--- In ppiindia@yahoogroups.com, "iming" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  Selama birokrasi memonopoli kewenangan semua kegiatan usaha,
>  termasuk memilih CEO BUMN, maka BUMN selalu manja dan minta
> disusui terus. SAATNYA PRIVATISASI, DAN BIARKAN BUMN
> MENJADI DEWASA MELALUI PERSAINGAN DENGAN PELAKU
> USAHA SWASTA LAIN DENGAN SETARA.
> Biarkan BUMN dilikuidasi atau diprivatisasi, kalau memang cuma jadi
> sapi perah partai politik, dan tidak mampu berkompetisi, karena BUMN
> bukanlah rakyat kecil yang selalu harus disubsidi. !!!

IMHO, faktor yang lebih dominan adalah unsur "perah-memerah'
parpol yang menyebabkan buruknya kinerja BUMN. Mestinya ini yang
lebih dahulu diberantas ketimbang langsung loncat ke soal privatisasi..
Privatisasi atau swastanisasi memang perlu, namun harusnya jangan
sampai mayoritas kepemilikannya dikuasi pihak asing.. 

Yang sering terjadi di sini kan seperti itu.. agar mudah laku, 
dihembuskan dan dilakukan penjualan >50% saham.. 
Kalau begini caranya sih orang yang tidak tahu marketing juga 
_pasti_ sukses menjual BUMN.. :-(

Berdasarkan pengalaman, rasa"nya amat sulit untuk menampik adanya
aroma/kesan politis saat maraknya pemberitaan KKN trilyunan di suatu
BUMN.. apalagi yang ada kaitannya(?) dengan 'rebutan' pimpinan.

Benarkah hanya 1-2 kasus serupa di sana (ini beneran nanya lho.. :D)?  
Atau keluarnya dicicil tergantung kebutuhan.. :-)
CMIIW..

> Iming--- 

Wassalam,

Irwan.K

-------
On Fri 05/06, irwank2k2 wrote:

In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" wrote:&gt; 
Refleksi: Lho, katanya keuntungan dari pertamina akan disubsidikan
kepada bidang pendidikan dan kesehatan. Ternyata Pertaminalah
yang membutuh subsidi. 

> Masyarakat kita kan 'ingatan-nya pendek' (mengutip ucapan
> Bang Ali)..Toh iklan Bajuri sudah berhasil meyakinkan orang" 
> untuk menerimakenaikan harga BBM.. 

> Wassalam,
> Irwan.K
======== &gt;
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/04/Utama/ut06.htm&gt; &gt;
SUARA PEMBARUAN DAILY &gt; Disiapkan, Subsidi ke Pertamina Rp 3,3
Triliun&gt; &gt; JAKARTA - Pemerintah menyiapkan subsidi Rp 3,3
triliun untukPertamina. Dana segar itu akan dipakai untuk pengadaan
stok bahanbakar minyak (BBM) nasional, yang kini menipis. Hal itu
dikatakanDirektur Jenderal Perbendaharaan Negara, Departemen Keuangan
Mulia PNasution saat dihubungi Pembaruan, di Jakarta, Rabu (4/5).
Sepertidiberitakan, Pertamina kesulitan mengimpor minyak mentah dan
produkBBM karena belum jelas mengenai pencairan dana subsidi dari
pemerintah. 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to