Memang sebelum kenaikan harga BBM saja biaya
melahirkan di klinik bersalin menengah bawah antara Rp
1-3 juta untuk kelahiran dengan bidan dan Rp 2-6 juta
dengan dokter. Dengan penghasilan Rp 5.000-15.000
sehari, meski tidak termasuk keluarga miskin, dia juga
sulit menabung untuk biaya kelahiran anaknya. Kalau
tidak bisa bayar, bayinya biasanya disandera.

Tapi kalau pakai style ekonom liberal statementnya
mungkin begini:
Kenapa sih pedagang sayur itu pakai merampok segala
untuk dapat biaya kelahiran anaknya? Kenapa tidak
mengurus kartu gakin? Kenapa tidak minta dana
kompensasi BBM. Dasar orang kampung...:)

--- In ekonomi-nasional@yahoogroups.com, Ahmadi Agung
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
Rabu, 07 September 2005  

Merampok untuk Biaya Melahirkan 
Pelakunya Penjual Ketupat Sayur

Jakarta, Kompas - Riyanto (21), penjual ketupat sayur,
dan temannya, Syaiful Rohim (19), penjual bakso, pada
Senin (5/9) sekitar pukul 23.30 ditangkap di sekitar
Perumahan Grenvil, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, karena
merampok taksi. Kejahatan itu dilakukan karena Riyanto
butuh uang Rp 750.000 untuk biaya istrinya melahirkan.

Ketika Riyanto merampok, Heni istrinya, sudah ada di
sebuah klinik di Pemalang, Jawa Tengah, untuk
melahirkan.

Selama ini sebenarnya Heni tinggal bersama Riyanto di
kawasan Poncol, dekat Perumahan Grenvil. Kami tinggal
bersama penjual ketupat sayur lain. Kami tidak
membayar uang sewa karena tempat itu sudah dikontrak
oleh bos, katanya.

Sebagai konsekuensinya, Riyanto harus menjual ketupat
sayur yang disediakan bosnya. Setiap hari dia hanya
dapat membawa pulang uang Rp 5.000-Rp 15.000.

Minimnya penghasilan membuat Riyanto terpaksa
menitipkan Roy Nanda Saputra (3,5), anak pertamanya,
di rumah orang tuanya di Pemalang.

”Sabtu lalu saya dan Heni pulang karena dia mau
melahirkan. Sampai di Pemalang Minggu pagi. Sorenya
Heni langsung masuk klinik karena merasa mulas,”
papar Riyanto. Di klinik, Riyanto yang tidak punya
uang sedikit pun diminta menyediakan Rp 750.000.

Untuk mencari pinjaman uang, Senin pagi Riyanto lalu
kembali ke Jakarta. Malamnya dia menemui Rohim di
rumahnya di Duri Kepa, Jakarta Barat, untuk meminjam
uang. Namun, Rohim mengaku tidak punya uang.

Rohim lalu menyarankan Riyanto untuk meminjam kepada
temannya di Puri Permata, Kembangan. Kami lalu naik
taksi. Sampai di Kembangan, teman Rohim sedang pergi
hingga kami minta taksi kembali lagi ke Grenvil, papar
Riyanto.

Karena bingung tidak punya uang untuk membayar taksi
dan biaya istrinya melahirkan, sesampai di Grenvil,
tiba-tiba Riyanto punya ide merampok taksi Blue Bird
Grup yang dinaikinya. Untuk itu dia menjerat leher
Bani Iksan, sopir taksi itu, dari belakang dengan tali
plastik warna merah yang dibawanya. Namun saat
dijerat, Bani sempat melawan dan berteriak hingga
membuat Rohim berlari meninggalkan taksi karena takut.
Akibatnya, warga lalu berdatangan dan menangkap mereka
berdua.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta
Barat Komisaris Hendro Pandowo menuturkan, dalam kasus
ini Riyanto dan Rohim tetap bersalah karena telah
berusaha merampok. (NWO)
 


Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke