sepanjang pantai barat. Tuhan telah berfirman bahwa apabila manusia itu tidak rela terhadap keputusan-Nya, tidak sabar, tidak mensyukuri segala nikmah-Nya bahkan selalu saja tidak merasa puas terhadap karunia-Nya, maka silahkan mencari Tuhan yang lain. Lalu mau mencari Tuhan yang mana? Dan jelas kita sekaliannya nanti akan dikembalikan kepadanya, maka barangkali dari firman Allah dibawah ini yang berupa nasehat kepada manusia, bahwa apabila manusia itu lebih menyukai jalan maksiat (menentang Tuhan), maka nerakalah tempatnya, dan Tuhan tidak akan memperhatikannya lagi. Betapa ngerinya dan pedihnya kehidupan di neraka. Di dunia manusia mengetahui (walaupun secara tipis keimanannya) dalam hatinya bahwa Tuhan itu memang ADA, tetapi setelah dikembalikan (pulang ke azali) ia nanti tidak bisa melihat wajah Tuhannya, benar-benar suatu siksaan yang sangat pedih sekali tentunya dihari akhirat kalau manusia itu sampai masuk ke neraka. Maka, mumpung (selagi) masih diberi kesempatan hidup di dunia ini bukankah sepantasnya diri ini lalu membersihkan diri dari segala dosa, tidak sekedar mau percaya (mau beriman) namun juga mau melakukan segala perintah-Nya agar memperoleh ampunan-Nya, agar memperoleh ridho-Nya, sehingga bukanlah neraka yang menjadi tujuannya, namun insya Allah syurga yang penuh dengan segala kenikmatan kehidupan yang tiada habis-habisnya. Dalam hadish khudsi Allah swt. berfirman : "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku, tiada sekutu bagi-Ku, Muhammad adalah hamba dan rasul-Ku. Barangsiapa tidak rela terhadap keputusan-Ku, tidak sabar terhadap balak-Ku, tidak mensyukuri nikmat-Ku, tidak puas terhadap pemberian-Ku, maka hendaklah mencari Tuhan selain Aku. "Barangsiapa sedih atau meratapi hidupnya, seolah-olah ia marah kepada-Ku, barangsiapa mengeluh atas satu musibah, berarti ia telah mengeluhkan-Ku. Barangsiapa bertamu kepada si kaya, lalu merendahkan diri karena kekayaannya, maka hilanglah dua pertiga agamanya. Barangsiapa memukul wajahnya karena sebuah kematian, berarti ia telah mengambil anak panah untuk membunuh-Ku. Barangsiapa mematahkan kayu diatas kubur, berarti ia telah menghancurkan ka'bah-Ku dengan tangannya. Barangsiapa makan tanpa memperhatikan dari mana ia mendapatkannya, maka Allah akan memasukkannya ke neraka Jahanam, tanpa sedikitpun Allah memperhatikannya. Barangsiapa tidak ada peningkatan dalam agamanya, berarti ia dalam kerugian, dan bagi orang yang merugi, kematian adalah lebih baik baginya. Barangsiapa mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allah akan memberikan apa yang tidak ia ketahui. Barangsiapa yang panjang angan-angannya, maka ia tidak akan ikhlas dalam beramal". Wallahu'alam bishshowab. Rabu, 26 Januari 2005 NASIONAL Kombes Pol Drs H Abdul Madjid SH MH (1) Berantas Korupsi dengan Falsafah Nabi Musa Drs H Abdul Madjid SH MH SM/dok GAUNG pengungkapan kasus korupsi di Solo yang sudah memasuki tahap penahanan dua tersangka mantan pimpinan DPRD Kota Surakarta, tidak bisa dilepaskan dari peran Kapolwil Surakarta Kombes Pol Drs H Abdul Madjid SH MH. Bahkan, boleh dibilang pengungkapan kasus di berbagai daerah lainnya di Jateng, merupakan efek bola salju dari kesigapan dia membuka borok korupsi di Dewan tersebut. Betapa tidak. Kasus itu sudah tujuh bulan lebih mengendap setelah dilaporkan Masyarakat Antikorupsi (Maks). Bahkan ada tanda-tanda kasus tersebut bakal dibekukan. Namun situasi berbalik 180 derajat ketika Abdul Madjid masuk ke Solo menjadi orang nomor satu di jajaran kepolisian wilayah Surakarta. Pada 3 Agustus 2004 dia melakukan serah terima jabatan. Tidak sampai akhir bulan, dia langsung tancap gas mencanangkan penyidikan kasus yang melibatkan 43 anggota Dewan. Pria yang sejak kecil banyak mengenyam kehidupan pesantren di Banjarmasin itu pun langsung menggebrak. Dia pun dengan tegas menetapkan seluruh anggota Dewan -kecuali yang meninggal dan pengganti antarwaktu- sebagai tersangka kasus korupsi dana APBD tahun 2003. Tak hanya itu, dengan cepat pula seluruh berkas penyidikan diselesaikan dan dilimpahkan ke kejaksaan. Terakhir, dua mantan orang terpenting di DPRD Solo, yakni Bambang Mudiarto (mantan ketua DPRD) dan HM Yusuf Hidayat (mantan wakil ketua DPRD) dicokok ke Rumah Tahanan (Rutan) Surakarta. Dan sebentar lagi, delapan orang mantan Panitia Rumah Tangga DPRD juga akan menyusul mengikuti kedua orang tersebut. Adapun untuk kelompok terakhir, semua berkas tersangka akan dilimpahkan ke kejaksaan. Falsafah Musa Apakah yang mendorong lulusan Akademi Kepolisian tahun 1980 itu getol mengungkap kasus korupsi ? ''Saya hanya ingin meniru falsafah Nabi Musa ketika menyebarkan ajaran Allah kepada umatnya pada zaman itu,'' kata dia, saat berbincang-bicang dengan Suara Merdeka di ruang kerjanya, kemarin. Alkisah, dalam cerita di kitab suci, Nabi Musa pernah mempertanyakan kepada Allah, kenapa menurunkan azab yang menghancurkan orang seluruh negeri, padahal hanya satu orang yang berbuat ingkar. ''Allah yang Maha Bijaksana ternyata tidak mau menjawab protes Nabi Musa itu secara langsung. Namun, Allah membuka kesadaran Musa dengan cara-Nya sendiri,'' kata Madjid fasih. Ternyata benar. Ketika Tuhan menurunkan azab berupa banjir kepada umat Nabi Musa, Allah memerintahkan Musa dan seluruh kaum yang beriman naik ke bukit Tursina. Pada saat itu kaki Musa dikerubungi semut. Kebetulan salah seekor semut itu menggigit kakinya. Maka secara reflek, tangan Nabi Musa bergerak dan terbunuhlah semua semut yang merayapi kakinya. ''Nah, saat itu Allah memberi jawaban kepada Musa dengan sebuah pertanyaan balik, kenapa hanya seekor semut yang menggigit, tetapi seluruh semut itu akhirnya dibunuh oleh Musa ? Maka Musa pun bersujud memohon ampun atas kekhilafannya. Nah, falsafah itulah yang saya gunakan untuk mengungkap berbagai kasus korupsi yang terjadi selama ini,'' tegas Bapak tiga putra itu. Majid pun mengibaratkan, jika penyelewengan berbentuk korupsi itu tidak diberantas, maka meski yang menikmati uangnya hanya segelintir pelaku, azab Allah yang ditimpakan kepada manusia tidak akan mengenai pelaku korup itu saja. Sebab rakyat kecil yang tidak bersalah pun akan ikut terkena imbas. Dia mempunyai pandangan, korupsi adalah sebuah kejahatan kemanusiaan. Segelintir orang dengan tanpa perasaan memakan uang negara yang semestinya bisa digunakan untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, pelakunya mesti mendapatkan balasan setimpal, sedangkan dana yang dikorup harus dikembalikan kepada negara. ''Nah, dalam rangka itu saya merasa memiliki kewajiban memberantas korupsi, apa pun resiko yang akan saya tanggung, siapa pun yang akan saya hadapi. Saya ini aparat penegak hukum yang semestinya menegakkan hukum setegak-tegaknya,'' tandas Madjid yang kelahiran Banjarmasin, 4 April 1953. Dalam kasus dugaan korupsi DPRD Surakarta itu dia mempunyai alasan sangat kuat. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang berkait dengan penggunaan dana itu sudah selesai. Di dalamnya, ada penemuan penyelewengan yang sangat signifikan, yang bermuara pada penggunaan dana oleh para tersangka. Tidak hanya itu, ijin Gubernur Jateng untuk memeriksa para tersangka juga sudah ada. ''Nah, seluruh alasan legal formal sudah siap, kok kami takut mengungkap kasus itu. Jadi tidak masuk akal kalau kasus itu kami pending terus. Karena itu, saya langsung bertindak. Sebab dukungannya sudah komplet,'' kata dia. Bagi dia, kasus korupsi itu termasuk sangat mudah dibuktikan. Dasarnya hanya dua, memperkaya diri sendiri dan merugikan keuangan negara. Namun, bagaimana strategi untuk bisa menemukan pasal-pasal yang tepat dan tidak terbantahkan, itu yang memerlukan kejelian dan kecermatan penyidik. Karena itu, saat menyiapkan penanganan dugaan korupsi DPRD Solo itu, Kapolwil perlu memberikan arahan dan pengetahuan tambahan secara khusus kepada timnya. ''Saya harus membentk tim yang terdiri atas prajurit pilihan. Nah, di Polwil ini banyak prajurit pandai yang berijazah magister hukum. Jadi tim penyidik tidak sekadar polisi ecek-ecek. itu pun saya masih perlu menyiapkan mereka secara khusus. Setiap hari kami tatar, bagaimana menggali informasi saat penyidikan nanti,'' kata dia. Hasilnya memang bisa dilihat. Penanganan kasus dugaan korupsi itu bisa jadi merupakan yang tercepat, bahkan yang pertama di lingkungan aparat kepolisian di Jateng saat ini. Bahkan mungkin di Indonesia. ''Kalau di Padang, itu yang menangani kejaksaan, bukan kepolisian. Mungkin korupsi yang ditangani polisi baru di Solo ini yang tercepat dan selesai. Ya, itu berkat kerja sama yang baik seluruh aparat di Polwil,'' kata dia merendah. Yang pasti, pengungkapan kasus itu merupakan salah satu prestasi menonjol pada 2004 yang ditorehkan Polwil Surakarta untuk mengembalikan citra polisi sebagai pengayom rakyat dan penegak hukum. (Joko Dwi Hastanto, Budi Santosa-58i). Riwayat Singkat Nama : Kombes Pol Drs H Abdul Madjid SH MH Tempat dan tgl lahir : Banjarmasin, 4 April 1953 Pendidikan : Akpol 1980, PTIK 1989, Sespimpol 1997 Pengalaman Bertugas : Maluku 9 tahun, Banjarmasih 8 tahun, Timor Timur 3 tahun, Balikpapan 8 tahun Jabatan yang pernah dipegang : Kabag Sabhara Polda Kaltim, Kapolres Kutai, Kapolresta Samarinda, Sesdit Serse Polda Kaltim, Kabid Humas Polda Kaltim, Dir Reskrim Polda Kaltim Nama istri : Hj Laely Danoe Putra : Yudhistira SH,Yulistiawati (Akademi Perawat), Hadi Sofian (SMP kelas 3). -------------------------------------------------------------------------------- Berita Utama | Ekonomi | Internasional | Olahraga Semarang | Sala | Pantura | Muria | Kedu & DIY | Banyumas Budaya | Wacana Cybernews | Berita Kemarin Semoga pemerintahan yang sekarang ini akan benar-benar dapat menegakkan hukum seadil-adilnya dipersada pertiwi Indonesia demi kelanggengan kehidupan bernegara dan berbangsa yang sungguh-sungguh akan memperoleh ridho-Nya selalu dalam lindungan-Nya, memperoleh berkah dan rakhmah-Nya. wassalam, ims [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/