*** Ternyata presiden kita Bapak Susila Bambang Yudhoyono, tidak mau
kalah untuk mendapatkan gelar Honoris Causa, cuma sayang nya kok di
berikan oleh ITB bukan oleh Universatas Umum yang sesuai dengan peran
beliau. Seandainya di gelari juga, sulit membayangkan isi pidato
pengukuhan beliau dalam bentuk apa. Universitas-2 di indonesia menjadi
tidak adil terhadap presiden-presiden terdahulu, seperti Suharto,
seharusnya beliau harus banyak mendapatkan gelar Honoris Causa di
indonesia. Apakah ini karena mutu perguruan tinggi di indonesia yang
masih jauh tertinggal sehingga penilaian mereka tidak objective ?

salam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Sunny" <am...@...> wrote:
>
> http://www.soka.ac.jp/en/newstopics/2009_0202.html
> 
> Indonesian VP conferred Soka honorary doctorate
> 2009.02.02 
> 
> 
>       On February 2, Soka University paid tribute to Indonesian Vice
President Muhammad Jusuf Kalla by conferring an honorary doctorate for
his contribution to world peace and conflict resolution. Following the
conferral ceremony, the vice president delivered a commemorative
address on peace and nation building.
> 
>       Together with President Susilo Bambang Yudhoyono, Vice
President Kalla--who also chairs the ruling Golkar Party-was elected
in the first direct presidential elections held in Indonesia in
October 2004. He gained international recognition as the principal
architect of the 2005 peace agreement that ended decades-long fighting
in Aceh. He was also instrumental in the mediation between warring
Muslim and Christian groups in the Central Sulawesi town of Poso. 
> 
>       In his commemorative address, the Indonesian vice president
underscored the role of peace in facilitating political and economic
development, and maintained that dialogue was crucial in transcending
religious and cultural differences. 
> 
>       Also attending the conferral ceremony was Indonesian Minister
of National Education Bambang Soedibyo and Indonesian Ambassador to
Japan Jusuf Anwar. 
> 
>       Japan was the first of four countries that Vice President
Kalla will visit. He is scheduled to speak at the United States
Congress' National Prayer Breakfast in Washington DC on February 5, an
event that President Barack Obama will also attend. 
>       
>       Indonesia Vice President Kalla accepts an honorary doctorate
from Soka on Feb. 2
>      
> 
>  
> To view pages in other languages (simplified Chinese, traditional
Chinese, Hangul), you must have the required language font. 
> 
> 
> 
> http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTg5MzI=
> 
> Senin, 02 Februari 2009 13:30 WIB
> 
> Dunia Akui Konsep Perdamaian Bermartabat Indonesia
> 
> 
> TOKYO--MI: Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan beberapa negara
mengakui dan mempelajari konsep perdamaian bermatabat seperti yang
dilaksanakan Indonesia dalam menyelesaikan berbagai konflik, seperti
di Ambon, Poso, dan Nanggroe Aceh Darusalaam. 
> 
> "Mereka mempelajari dan menghargai konsep perdamaian yang
bermartabat bagi kedua belah pihak seperti yang telah dilakukan
Indonesia. Model itu dianggap tepat," kata Wapres M Jusuf Kalla seusai
pemberian gelar doktor kehormatan bidang perdamaian dari Universitas
Soka, di Tokyo, Jepang, Senin (2/2). 
> 
> Wapres menjelaskan, beberapa negara seperti Thailand dan Sri Lanka
berkonsultasi kepada Indonesia untuk mempelajari bagaimana
menyelesaikan konflik dengan perdamaian yang bermartabat. 
> 
> Mengenai penghargaan yang diberikan Universitas Soka Jepang kepada
dirinya, ia mengatakan, itu sebagai kehormatan tidak hanya kepada
dirinya tetapi kepada bangsa Indonesia. 
> 
> "Tentu saja saya berterima kasih karena Jepang begitu menghargai
upaya kita untuk melaksanakan dan mengupayakan perdamaian dengan
menyelesaikan berbagai konflik secara bermartabat," kata Wapres. 
> 
> Dalam orasi berjudul Perdamaian dan Pembangunan Bangsa, Wapres
menegaskan bahwa perdamaian adalah keniscayaan yang harus diupayakan
bersama, karena perdamaian adalah modal dasar untuk membangun. 
> 
> Menurut Wapres tidak mungkin suatu bangsa bisa membangun tanpa
adanya kedamaian. "Apa pun bentuk konflik, betapa pun sulitnya dan
berapa pun ongkosnya, perdamaian harus tetap diperjuangkan dengan
sekuat tenaga agar bangsa dapat mencapai kesejahteraannya," kata
Wapres di hadapan anggota senat Universitas Soka. 
> 
> Menurut Wapres, perdamaian hanya dapat tercapai melalui dialog agar
para pihak yang berkonflik bisa berkompromi. Dialog dan kompromi
tersebut, katanya, harus dengan lawan yang paling keras. Karena itu
pekerjaan ini tidaklah mudah. 
> 
> "Boleh dikatakan, Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang
telah berhasil menyelesaikan semua konflik dan kekerasan, baik yang
horisontal maupun vertikal. Karena konflik dan kekerasan masih
berlanjut di beberapa wilayah di Asia maka menjadi tanggung jawab para
pemimpin di Asia untuk saling membantu dalam mengakhiri konflik dan
membangun perdamaian" kata Wapres. 
> 
> Mengenai masih adanya berbagai konflik di dunia saat ini, Wapres
menilai hal itu terjadi karena masih belum terpecahkannya konflik
perang antara Arab dan Israel dan adanya ketidakseimbangan dalam
hubungan internasional seperti tercermin pada Dewan Keamanan PBB yang
sesungguhnya mempunyai peran penting dalam mencegah terjadinya perang. 
> 
> Juga, adanya unilateralisme kekuatan besar dunia. "Terpilihnya
Presiden Barack Obama memberikan harapan baru kepada masyarakat
internasional bagi penyelesaian konflik di berbagai wilayah dunia,"
kata Wapres. 
> 
> Universitas Soka Tokyo Jepang memberikan gelar doktor kehormatan
kepada Wapres Jusuf kalla, karena dia dinilai telah melakukan upaya
yang keras dan gigih dalam menyelesaikan konflik melalui perdamaian. 
> 
> Wapres Jusuf kalla dinilai berhasil mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaan melalui perdamaian. Universitas Soka selama ini memiliki
perhatian khusus terhadap nilai-nilai kemanusian dan perdamaian. 
> 
> Beberapa tokoh dunia yang mendapatkan gelar doktor kehormatan dari
universitas Soka, antara lain, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela,
Presiden Mesir Husni Mubarak, Presiden Brazil Fernando Henrique
Cardoso, Presiden Filipina Fidel Valdes Ramos, dan Presiden India KR
Narayan. (Ant/OL-01
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke