Wah, tulisan Bung Fauzan ini sungguh menyesatkan. Pulau Bali disebut Pulau 
Dewata bukan karena Allah, tapi karena Dewa. Jadi karunia tersebut berasal 
dari Sang Dewa bukan dari Allah.

Lagipula, mana ada umat Hindu mengenal Allah yang berlabelkan SWT?


salam,

radityo



----- Original Message ----- 
From: "Satrio Arismunandar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "ppiindia" <ppiindia@yahoogroups.com>; "jurnalisme" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "Forum Kompas" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "news Trans TV" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "kampus tiga" <[EMAIL PROTECTED]>; 
"pantau" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; "netsains sains" <[EMAIL PROTECTED]>; 
"technomedia" <[EMAIL PROTECTED]>; "AJI INDONESIA" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "Kincir Angin" <[EMAIL PROTECTED]>; 
"Komnas HAM 2" <[EMAIL PROTECTED]>; "Etalase Indonesia" 
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, July 29, 2008 9:36 PM
Subject: [pantau-komunitas] Menjelang eksekusi Amrozi dkk (Bom Bali versi 
Fauzan Al-Anshari)


JELANG ’KESYAHIDAN’ AMROZI CS
Oleh Fauzan Al-Anshari
(Direktur Lembaga Kajian Strategis Islam)

Tragedi Bom Bali I di Indonesia

Pulau Bali mempunyai nama lain sebagai pulau Dewata, karena memang 
dikaruniai oleh Alloh SWT memiliki keindahan panorama alam, khususnya 
panorama di pantai Kuta. Karena keindahannya, tidak mengherankan jika para 
wisatawan selalu berdatangan silih berganti, baik wisatawan lokal (domestik) 
maupun turis asing. Karena banyaknya wisatawan asing, sampai-sampai ada 
tempat hiburan yang dikhususkan untuk para turis asing, yaitu Paddy’s Bar 
dan Sari Club.

Pada hari sabtu tanggal 12 Oktober 2002 menjelang tengah malam tiba-tiba 
sebuah bom meledak di Paddy’s Bar tempat para turis asing berpesta pora. 
Seketika itu juga aliran listrik padam, sehingga sepanjang jalan Legian Kuta 
gelap gulita. Dalam hitungan detik sesaat kemudian muncul cahaya terang yang 
memancar membentuk awan, semburan api raksasa terlihat hampir bersamaan 
dengan terdengarnya ledakan dahsyat. Disusul dengan bom kedua di Sari Club, 
yang efeknya terdengar sampai radius puluhan kilometer, dan jaring-jaring 
bangunan berhamburan ke udara sampai 50 meter tingginya.

Indonesia tersentak, tak menyangka akan terjadi targedi Bom Bali I tersebut, 
sementara pemerintah Amerika – Israel – Australia dan pemerintah barat 
lainnya tidak kaget atau pura-pura kaget atas kejadian yang mengakibatkan 
sebagian warganya jadi korban. Sangat disayangkan, pemerintah Indonesia 
tidak segera mengambil sikap, tidak seperti pemerintah Amerika yang cepat 
membuat pernyataan “Amerika under Attack” (Amerika sedang diserang) yang 
langsung diikuti penutupan akses keluar dari Amerika, baik yang lewat udara 
maupun laut. Sementara pemerintah Indonesia bingung, tidak tahu apa yang 
harus dan cepat dilakukan untuk melindungi rakyatnya. Pintu ke luar masuk, 
baik jalur udara maupun laut dibiarkan terbuka lebar, sehingga kalau ada 
dugaan keterlibatan pihak asing, maka barang-barang bukti akan lenyap dibawa 
lari ke luar negeri. Yang tersisa hanya bukti lokal, yang menyebabkan 
rakyatnya sendiri jadi korban tuduhan.

Bom jenis apa yang meledak di kedua tempat hiburan Paddy’s Bar dan Sari 
Club? Siapa yang pantas tertuduh sebagai pelaku utamanya? Para pembaca 
dipersilahkan untuk mengambil kesimpulan sendiri setelah membaca berita dan 
cara penanganannya. Setelah bom meledak, dalam tempo 5 mikro-detik detonasi 
yang sangat dahsyat berupa gelombang tekan (shock wave) berkekuatan satu 
juta kaki perdetik membongkar jalan yang berada di depan Sari Club. Aspal, 
batu dan tanah dengan berat dua ton-an terlempar berhamburan ke udara, 
sementara tanah dan pasir berputar ke segala arah bak angin puting beliung, 
mampu memotong tubuh para turis menjadi seperti mie kwetiau. 
Potongan-potongan tubuh manusia terserak sampai beberapa blok jauhnya, 
sedang yang berada pada radius demosili yang panjangnya 200-an meter akan 
tewas meski dengan tubuh utuh, tapi tulang belulangnya patah dan remuk redam 
bak bandeng presto.

Ledakan bom tersebut menewaskan 202 orang, melukai sekitar 300 orang, 
menghancurkan 47 bangunan, beberapa mobil terlempar ke udara sampai enam 
meter dan membakar ratusan mobil dari berbagai merk dan jenis. 
Potongan-potongan besi bangunan juga patah-patah dan bengkok oleh kuatnya 
tekanan ledak, kaca bangunan beterbangan ke segala arah, getaran akibat 
ledakan bom bisa dirasakan sampai radius 12 kilometer. Belum juga pihak 
kepolisian Indonesia selesai mengadakan penyelidikan, tiba-tiba keluarlah 
beberapa pernyataan dan tuduhan dari pihak pemerintahan Barat. Presiden AS 
George Walker Bush sudah mendahului menuduh Al-Qaida sebagai dalangnya, yang 
akan diamini oleh negara-negara barat yang lainnya. Sementara, Lembaga Studi 
Pentagon dan Israel menuduh Jamaah Islamiyah yang melakukannya.

Dengan munculnya beberapa pernyataan dari negara-negara kuat yang mendahului 
hasil penyelidikan pihak kepolisian, sudah barang tentu sangat mempengaruhi 
independensi dan obyektifitas proses penyelidikan kepolisian Indonesia. 
Cecaran negara-negara barat tersebut jelas membuat kepolisian Indonesia 
ketar–ketir dan ketakutan, karena merasa mendapat intervensi. Walau masih 
tetap melakukan proses penyidikan dan penyelidikan, tapi sudah tidak bisa 
mandiri lagi. Perhatikan dari perkembangan pernyataan-pernyata an yang 
disampaikan pihak yang berkompenten:

- Pada hari awal pasca ledakan Tim Mabes Polri mengadakan kajian bersama 
dengan Tim FBI, sudah berani membuat pernyataan: “Berdasarkan efek ledakan 
bom, besar kemungkinan material yang digunakan dari jenis C-4,” kata Kabag 
Humas Polri Irjen Polisi Saleh Saaf. Pernyataan tersebut diperkuat oleh 
keterangan Kepala BIN AM Hendropriyono, ”Ya, salah satu dari bom yang 
dipakai adalah C-4,” disampaikan saat berkunjung ke TKP tanggal 19 Oktober 
2002.

- Mark Ribband seorang ahli dan praktisi eksplosif Inggris mengatakan kepada 
AFP (15/10/02): “Bom C-4 memang diproduksi oleh beberapa negara, tetapi 
produsen utamanya adalah AS dan Israel”. Dia menambahkan: “Meskipun relatif 
gampang dibawa dan mudah diselundupkan, bom plastik ini tak bisa diperoleh 
sembarangan pihak, selain amat sulit juga mahal”. Melihat dampaknya, dia 
percaya bom di Bali itu punya daya ledak yang luar biasa, kalau benar itu 
C-4, tentu itu C-4 yang amat powerfull.

- Joe Vialls, ahli bom dan investigator independen yang bermukim di 
Australia punya pendapat yang berbeda. Menurut hasil investigasi dan 
analisanya, bom yang meledak di Bali itu lebih dari C-4. Menurutnya, C-4 itu 
hanya hebat di film-film Hollywood yang dibintangi Sylvester Stallone atau 
Bruce Willis. C-4 itu sebenarnya hanya lebih baik dari TNT. C-4 yang standar 
terbuat dari 91% RDX dan 9% Polyisobotciser dan daya ledaknya 1,2 kali lebih 
baik dari TNT. Yang pasti kata Joe Vialls: "Skenario bom C-4 tak bisa 
menjelaskan mengapa bom Bali menimbulkan cendawan panas dan kawah yang cukup 
besar. Adanya cahaya dan cendawan panas setelah lumpuhnya aliran listrik 
serta munculnya kawah, bisa menjadi indikasi yang spesifik dari hadirnya 
senjata micronuclear. Sejumlah kalangan mempertanyakan tidak adanya radiasi 
sinar gamma dalam kasus tersebut. Karena radiasi gamma dan neutron tidak 
terdeteksi, mereka menyimpulkan tak mungkin ada mikronuklir di Bali. 
Sanggahan itu
 sekilas
masuk akal, tapi sebenarnya menunjukkan kurangnya wawasan akan khasanah 
senjata nuklir".

- Nuklir konvensional memang selalu menghasilkan radiasi radio aktif, 
sementara yang dipakai di Bali adalah mikronuklir non konvensional yang 
disebut SDAM (Special Demolition Atomic Munition). Dilengkapi reflector 
neutron, mikronuklir ini didesain sedemikian rupa hingga tidak sampai 
menghasilkan sinar gamma dan neutron yang gampang disidik oleh alat Geiger 
Counter, limbah yang dihasilkan SDAM itu berupa awan panas dan sedikit sinar 
alpha. Maka jika mendeteksi radiasi mikronuklir SDAM dengan menggunakan alat 
itu jelas salah alamat, pasti tak akan terukur adanya radiasi gamma dan 
neutron, kecuali memang di TKP terdapat bahan radioaktif Uranium. Sedangkan 
bahan yang dipakai untuk membuat SDAM umumnya adalah Uranium 238 dan 
Plutonium 239. SDAM tidak meninggalkan jejak radiasi neutron dan atau sinar 
gamma, hanya menghasilkan panas dan sedikit pertikel alpha. Partikel itu 
tersedia dalam jumlah amat sedikit, sekitar satu partikel dalam radius dua 
meter. Itu pun
 bisa hilang
atau tidak terdeteksi setelah TKP kena hujan, atau partikel terhirup oleh 
para korban yang telah dievakuasi dan diabukan di Australia. Persoalannya, 
para petugas kepolisian sudah kehilangan momen dan kesempatan untuk menjejak 
partikel alpha yang menjadi ciri khasnya.

- Kepala Staf TNI Angkatan Bersenjata (KSAD) Jenderal Ryamizard Riyacudu 
(kini sudah pensiun) mengatakan: “Saya yakin bahwa bom yang meledak di Bali 
adalah buatan luar negeri, dan bukan buatan orang Indonesia. Bom yang begitu 
dahsyat seperti itu tidak mungkin produk dalam negeri, itu pasti produk luar 
negeri”, ujarnya usai memberikan pengarahan kepada prajurit Kopassus Grup 2 
dan Brigif 413 Kostrad di Markas Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Solo 
(12/11/02). Menurut Ryamizard, ”Indonesia sampai saat ini belum mampu 
membuat bom Atom, bom Napalm, Mikronuklir atau sejenisnya. Tapi kalau ada 
orang kita yang disuruh saya tidak tahu, serahkan saja pada polisi. Tapi 
saya yakin ada orang luar yang terlibat,” jelasnya.

- Kapten Rodney Cox, seorang tentara Australia mengomentari kejadian 
meledaknya bom Bali. Dia menyaksikan langsung dahsyatnya bom tersebut, 
karena berada di dekat TKP, katanya: “Saya pernah mengikuti kursus Demosili, 
tapi tak pernah menyaksikan efek ledakan yang begitu hebat". Kesaksiannya 
yang cukup detail itu mengundang analisis lebih jauh terhadap identitas bom 
Bali. “Pernyataan listrik mati sebelum adanya kilatan cahaya pra ledakan 
telah menjadi petunjuk kuat dan tak terbantahkan, bahwa masa kritis dari 
suatu senjata mikronuklir telah tercapai“ kata Joe Vialls. Bom kecil di 
Paddy’s Bar hanya menimbulkan kerusakan lokal, 10 detik kemudian meledaklah 
bom ke-2 di Sari Club yang sangat dahsyat, menyebabkan seluruh aliran dan 
jaringan listrik di kota saat itu lumpuh total oleh pengaruh gelombang 
elektromagnetik SREMP (Source Region Electromagnetic Pulsa) yang dipancarkan 
mikronuklir pada titik kritisnya. Pulsa Elektromagnetik itu merambat melalui
 semua medium
pada kecepatan cahaya (300.000 km/jam). Karena itu Kapten Cox menyatakan, 
bahwa listrik mati sebelum dia menyaksikan semburan api dan awan panas di 
atas permukaan jalan. Laporan yang disusun oleh Kapten Jonathan Garland, 
wartawan koran resmi Angkatan Bersenjata Australia itu rupanya telah membuat 
keki dan blingsatan pemerintah dan petinggi militer Australia. Mereka 
khawatir kesaksian itu akan menjadi blunder bagi Australia di masa depan, 
maka dengan memo seorang menteri, laporan dan kesaksian penting itu kemudian 
dihapus dari situs ARMY.


Polri Kurang Mandiri dan Tidak Konsisten

Pada hari pertama pihak kepolisian Indonesia menduga kuat bahwa bom yang 
meledak di Bali dari jenis C-4, dugaan itu didasarkan pada efek ledakan yang 
dahsyat. Akan tetapi setelah kedatangan Tim Polisi Federal (Austalia Federal 
Police) Australia dan ASIO (Australia Secret Intelligent Organization) , 
pernyataannya jadi berubah-ubah. Katanya, bom yang meledak dari jenis RDX. 
Lalu berubah lagi, kata polisi dari jenis TNT. Bahkan Polda Jatim sempat 
keceplosan bicara, bahwa bom yang meledak di Bali itu mungkin bom karbit, 
hanya karena di sekitar TKP ditemukan bubuk potasium khlorat. Sungguh 
menggelikan.

Kalau saja Polri mampu mandiri dan tidak takut dengan tekanan dari pihak 
manapun, bekerja profesional, tidak terpengaruh (yang negatif) walau ada 
pihak luar ikut membantu menyelidiki, maka haqqul yakin kepolisian Indonesia 
akan mempunyai wibawa tinggi di mata dunia, dihormati dan dicintai rakyat 
karena mereka merasa terlindungi.

Mengapa TNI Dicurigai Terlibat?

Koran Singapura The Straits Times dan koran Australia The Sydney Morning 
Herald melansir berita, bahwa TNI mungkin terlibat dalam pengeboman di Bali. 
Berdalih pengakuan paling mutakhir dari Umar al-Faruq (kini telah syahid) di 
penjara Baghram Afganistan. Mereka menuduh Abu Bakar Ba’asyir telah membeli 
C-4 dari TNI dengan dana kiriman uang dari tokoh al-Qaida Usama bin Laden.

Berita fitnahan tersebut cepat direspon oleh KSAD Jenderal Ryamizard 
Riyacudu, dengan mengatakan bahwa TNI sampai saat ini belum mampu membuat 
bom Atom, bom Napalm, Mikronuklir dan atau yang sejenisnya. Lalu diadakanlah 
demo bom TNT (kemampuan yang dimiliki PT. Pindad) di Cibodas pada akhir 
Oktober 2002. 2 kg bom TNT disiapkan, 2 meter darinya diletakkan 2 botol 
aqua berisi bensin, di sampingnya lagi ada gubuk kecil dari bahan kayu.

Setelah bom TNT tadi diledakkan, maka menimbulkan suara cukup keras dan 
tanahnya pun bergetar, pohon dan tanaman di sekitarnya rusak. Tapi anehnya 2 
botol aqua yang berisi bensin tidak tumbang apalagi terbakar, begitu juga 
gubuk kayunya juga masih tegak berdiri. Uji coba tersebut dilakukan oleh 
Pusdik Zenit TNI AD yang dipimpin oleh Kol. C2i Puguh Santoso. 
Keterusterangan dari pihak TNI akan batas kemampuan PT. Pindad sebenarnya 
sangat disayangkan, karena rahasia batas kemampuannya akan diketahui pihak 
lawan. Tapi keterusterangan tadi bisa dimaklumi, apa sebabnya?

Nah kalau berita dari dua koran Singapura dan Australia itu di-blow up dan 
dilansir oleh mass media dunia, maka TNI dan juga negara Indonesia bisa 
terancam diserang oleh pihak luar, mungkin akan mengalami nasib seperti 
Irak. Apakah ada indikasi ke arah sana? Coba perhatikan beberapa kejadian 
sebelumnya:

- Paska runtuhnya gedung WTC tanggal 11 September 2001, Presiden AS George 
Walker Bush menabuh genderang perang dunia melawan para pejuang dan aktivis 
muslim dengan julukan “teroris” (the global war on terrorism atau G-WOT). 
Dia mengajak kepada masyarakat internasional untuk mendukung langkahnya, 
dengan dua opsi: “Carrot or Stick”; bersama kami (AS) memerangi para teroris 
akan mendapat hadiah carrot/wortel/ dollar, tidak mau mendukung AS akan 
menerima pukulan stick/tongkat/ rudal.

- Presiden Megawati pernah mengatakan bahwa, jika AS menyerang Indonesia, 
maka tak akan mampu melawan tentara George Walker Bush dan tidak akan 
bertahan walau hanya sepekan. Mengapa Presiden Megawati sampai mengatakan 
demikian? Bisa jadi karena kemampuan militer Indonesia memang sangat jauh 
tertinggal jika dibandingkan dengan tentara AS. Apakah George Walker Bush 
serius dengan ancamannya, bila Indonesia tidak mau mendukungnya akan 
diserang? Jawabnya: Sangat mungkin! Tapi, dari dua pilihan tersebut, 
carrot-lah yang dipilih Megawati. Ia menyeret bangsa Indonesia menjadi 
sekutu Bush, menjadi “Proxy Forces” atau agen perantara untuk menangkapi 
rakyatnya sendiri -- Masya Alloh tega nian bunda. Karenanya, ia langsung 
mendapatkan upah di depan (down paymen) sebesar US $ 500 juta. Katanya, 
untuk menstimulir perekonomian nasional. Terbuktilah sekarang, walaupun 
perempuan ternyata kejam juga, nyawa rakyatnya sendiri dan kehormatan 
bangsanya digadaikan yang
 nilainya lebih
rendah daripada uang US $ 500 juta. Ujian harta ini lebih berbahaya daripada 
kenaikan BBM. Perhatikan sabda Nabi saw:

قَالَ الـنَّبِـى ص.م : وَإِنِّـى سَـأَلْتُ رَبِّـى لأُِمَّـتِـى أنْ لاَ 
يُهْـلِكَهَا بِسَـنَةٍ عَامَّةٍ، وَأَنْ يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوَّا مِنْ 
سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيْحَ بَيْـضَـتَهُـمْ. وَإَنَّ رَبِّى قَالَ: يَا 
مُحَمَّدُ، إَنِّى إِذَا قَـضَيْتُ قَضَآءً فَإِنَّهُ لاَ يُرَدُّ، وَ إِنِّى 
أَعْطَيْتُكَ لأُِمَّتِكَ أَنْ لاَ أُهْـلِكَهُـم ْبِسَـنَةٍ عَامَّةٍ، وَ أَنْ 
أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَـدُوًّا مِنْ سِـوَى أَنْفُسِهِـمْ يَسْـتَبِيْحَ 
بَيْضَتَهُـمْ وَ لَوِ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَِنْ بِأَقْطَارِهَا اَوْ
 قَالَ
مِنْ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُوْنَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكَ بَعْضًا وَ يَسْبِى 
بَعْضُهُمْ بَعْضًا. {رواه مسلم و الترميذى}

"Sesungguhnya aku sudah memohon kepada Robbku untuk umatku, janganlah Dia 
membinasakan mereka dengan paceklik yang merajalela, jangan menundukkan 
mereka kepada musuh dari luar kelompok mereka yang menodai kedaulatan 
mereka. Sesungguhnya Robbku berfirman: Wahai Muhammad, sungguh jika Aku 
telah menetapkan suatu ketetapan, maka tidak bisa lagi ditolak. Aku berikan 
kepadamu untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh paceklik yang 
merajalela, dan agar mereka tidak dikuasai musuh dari luar mereka yang akan 
menodai kedaulatan mereka, sekalipun musuh itu berkumpul dari seluruh 
penjuru dunia, kecuali jika sebagian mereka membinasakan sebagian yang lain, 
dan mereka saling manahan satu sama lain“. [HR. Muslim dan Turmudzi]

- Frederick Burks, mantan penerjemah Departemen Luar Negeri AS mengatakan: 
”Pada 
tanggal 16 September 2002 ada pertemuan rahasia di rumah Presiden Megawati, 
di jalan Teuku Umar Jakarta. Pertemuan itu diikuti lima orang: Megawati, 
Karen Brooks, (Direktur National Security Council wilayah Asia Pasific), 
Ralph Boyce (Dubes AS untuk Indonesia), Frederich Burks dan seorang wanita 
agen khusus CIA sebagai utusan spesial Presiden Bush”. Dalam pertemuan 
berdurasi 20-an menit itu, utusan khusus Bush meminta Mega agar me-render 
(menyerahkan secara rahasia) ustadz Abu Bakar Ba’asyir kepada pemerintahan 
AS, sebagaimana kasus Umar al-Faruq. Mega menolak, dengan alasan, Umar 
al-Faruq bisa di-render karena tidak dikenal oleh publik Indonesia dan tak 
mempunyai pendukung, sedangkan ustadz Abu Bakar dikenal publik dan banyak 
pengikutnya. Sehingga jika di-render bisa menimbulkan instabilitas politik 
dan agama, yang tidak mungkin ditanggungnya. Akhirnya agen CIA itu
 mengancam; “Jika
ustadz Abu tidak diserahkan sebelum pertemuan APEC, maka "Situasinya akan 
bertambah buruk..” Benar saja, ancamannya dibuktikan sebulan kemudian, yaitu 
dengan peledakan Bom Bali I pada tanggal 12 Oktober 2002 pukul 00.00.

Jadi siapa yang berada di balik peristiwa Bom Bali I? Apakah Amrozi cs 
pelaku utamanya? Amrozi cuma membawa karbit 1 ton dengan mobil L300. Mengapa 
polisi takut melakukan rekonstruksi? Jika Anda ragu, jangan sekali-kali 
mengeksekui mereka, karena jika Anda muslim, maka akan murtad! Ingatlah 
hakim yang memvonis mati mereka tela mati duluan, jaksa yang menuntut 
hukuman mati mereka kini dipermalukan dengan terbongkarnya suap Rp 6 M, 
apakah Anda mau menyusul terhina seperti mereka? Selengkapnya bacalah buku 
kami: PROSES BERAKHIRNYA DUNIA.






















------------------------------------

Pantau menyediakan feature service untuk suratkabar berbahasa Melayu lewat 
www.pantau.or.id. Silahkan klik dan pilih feature yang sesuai.Yahoo! Groups 
Links




------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke